Tahap Uji Klinis, UGM dan PT FAI Kembangkan Obat Antivirus Covid-19

Rabu, 02 Desember 2020 - 22:51 WIB
loading...
Tahap Uji Klinis, UGM dan PT FAI Kembangkan Obat Antivirus Covid-19
Gerbang UGM. Foto/Dok Humas UGM
A A A
SLEMAN - Universitas Gadjah Mada dan PT Filipina Antiviral Indonesia (FAI) melakukan kerja sama dalam mengembangkan obat antivirus COVID-19. Obat anti virus COVID-19 tersebut ditargetkan akan siap dipasarkan pada 2022. Saat ini masih dalam uji klinis serta menunggu izin dari BPOM dan Komite Etik untuk dilakukan uji klinis.

Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni UGM Prof. Paripurna Sugarda mengatakan dalam pengembangan obat antivirus COVID-19, UGM sebagai penelitti PT FAI sebagai penyedian dana untuk peneliitian tersebut. (Baca juga: Atasi Pemetaan Desa, Mahasiswa ITS Rancang Layanan Java Drone )

“Kerja sama ini awalnya untuk mengembangan obat antiradang namun juga dikembngakan untuk antivirus COVID-19 juga,” kata Paripurna secara virtual di sela kegiatan UGM-Industri Research Forum 2020, Rabu (2/12/2020).

Paripurna menjelaskan sejauh ini pengembangan obat antivirus COVID-19 i masih menunggu izin penelitian dan uji klinis dari BPOM dan Komite Etik Penelitian dan Pengembangan. Apabila sudah mengantongi izin,pihaknya sudah menggandeng PT Kimia Farma untuk kerja sama dalam pengembangan lebih lanjut. “Untuk pengembangnya kita juga kerja sama dengan beberapa rumah sakit di Indonesia,” katanya.

Paripurna menambahkan dengan kerjasama tersebut, nantinya UGM tidak hanya memproduksi alat diagnosis COVID-19 berbasis antigen RI-GHA maupun GeNose yang mendeteksi COVID-19 dari hembusan nafas, namun juga akan memproduksi obat anti virus COVID-19. (Baca juga: Mahasiswa Harus Dipastikan Sehat Sebelum Mulai Kuliah Tatap Muka )

”Kita tidak hanya memproduksi alat deteksi positif covid tapi juga bisa memproduksi vaksin juga bahkan kita bisa memproduksi obat covid-19,” jelasnya.

Anggota tim peneliti dari FKKMK UGM, Jarir At Thobari mengatakan pengembangan obat antiinflamasi dan antivirus sengaja dipilih sebab masih sedikit yang sudah mengembangkan. Hingga saat ini untuk penelitian dan pengembangan obat anti inflamasi dan antivirus bahan formula pembuatan obat masih bergantung dari luar

“Tapi kami optimis bahan baku obat ini nantinya sudah bisa sediakan dari tanah air setelah dikembangkan dan diproduksi sendiri,” paparnya

.Adapun tahapan uji klinis akan mulai dilakukan pada tahun depan. “Awal tahun depan, kita sudah bisa melakukan proses (uji klinis) tersebut,” ungkapnya.

Direktur Utama PT FAI,Mario Pacurso Marcos mengatakan menyambut baik dapat menjalin kerja sama dengan UGM dalam pengembangan obat. UGM sendiri dengan kapasitas peneliti yang dimilikinya mampu menghasilkan obat anti inflamasi dan obat anti virus COVID-19 yang berstandar internasional.

“Saya harap kerja sama ini mendorong peningkatan kapasitas SDM di Indonesia maupun Filipina,”katanya.
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4418 seconds (0.1#10.140)