Kemendikbud Tunjuk 476 SMK Jadi Pusat Keunggulan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus meningkatkan mutu pendidikan vokasi baik di SMK dan politehnik. Salah satunya adalah dengan mendirikan SMK Center of Excellence di 476 SMK.
Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Wikan Sakarinto menjelaskan, penyiapan SDM yang kompeten dan unggul adalah investasi terbaik untuk Indonesia masa kini dan masa depan. Dengan bonus demografi yang saat ini dimiliki maka pendidikan adalah kata kuncinya. (Baca juga: Penularan Covid-19 Tinggi, PJJ Masih Pilihan Terbaik di Tengah Pandemi )
"Sistem pendidikan kita harus mampu menghasilkan SDM yang kompeten dan unggul," jelas Dirjen Wikan pada acara Apresiasi Pendidikan Vokasi kepada Dunia Usaha dan Dunia Industri yang digelar secara daring, Senin (21/12).
Mantan dekan vokasi UGM ini menuturkan, sejak setahun terakhir pihaknya telah melakukan jemput bola untuk mewujudkan link and match. Salah satunya, jelas Wikan, adalah dengan pengembangan SMK menjadi SMK Pusat Keunggulan (Center of Excellence).
Wikan mengungkapkan, sampai saat ini sudah ada 476 SMK yang menjadi SMK Pusat Keunggulan yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Dia menerangkan, 476 SMK ini mendapat penguatan bantuan dana untuk penguatan sektor spesialisasi prioritas dengan dana total sebesar Rp1,2 triliun. (Baca juga: KPK Ingatkan Rektor PTKIN se-Indonesia Tak Main Mata Kelola Keuangan Kampus )
Selain itu, ucap Wikan, Kemendikbud juga telah meningkatkan sertifikasi kompetensi bagi 62.500 siswa SMK. Program sertifikasi kompetensi ini disesuaikan dengan kebtuhan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) dengan anggaran sebesar Rp31,2 miliar.
"Upaya-upaya Kemendikbud ini harapannya ke depan semakin bisa berkolaborasi dengan lebih banyak pihak dan semakin bisa meningkatkan impact serta kualitas kerja samanya ke depan," pungkas Dirjen Wikan.
Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Wikan Sakarinto menjelaskan, penyiapan SDM yang kompeten dan unggul adalah investasi terbaik untuk Indonesia masa kini dan masa depan. Dengan bonus demografi yang saat ini dimiliki maka pendidikan adalah kata kuncinya. (Baca juga: Penularan Covid-19 Tinggi, PJJ Masih Pilihan Terbaik di Tengah Pandemi )
"Sistem pendidikan kita harus mampu menghasilkan SDM yang kompeten dan unggul," jelas Dirjen Wikan pada acara Apresiasi Pendidikan Vokasi kepada Dunia Usaha dan Dunia Industri yang digelar secara daring, Senin (21/12).
Mantan dekan vokasi UGM ini menuturkan, sejak setahun terakhir pihaknya telah melakukan jemput bola untuk mewujudkan link and match. Salah satunya, jelas Wikan, adalah dengan pengembangan SMK menjadi SMK Pusat Keunggulan (Center of Excellence).
Wikan mengungkapkan, sampai saat ini sudah ada 476 SMK yang menjadi SMK Pusat Keunggulan yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Dia menerangkan, 476 SMK ini mendapat penguatan bantuan dana untuk penguatan sektor spesialisasi prioritas dengan dana total sebesar Rp1,2 triliun. (Baca juga: KPK Ingatkan Rektor PTKIN se-Indonesia Tak Main Mata Kelola Keuangan Kampus )
Selain itu, ucap Wikan, Kemendikbud juga telah meningkatkan sertifikasi kompetensi bagi 62.500 siswa SMK. Program sertifikasi kompetensi ini disesuaikan dengan kebtuhan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) dengan anggaran sebesar Rp31,2 miliar.
"Upaya-upaya Kemendikbud ini harapannya ke depan semakin bisa berkolaborasi dengan lebih banyak pihak dan semakin bisa meningkatkan impact serta kualitas kerja samanya ke depan," pungkas Dirjen Wikan.
(mpw)