Menristek: Peran Ibu dan Perempuan Penting untuk Cetak Generasi Bangsa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menristek/Kepala BRIN menyampaikan betapa pentingnya peran ibu dan perempuan dalam mencetak generasi masa depan Indonesia. Mereka tidak hanya bekerja mengurus keluarga namun juga tetap bisa berkarya.
Menristek/Kepala BRIN Bambang PS Brodjonegoro mengatakan, peringatan Hari Ibu di Indonesia tidak sama dengan peringatan Hari Ibu di negara lain. Hari Ibu di Indonesia ,ujarnya, dimaknai sebagai sejarah perjuangan pergerakan perempuan Indonesia dalam menggalang persatuan dan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari perjuangan bangsa Indonesia. (Baca juga: Forum Guru Tolak Sekolah Tatap Muka Digelar Awal Januari, Ini Alasannya )
Dia menyatakan, perjuangan para ibu dan perempuan Indonesia pada era saat ini terlebih di era pandemi berbeda dengan perjuangan para perempuan di tahun 1928. ''Namun saya meyakini semangat dan tugas mulia yang diemban perempuan Indonesia sebagai pejuang bangsa adalah sama," katanya pada Talkshow Peran Ibu dalam Tingkatkan Daya Saing Riset dan Inovasi melalui Youtube Kemenristek/BRIN, Selasa (22/12).
Bambang menerangkan, para ibu dan perempuan terutama di lingkup Kemenristek/BRIN sebagai peneliti, perekayasa dan inovator mempunyai peran sangat besar dalam mencetak kualitas generasi penerus bangsa. Tidak hanya sebagai role model bagi keluarga tapi juga bagi kolega dan juga masyarakat dalam menghasilkan karya dan inovasi.
Bambang mengaku salut pada perempuan Indonesia saat ini. Sebab mereka mampu tetap berkarya beriringan dengan tugas mulianya sebagai ibu atau sebagai anggota keluarga. ''Saya menyakini bahwa jika perempuan berdaya, Indonesia pasti maju,'' ungkap mantan Kepala Bappenas ini. (Baca juga: Ingat! Ini Sanksi bagi Mahasiswa Penerima KIP-Kuliah yang Tak Serius )
Dia menuturkan, para perempuan hebat yang berprofesi sebagai peneliti, perekayasa dan inovator ini sengaja dihadirkan sebagai narasumber. Mereka adalah para perempuan hebat yang memiliki produktivitas tinggi dibidang yang digelutinya tanpa meninggalkan peran mulia di keluarga.
Menristek/Kepala BRIN Bambang PS Brodjonegoro mengatakan, peringatan Hari Ibu di Indonesia tidak sama dengan peringatan Hari Ibu di negara lain. Hari Ibu di Indonesia ,ujarnya, dimaknai sebagai sejarah perjuangan pergerakan perempuan Indonesia dalam menggalang persatuan dan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari perjuangan bangsa Indonesia. (Baca juga: Forum Guru Tolak Sekolah Tatap Muka Digelar Awal Januari, Ini Alasannya )
Dia menyatakan, perjuangan para ibu dan perempuan Indonesia pada era saat ini terlebih di era pandemi berbeda dengan perjuangan para perempuan di tahun 1928. ''Namun saya meyakini semangat dan tugas mulia yang diemban perempuan Indonesia sebagai pejuang bangsa adalah sama," katanya pada Talkshow Peran Ibu dalam Tingkatkan Daya Saing Riset dan Inovasi melalui Youtube Kemenristek/BRIN, Selasa (22/12).
Bambang menerangkan, para ibu dan perempuan terutama di lingkup Kemenristek/BRIN sebagai peneliti, perekayasa dan inovator mempunyai peran sangat besar dalam mencetak kualitas generasi penerus bangsa. Tidak hanya sebagai role model bagi keluarga tapi juga bagi kolega dan juga masyarakat dalam menghasilkan karya dan inovasi.
Bambang mengaku salut pada perempuan Indonesia saat ini. Sebab mereka mampu tetap berkarya beriringan dengan tugas mulianya sebagai ibu atau sebagai anggota keluarga. ''Saya menyakini bahwa jika perempuan berdaya, Indonesia pasti maju,'' ungkap mantan Kepala Bappenas ini. (Baca juga: Ingat! Ini Sanksi bagi Mahasiswa Penerima KIP-Kuliah yang Tak Serius )
Dia menuturkan, para perempuan hebat yang berprofesi sebagai peneliti, perekayasa dan inovator ini sengaja dihadirkan sebagai narasumber. Mereka adalah para perempuan hebat yang memiliki produktivitas tinggi dibidang yang digelutinya tanpa meninggalkan peran mulia di keluarga.
(mpw)