Hindari Klaster Covid-19 di Kampus, UNY Terapkan Aturan Kuliah Seperti Ini
loading...
A
A
A
SLEMAN - Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menyatakan siap melaksanakan pembelajaran secara luring atau tatap muka pada semester genap 2021. Terutama bagi mahasiswa semeter 2 dan 6.
Plt Rektor UNY Margono mengatakan secara umum UNY siap kuliah tatap muka. Namun diprioritaskan bagi mahasiswa semester 2 dan 6. Alasannya mahasiswa semester 2 belum pernah bertemu dosen sedangkan semester 6 agar segera bisa menyelesaikan studinya. Untuk semester 4 bisa dilaksanakan secara daring karena masih di tengah-tengah. (Baca juga: Khawatir, Sekolah Tatap Muka Awal Januari Butuh Kajian Cermat )
“Untuk mahasiswa S2 dikedepankan kuliah daring karena tinggal penyelesaian dari apa yang sudah didapatkan pada jenjang S1,” kata Margana, Selasa (22/12/2020).
Selain itu, bagi mahasiswa dan dosen memiliki penyakit penyerta maka tidak perlu kuliah luring, begitu pula bila dosen berusia di atas 55 tahun dipersilakan manasuka. “Inilah yang sedang kami kaji bersama dengan BEM dan DPM,” jelas Guru Besar Fakultas Bahasa dan Seni UNY tersebut.
Margana menjelaskan pada Januari akan disampaikan keputusannya karena pada awal Februari kuliah akan dimulai. Untuk waktu kuliah normal 1 SKS 50 menit namun dalam masa pandemi ini dibuat 30 menit, jadi untuk 2 SKS selama 60 menit. Untuk sela waktu kuliah yang dahulu 15 menit ditingkatkan menjadi satu jam. (Baca juga: Kemendikbud: Kewenangan Pembukaan Sekolah Tatap Muka Diberikan ke Daerah )
Untuk pembelajaran mata kuliah praktik, jika dapat dilakukan dengan project based learning maka bisa dengan daring. Namun apabila tidak bisa maka dilaksanakan secara luring dengan menggunakan skema 50% jumlah mahasiswanya baik teori maupun praktik.
“Misalnya mahasiswa dengan nomor induk ganjil masuk pada pertemuan pertama dan mahasiswa nomor induk genap masuk pada pertemuan kedua. Ini yang sudang kami kaji,” jelasnya.
Memperhatikan saran dari Pemerintah Daerah tentang adanya C3 (Covid Crisis Center) Margana mengatakan bahwa UNY juga memiliki C3 dan siap kolaborasi dengan yang ada di Kabupaten maupun Provinsi. Mengingat sebagian mahasiswa UNY berasal dari luar DIY ada satu klausul lagi dimana untuk kuliah luring juga perlu izin orang tua.
“Apabila orang tua tidak mengizinkan maka juga tidak harus ikut. UNY lebih memberikan kenyamanan psikologis, akademis, sosial budaya, lingkungan dan spiritual. Agar kuliah juga nikmat tidak sekedar formalitas” terangnya.
Plt Rektor UNY Margono mengatakan secara umum UNY siap kuliah tatap muka. Namun diprioritaskan bagi mahasiswa semester 2 dan 6. Alasannya mahasiswa semester 2 belum pernah bertemu dosen sedangkan semester 6 agar segera bisa menyelesaikan studinya. Untuk semester 4 bisa dilaksanakan secara daring karena masih di tengah-tengah. (Baca juga: Khawatir, Sekolah Tatap Muka Awal Januari Butuh Kajian Cermat )
“Untuk mahasiswa S2 dikedepankan kuliah daring karena tinggal penyelesaian dari apa yang sudah didapatkan pada jenjang S1,” kata Margana, Selasa (22/12/2020).
Selain itu, bagi mahasiswa dan dosen memiliki penyakit penyerta maka tidak perlu kuliah luring, begitu pula bila dosen berusia di atas 55 tahun dipersilakan manasuka. “Inilah yang sedang kami kaji bersama dengan BEM dan DPM,” jelas Guru Besar Fakultas Bahasa dan Seni UNY tersebut.
Margana menjelaskan pada Januari akan disampaikan keputusannya karena pada awal Februari kuliah akan dimulai. Untuk waktu kuliah normal 1 SKS 50 menit namun dalam masa pandemi ini dibuat 30 menit, jadi untuk 2 SKS selama 60 menit. Untuk sela waktu kuliah yang dahulu 15 menit ditingkatkan menjadi satu jam. (Baca juga: Kemendikbud: Kewenangan Pembukaan Sekolah Tatap Muka Diberikan ke Daerah )
Untuk pembelajaran mata kuliah praktik, jika dapat dilakukan dengan project based learning maka bisa dengan daring. Namun apabila tidak bisa maka dilaksanakan secara luring dengan menggunakan skema 50% jumlah mahasiswanya baik teori maupun praktik.
“Misalnya mahasiswa dengan nomor induk ganjil masuk pada pertemuan pertama dan mahasiswa nomor induk genap masuk pada pertemuan kedua. Ini yang sudang kami kaji,” jelasnya.
Memperhatikan saran dari Pemerintah Daerah tentang adanya C3 (Covid Crisis Center) Margana mengatakan bahwa UNY juga memiliki C3 dan siap kolaborasi dengan yang ada di Kabupaten maupun Provinsi. Mengingat sebagian mahasiswa UNY berasal dari luar DIY ada satu klausul lagi dimana untuk kuliah luring juga perlu izin orang tua.
“Apabila orang tua tidak mengizinkan maka juga tidak harus ikut. UNY lebih memberikan kenyamanan psikologis, akademis, sosial budaya, lingkungan dan spiritual. Agar kuliah juga nikmat tidak sekedar formalitas” terangnya.
(mpw)