JAKARTA - Proses Panjang Akademi Madrasah Digital (AMD) 2020 telah berakhir. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) Kementerian Agama pun telah menetapkan lima pemenang ajang yang berlangsung sejak Juli 2020 ini.
AMD 2020 merupakan program sinergi dari Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah dengan XL Axiata. Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nizar mengapresiasi ajang yang bertujuan untuk menyiapkan generasi Indonesia Unggul untuk menghadapi revolusi industry 4.0.
Baca juga: Pandemi, Kemenag Minta Perguruan Tinggi Islam Terapkan Digital University
Menurutnya, Kemenag menginisiasi program Akademi Madrasah Digital guna membuat siswa semakin fasih dengan teknologi. “Program ini diharapkan mampu mencetak generasi unggul yang siap menghadapi era revolusi industri 4.0, serta menguasai teknologi informasi khususnya IOT dan Big Data,” tutur Nizar.
Menambahkan Nizar, Direktur Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Ditjen Pendis Kemenag, A. Umar mengatakan program ini merupakan salah satu bentuk respon untuk melakukan proses transformasi digital di madrasah.
“Anak-anak madrasah sudah tidak asing dengan hal-hal yang berbau teknologi, kita tinggal memberikan polesan melalui wadah yang dapat membuat mereka semakin fasih dengan teknologi,” ungkap Umar.
Baca juga: UIN Jakarta-Wahid Foundation Tawarkan Beasiswa bagi Mahasiswa Peneliti Gus Dur
Umar berharap, program ini dapat membentuk talenta muda madrasah yang berjiwa entrepreneur dan mampu menciptakan start up bermodalkan inovasi dan kreatifitas di masa mendatang.
Di sisi lain, Feby Sallyanto selaku Chief Enterprise & SME Officer PT XL Axiata mengatakan, IoT adalah salah satu pilar revolusi industri, selain Big Data dan AI. Oleh karena itu, XL sangat mendukung program Akademi Madrasah Digital dalam rangka membangun inovasi IoT.
“Program AMD diharapkan tidak hanya melahirkan insan yang menguasai teknologi saja, tetapi juga memiliki moral agama yang unggul,” ujar Feby.
Adapun kelima finalis dengan inovasi terbaik yang telah dinobatkan sebagai pemenang berdasarkan kategori sebagai berikut:
1. The Top Contender: Medigate (MAN 2 Kudus) dan E-CLEAR (MAN 2 Nganjuk)
2. The Most Applicable: AQUIOTS (MA Darussalam Ngesong, Jombang)
3. The Most Marketable: MushTech (MAN 2 Majalengka)
4. The Most Innovative: Skyrone (MAN Insan Cendekia Tanah Laut, Kalimantan Selatan)
"Selamat kepada tim Madrasah Aliyah yang telah terpilih menjadi pemenang Akademi Madrasah Digital 2020, dan semoga kesuksesan yang diraih semakin menginspirasi siswa madrasah untuk terus berinovasi dan berkontribusi bagi pembangunan negeri tercinta," pungkas Feby.
AMD 2020 merupakan program sinergi dari Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah dengan XL Axiata. Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nizar mengapresiasi ajang yang bertujuan untuk menyiapkan generasi Indonesia Unggul untuk menghadapi revolusi industry 4.0.
Baca juga: Pandemi, Kemenag Minta Perguruan Tinggi Islam Terapkan Digital University
Menurutnya, Kemenag menginisiasi program Akademi Madrasah Digital guna membuat siswa semakin fasih dengan teknologi. “Program ini diharapkan mampu mencetak generasi unggul yang siap menghadapi era revolusi industri 4.0, serta menguasai teknologi informasi khususnya IOT dan Big Data,” tutur Nizar.
Menambahkan Nizar, Direktur Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Ditjen Pendis Kemenag, A. Umar mengatakan program ini merupakan salah satu bentuk respon untuk melakukan proses transformasi digital di madrasah.
Baca Juga:
“Anak-anak madrasah sudah tidak asing dengan hal-hal yang berbau teknologi, kita tinggal memberikan polesan melalui wadah yang dapat membuat mereka semakin fasih dengan teknologi,” ungkap Umar.
Baca juga: UIN Jakarta-Wahid Foundation Tawarkan Beasiswa bagi Mahasiswa Peneliti Gus Dur
Umar berharap, program ini dapat membentuk talenta muda madrasah yang berjiwa entrepreneur dan mampu menciptakan start up bermodalkan inovasi dan kreatifitas di masa mendatang.
Di sisi lain, Feby Sallyanto selaku Chief Enterprise & SME Officer PT XL Axiata mengatakan, IoT adalah salah satu pilar revolusi industri, selain Big Data dan AI. Oleh karena itu, XL sangat mendukung program Akademi Madrasah Digital dalam rangka membangun inovasi IoT.
“Program AMD diharapkan tidak hanya melahirkan insan yang menguasai teknologi saja, tetapi juga memiliki moral agama yang unggul,” ujar Feby.
Adapun kelima finalis dengan inovasi terbaik yang telah dinobatkan sebagai pemenang berdasarkan kategori sebagai berikut:
1. The Top Contender: Medigate (MAN 2 Kudus) dan E-CLEAR (MAN 2 Nganjuk)
2. The Most Applicable: AQUIOTS (MA Darussalam Ngesong, Jombang)
3. The Most Marketable: MushTech (MAN 2 Majalengka)
4. The Most Innovative: Skyrone (MAN Insan Cendekia Tanah Laut, Kalimantan Selatan)
"Selamat kepada tim Madrasah Aliyah yang telah terpilih menjadi pemenang Akademi Madrasah Digital 2020, dan semoga kesuksesan yang diraih semakin menginspirasi siswa madrasah untuk terus berinovasi dan berkontribusi bagi pembangunan negeri tercinta," pungkas Feby.
(mpw)

Berita Terkait
- Bangun Kompetensi dan Karakter Anak, Mentari Group Gelar Pelajar Berkreasi
- 2 Mahasiswa UNS Raih Juara 2 di Kompetisi STATFEST
- Kemenag Sebut Larangan Restoran Buka Siang Hari Berlebihan
- Tim Mahasiswa UI Jawara Tingkat Nasional di LOreal Brandstorm 2021
- Dorong Prestasi Mahasiswa, Kejuaraan Nasional Esa Unggul Cup Kembali Digelar
- Eliminasi 27 PT, Mahasiswa UIN Bandung Jawara Kompetisi Debat Hukum Nasional
- Kementerian Agama Tetapkan Awal Ramadhan 13 April 2021
- Sidang Isbat, Tim Falakiyah Mulai Paparkan Posisi Hilal Awal Ramadhan
- SPAN-PTKIN 2021 Telah Diumumkan, Cek Link Kelulusan di Sini
- Kemenag Tetap Persiapkan Penyelenggaraan Ibadah Haji 2021
TULIS KOMENTAR ANDA!
Berita Rekomendasi
- Israel Putus Listrik Pengeras Suara, Sita Makanan Iftar di Masjid Al-Aqsa
- Kartu Prakerja Harus Lanjut, Jangan Samakan dengan Bansos
- Helen McCrory, Pemeran Film Harry Potter Meninggal Dunia karena Kanker
- AS Berupaya Cegah Arab Saudi Memperoleh Bom Nuklir
- Ingin Kantongi Restu Megawati untuk Maju Pilpres 2024? Ganjar Harus Lakukan Ini
- Rusia Hendak Blokir Laut Hitam, NATO Tak Terima
- Poros Islam Ingin Usung Capres-Cawapres di Pilpres 2024? PKB Jadi Penentu