Rektor UNS Dorong Riset yang Terencana dan Berkelanjutan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Prof Dr Jamal Wiwoho mendorong civitas akademika UNS untuk terus melakukan riset yang terencana dan berkelanjutan sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat.
Jamal mengatakan, tepat di usia 45 tahun UNS berhasil menyandang predikat sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH). "Destinasi PTNBH sudah kita putuskan dan tetapkan, kita ingin menjadi rujukan, menjadi tempat bertanya dan menjadi sumber pengetahuan bagi dunia dengan tetap berlandaskan pada kearifan budaya kita," katanya pada Upacara Peringatan Dies Natalis ke 45 UNS melalui keterangan tertulis, Rabu (10/3).
Bagi para dosen, Jamal meminjam kalimat almarhum mantan menteri pendidikan nasional Malik Fajar, Guru atau dosen yang berhenti belajar sebaiknya berhenti mengajar. "Terjemahan bebasnya adalah mari terus kita lakukan riset yang terencana dengan baik dan berkelanjutan sebagai sarana belajar," lanjutnya.
Jamal menjelaskan, riset yang dilakukan UNS di era PTN BH harus menjadi kewajiban untuk membantu persoalan yang dihadapi masyarakat, bangsa dan negara. "Riset kita mengandung makna kontribusi dan keberpihakan," ucapnya Guru Besar Ilmu Hukum UNS ini.
Jamal pun mendorong para civitas akademika UNS untuk memanfaatkan lahan belajar dan riset disekitar UNS. Dia menuturkan, lokasinya tidak terbatas di Kentingan saja namun ada lahan hutan Bromo di Karanganyar seluas 126 Hektar sebagai Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus untuk kepentingan penelitian dan pengembangan serta pendidikan dan pelatihan.
Jamal mengatakan, tepat di usia 45 tahun UNS berhasil menyandang predikat sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH). "Destinasi PTNBH sudah kita putuskan dan tetapkan, kita ingin menjadi rujukan, menjadi tempat bertanya dan menjadi sumber pengetahuan bagi dunia dengan tetap berlandaskan pada kearifan budaya kita," katanya pada Upacara Peringatan Dies Natalis ke 45 UNS melalui keterangan tertulis, Rabu (10/3).
Bagi para dosen, Jamal meminjam kalimat almarhum mantan menteri pendidikan nasional Malik Fajar, Guru atau dosen yang berhenti belajar sebaiknya berhenti mengajar. "Terjemahan bebasnya adalah mari terus kita lakukan riset yang terencana dengan baik dan berkelanjutan sebagai sarana belajar," lanjutnya.
Jamal menjelaskan, riset yang dilakukan UNS di era PTN BH harus menjadi kewajiban untuk membantu persoalan yang dihadapi masyarakat, bangsa dan negara. "Riset kita mengandung makna kontribusi dan keberpihakan," ucapnya Guru Besar Ilmu Hukum UNS ini.
Jamal pun mendorong para civitas akademika UNS untuk memanfaatkan lahan belajar dan riset disekitar UNS. Dia menuturkan, lokasinya tidak terbatas di Kentingan saja namun ada lahan hutan Bromo di Karanganyar seluas 126 Hektar sebagai Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus untuk kepentingan penelitian dan pengembangan serta pendidikan dan pelatihan.
(mpw)