Hentikan PJJ, Mendikbud Minta Sekolah Lakukan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menyatakan masih banyak sekolah di Indonesia yang belum melakukan tatap muka meskipun dalam keadaan terbatas.
Mendikbud menjelaskan, pada Januari 2021 pemerintah memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah untuk membuka sekolah secara terbatas. Hal ini, kata Nadiem, untuk memberi akomodasi kepada siswa yang tidak punya akses internet ataupun tidak punya gawai untuk tidak bisa melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
"Tetapi kenyataannya masih belum terjadi. Karena total dari semua sekolah di Indonesia baru 15% yang melakukan tatap muka terbatas," kata Mendikbud saat Rapat Kerja dengan Komisi X DPR di kompleks Parlemen Senayan, Kamis (18/3).
Mantan petinggi Gojek ini mengatakan, jumlah sekolah yang melakukan sekolah tatap muka terbatas harus dinaikkan. Oleh karena itu pula, katanya, pemerintah pun melakukan vaksinasi kepada guru dan tenaga pendidik untuk mendorong pembukaan sekolah secara terbatas tersebut.
Dia menjelaskan, Indonesia termasuk salah satu negara di kawasan Asia Timur dan Pasifik yang belum melakukan pembukaan sekolah. Mendikbud menjelaskan, dari sebelum vaksinasi pun pemerintah telah mendorong akselerasi pembelajaran tatap muka oleh pemerintah daerah.
Selanjutnya, setelah adanya vaksinasi untuk semua guru dan pendidik maka satuan pendidikan itu wajib memberikan opsi layanan pembelajaran tatap muka. "Itu artinya dia wajib melayani tatap muka bagi orang tua yang menginginkan anaknya tatap muka," pungkasnya.
Mendikbud menjelaskan, pada Januari 2021 pemerintah memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah untuk membuka sekolah secara terbatas. Hal ini, kata Nadiem, untuk memberi akomodasi kepada siswa yang tidak punya akses internet ataupun tidak punya gawai untuk tidak bisa melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
"Tetapi kenyataannya masih belum terjadi. Karena total dari semua sekolah di Indonesia baru 15% yang melakukan tatap muka terbatas," kata Mendikbud saat Rapat Kerja dengan Komisi X DPR di kompleks Parlemen Senayan, Kamis (18/3).
Mantan petinggi Gojek ini mengatakan, jumlah sekolah yang melakukan sekolah tatap muka terbatas harus dinaikkan. Oleh karena itu pula, katanya, pemerintah pun melakukan vaksinasi kepada guru dan tenaga pendidik untuk mendorong pembukaan sekolah secara terbatas tersebut.
Dia menjelaskan, Indonesia termasuk salah satu negara di kawasan Asia Timur dan Pasifik yang belum melakukan pembukaan sekolah. Mendikbud menjelaskan, dari sebelum vaksinasi pun pemerintah telah mendorong akselerasi pembelajaran tatap muka oleh pemerintah daerah.
Selanjutnya, setelah adanya vaksinasi untuk semua guru dan pendidik maka satuan pendidikan itu wajib memberikan opsi layanan pembelajaran tatap muka. "Itu artinya dia wajib melayani tatap muka bagi orang tua yang menginginkan anaknya tatap muka," pungkasnya.
(mpw)