Bantu Keselamatan, ITS Teliti Simulasi Dinamika Kapal untuk Hindari Kecelakaan
loading...

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Foto/Dok/SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Kecelakaan kapal di laut merupakan suatu hal yang harus dihindari karena dapat berdampak pada kehilangan nyawa manusia dan harta benda yang berharga.
Guru besar (gubes) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Prof Aries Sulisetyono ST MA SC PhD yang telah dikukuhkan, Rabu (31/3) lalu, tergerak mengembangkan simulasi dinamika kapal untuk membantu keselamatan dan kenyamanan penumpang dan muatan kapal laut.
Baca juga: Ini Tips Sebelum Mengikuti UTBK SBMPTN dari LTMPT
Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) merilis hasil investigasi kecelakaan kapal pada tahun 2011 sampai 2019 dengan total 123 kejadian. Tercatat jenis kecelakaan yang banyak terjadi disebabkan oleh faktor teknis sebesar 59 persen.
Faktor teknis kapal meliputi konstruksi, sistem, uji manuver, uji sistem dan perlengkapan serta beberapa variabel lainnya.
Aries menjelaskan dalam orasinya bahwa menurut peraturan pemerintah, kapal harus memenuhi persyaratan kelayakan berlayar yang ditandai dengan beberapa sertifikat.
Baca juga: Pertama di Indonesia, Teknik Kimia Ubaya Raih Akreditasi Internasional IABEE
Namun nyatanya tidak sedikit kapal yang memiliki sertifikat tetapi masih mengalami masalah teknis. ”Sehingga perlu elaborasi yang lebih mendalam untuk mengetahui penyebab lainnya mulai dari desain, fabrikasi di kalangan, dan uji laut dalam simulasi dinamika kapal,” ujarnya.
Gubes dari Departemen Teknik Perkapalan ini menegaskan, pengembangan dinamika kapal juga membantu desainer kapal untuk mengevaluasi kemampuan bermanuver kapal yang sesuai dengan standar keselamatan Organisasi Maritim Internasional (IMO).
“Di samping itu, ilmu dinamika kapal bisa menjelaskan secara teknis fenomena kecelakaan kapal di laut seperti tenggelam atau terbalik, tubrukan, kegagalan struktur dan lainnya,” tuturnya.
Guru besar (gubes) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Prof Aries Sulisetyono ST MA SC PhD yang telah dikukuhkan, Rabu (31/3) lalu, tergerak mengembangkan simulasi dinamika kapal untuk membantu keselamatan dan kenyamanan penumpang dan muatan kapal laut.
Baca juga: Ini Tips Sebelum Mengikuti UTBK SBMPTN dari LTMPT
Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) merilis hasil investigasi kecelakaan kapal pada tahun 2011 sampai 2019 dengan total 123 kejadian. Tercatat jenis kecelakaan yang banyak terjadi disebabkan oleh faktor teknis sebesar 59 persen.
Faktor teknis kapal meliputi konstruksi, sistem, uji manuver, uji sistem dan perlengkapan serta beberapa variabel lainnya.
Aries menjelaskan dalam orasinya bahwa menurut peraturan pemerintah, kapal harus memenuhi persyaratan kelayakan berlayar yang ditandai dengan beberapa sertifikat.
Baca juga: Pertama di Indonesia, Teknik Kimia Ubaya Raih Akreditasi Internasional IABEE
Namun nyatanya tidak sedikit kapal yang memiliki sertifikat tetapi masih mengalami masalah teknis. ”Sehingga perlu elaborasi yang lebih mendalam untuk mengetahui penyebab lainnya mulai dari desain, fabrikasi di kalangan, dan uji laut dalam simulasi dinamika kapal,” ujarnya.
Gubes dari Departemen Teknik Perkapalan ini menegaskan, pengembangan dinamika kapal juga membantu desainer kapal untuk mengevaluasi kemampuan bermanuver kapal yang sesuai dengan standar keselamatan Organisasi Maritim Internasional (IMO).
“Di samping itu, ilmu dinamika kapal bisa menjelaskan secara teknis fenomena kecelakaan kapal di laut seperti tenggelam atau terbalik, tubrukan, kegagalan struktur dan lainnya,” tuturnya.
Lihat Juga :