Bantu Keselamatan, ITS Teliti Simulasi Dinamika Kapal untuk Hindari Kecelakaan

Kamis, 08 April 2021 - 12:39 WIB
loading...
Bantu Keselamatan, ITS Teliti Simulasi Dinamika Kapal untuk Hindari Kecelakaan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Foto/Dok/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kecelakaan kapal di laut merupakan suatu hal yang harus dihindari karena dapat berdampak pada kehilangan nyawa manusia dan harta benda yang berharga.

Guru besar (gubes) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Prof Aries Sulisetyono ST MA SC PhD yang telah dikukuhkan, Rabu (31/3) lalu, tergerak mengembangkan simulasi dinamika kapal untuk membantu keselamatan dan kenyamanan penumpang dan muatan kapal laut.



Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) merilis hasil investigasi kecelakaan kapal pada tahun 2011 sampai 2019 dengan total 123 kejadian. Tercatat jenis kecelakaan yang banyak terjadi disebabkan oleh faktor teknis sebesar 59 persen.

Faktor teknis kapal meliputi konstruksi, sistem, uji manuver, uji sistem dan perlengkapan serta beberapa variabel lainnya.

Aries menjelaskan dalam orasinya bahwa menurut peraturan pemerintah, kapal harus memenuhi persyaratan kelayakan berlayar yang ditandai dengan beberapa sertifikat.



Namun nyatanya tidak sedikit kapal yang memiliki sertifikat tetapi masih mengalami masalah teknis. ”Sehingga perlu elaborasi yang lebih mendalam untuk mengetahui penyebab lainnya mulai dari desain, fabrikasi di kalangan, dan uji laut dalam simulasi dinamika kapal,” ujarnya.

Gubes dari Departemen Teknik Perkapalan ini menegaskan, pengembangan dinamika kapal juga membantu desainer kapal untuk mengevaluasi kemampuan bermanuver kapal yang sesuai dengan standar keselamatan Organisasi Maritim Internasional (IMO).

“Di samping itu, ilmu dinamika kapal bisa menjelaskan secara teknis fenomena kecelakaan kapal di laut seperti tenggelam atau terbalik, tubrukan, kegagalan struktur dan lainnya,” tuturnya.



Dalam penelitian ini dikembangkan tiga program yakni pertama, Program Simulasi Gerakan Kapal (PSG) yang berfungsi untuk menyimulasikan gerakan kapal dalam 6 derajat kebebasan menggunakan pendekatan Green’s Function Method.

Dengan metode tersebut, program ini terbukti mampu mempercepat komputasi dan memperkecil kesalahan dibanding metode numerik lainnya dengan nilai RMSE (tingkat kesalahan hasil prediksi) sebesar 0,05 dan elapse time 28 kali lebih cepat.

Lebih jauh, program PSG ini dapat memperkirakan peluang kapal mengalami slamming (impact pada dasar kapal) dan deck wetness (air laut naik ke geladak), menghitung hambatan gelombang, dan operabilitas kapal.

“Program ini masih dalam bentuk kode dan dalam proses dikembangkan menjadi aplikasi yang mudah digunakan,” ungkap lulusan master dan doktoral dari Dalhousie University, Kanada ini.

Kedua, Program Simulasi Manuver Kapal (PSM) yang dikembangkan untuk menyimulasikan gerakan manuver kapal dalam rangka mengevaluasi kemampuan desain kapal dalam melakukan manuver sesuai dengan standar IMO.

“Program ini bertujuan menghasilkan lintasan manuver kapal dalam gerakan melingkar (turning) dan zig-zag akibat gaya-gaya yang bekerja seperti inertia,” paparnya.

Pendekatan program ini menggunakan Open Free Running Model Test yang merupakan pengujian model di kolam terbuka yang tenang. Model dilengkapi dengan motor, protyper, dan kemudi yang bisa dikendalikan dari jarak jauh menggunakan remote control.

“Hal yang sulit adalah pengambilan data uji, karenanya dalam hal ini digunakan teknik GPS (Global Positioning System), image processing, dan colour object tracking yang dapat digunakan dengan hasil yang relatif sama,” terangnya lagi.

Program ketiga, yakni Program Sistem Identifikasi Manuver Kapal (PSIM) yang dikembangkan dengan metode Unscented Kalman Filter (UKF) dikombinasikan dengan Linear Regresi sederhana dalam bentuk model matematika dan algoritma dalam program Matlab.

“Lebih jauh program ini dapat mengidentifikasi koefisien hidrodinamika kapal serta mengembangkan sistem autopilot yang merupakan teknologi kapal masa depan,” pungkasnya.

Di akhir, Aries menyampaikan harapan terkait sistem dinamika kapal ini agar dapat menjadi kontribusi dalam membantu pemerintah mengatasi kecelakaan kapal di laut.
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2778 seconds (0.1#10.140)