UTBK Hari Pertama Sukses dan Terkendali, LTMPT: Tak Boleh Ada Kecolongan

Selasa, 13 April 2021 - 02:24 WIB
loading...
UTBK Hari Pertama Sukses dan Terkendali, LTMPT: Tak Boleh Ada Kecolongan
Ketua Pelaksana Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Mohammad Nasih. Foto/SINDOnews/Aan Haryono
A A A
SURABAYA - Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri ( SBMPTN ) di hari pertama di Universitas Airlangga masih terkendali. Tes masuk di tengah pandemi COVID-19 ini lebih tertata daripada tahun sebelumnya.

Ketua Pelaksana Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Mohammad Nasih menuturkan, semuanya pelaksanaan tes berjalanan lancar dan terkendali. Saat ini merupakan tahun kedua pelaksanaan UTBK di tengah pandemi.



Sebelum pelaksanaan dimulai, ada beberapa peserta dilakukan sampling tes antigen. Dari hasil sampling tes antigen itu hasilnya negatif. “Ada juga peserta yang sudah membawa hasil tes antigen dari daerah masing-masing,” kata Nasih, Senin (12/4/2021).

Ia melanjutkan, pelaksanaan UTBK dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat. Semua peserta harus patuh pada standar operasional prosedur (SOP) pelaksanaan UTBK yang sudah ditetapkan. Bahkan, para peserta harus mengikuti arahan sejak turun dari kendaraan di Kampus C Unair, menunggu di ruang tunggu beberapa kali, sampai akhirnya baru masuk ruang tes sesuai dengan nomor yang ada di masing-masing.

Selain itu, katanya, pihaknya juga menyediakan tiga lokasi tes dengan kapasitas harian maksimal 1.000 orang per hari. Sebelum mengikuti tes hari ini dan hari berikutnya di sesi mana pun, peserta diminta mengisi data surveilans.



Rektor Unair ini menambahkan, data utama itu peserta diminta menuliskan riwayat perjalanan selama 14 hari terakhir, pernah bertemu dengan siapa saja, dan riwayat kesehatan, serta kondisi kesehatannya saat ini.

Aturan ini, katanya, juga berlaku di semua tempat tes UTBK di seluruh Indonesia. LTMPT sangat memperhatikan betul aturan serta langkah antisipasi yang bisa memutus penularan COVID-19.

“Kami juga menjaga kenyamanan peserta untuk bisa melakukan tesnya dengan nyaman,” sambungnya.



Soal sistem dan teknis pelaksanaan, laporan yang sudah masuk sampai hari ini secara nasional masih bisa dikendalikan. Ada beberapa masalah, namun persoalan itu bisa segera dikendalikan.

“Ada tadi info di Universitas Nusa Cendana di Kupang, NTT. Di sana ada enam server yang belum aktif. Karena kondisinya memang belum siap,” ujar Nasih.

Mengenai kesiapan di NTT memang agak terganggu karena sebelumnya dilanda bencana banjir bandang yang mengakibatkan cukup banyak korban. Tidak hanya korban berupak kerusakan rumah, tapi juga korban jiwa.
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1016 seconds (0.1#10.140)