Viral Telur dalam Telur, Bisakah? Ini Penjelasan dari Pakar IPB University

Jum'at, 21 Mei 2021 - 10:45 WIB
loading...
Viral Telur dalam Telur,...
Guru Besar IPB University dari Fakultas Peternakan Prof Dr Niken Ulupi mengulas secara ilmiah tentang telur dalam telur. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Prof Dr Niken Ulupi, Guru Besar IPB University dari Fakultas Peternakan mengulas secara ilmiah tentang konten ada telur dalam telur yang belakangan viral di aplikasi Tiktok.

Menurut Prof Niken, telur di dalam telur bisa terjadi. Secara keilmuan, kejadian ini dinamakan double yolk. Kejadian ini merupakan ketidaknormalan proses pembentukan sebutir telur karena ada dua ovum (sel telur) yang terovulasi secara bersamaan atau hampir bersamaan.

Baca juga: Diikuti 72 Kampus Top Dunia, Tim Mahasiswa UGM Raih Emas di Ajang Internasional

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa secara normal hanya satu ovum terovulasi. Ovum tersebut kemudian diproses di dalam saluran reproduksi unggas (oviduct) yang terdiri dari beberapa bagian. Selanjutnya ovum yang terovulasi ini mendapat tambahan putih telur kental/albumen (di dalam magnum), mendapat tambahan cairan garam-garam mineral dan selaput telur (di dalam isthmus) serta mendapat tambahan kerabang/cangkang (di dalam shell gland/uterus). Maka terbentuklah sebutir telur utuh, yang kemudian dikeluarkan dari tubuh induk unggas.

Rangkaian seluruh proses pembentukan sebutir telur tersebut, dimulai dari ovum diovulasikan sampai terbentuk telur utuh dan dikeluarkan dari tubuh unggas berlangsung dalam waktu 24-25 jam. Setelah telur dikeluarkan dari tubuh induk, sekitar 15-40 menit kemudian, terjadi ovulasi ovum berikutnya.

“Yang menyebabkan proses pembentukkan telur tidak normal sehingga terjadi kasus double yolk adalah faktor genetik dan faktor manajemen (yang membuat unggas petelur panik dan stres) sehingga gerakan peristaltik saluran reproduksinya tidak normal,” jelas dosen IPB University dari Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan ini.

Baca juga: Luar Biasa, 701 Wisudawan Undip Lulus dengan Predikat Cumlaude

Ia menuturkan, kasus double yolk ini bermacam-macam, ada kondisi dua ovum terovulasi secara bersamaan. Yang menyebabkan di dalam satu butir telur ditemukan dua kuning telur yang posisinya persis berdempetan.Selain itu, ada dua ovum yang terovulasi pada waktu yang hampir bersamaan, kejadian ini bisa ditemukan dalam satu butir telur yang posisi kedua kuning telurnya tidak berdempetan, melainkan sudah ada batas putih telur. Bisa jadi posisi kedua kuning tersebut selain dibatasi putih telur juga sudah ada batas selaput telur bahkan kerabang telur, meskipun kerabang tersebut belum terlalu tebal dan keras.

“Telur double yolk ini aman dikonsumsi selama dihasilkan oleh induk unggas yang sehat dan disimpan dalam tempat bersih sehingga meminimalkan telur tersebut terpapar mikroba patogen serta dimasak secara matang. Semua unggas, ayam misalnya, berpeluang menghasilkan telur double yolk. Frekuensinya yang berbeda, tergantung faktor genetik dan manajemen pemeliharaannya," jelasnya.

Meskipun aman dikonsumsi, Prof Niken menekankan agar kejadian double yolk ini harus diminimalkan terutama pada unggas pembibit, karena telur tersebut tidak bisa ditetaskan. Oleh sebab itu dalam proses penetasan ada seleksi telur tetas, salah satunya adalah seleksi bobot telur (55-65 gram/butir). Karena pada bobot di atas 65 gram/butir dikhawatirkan telur tersebut double yolk.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Jalur Mandiri IPB untuk...
Jalur Mandiri IPB untuk Pramuka dan Hafizh Quran 2025 Dibuka Besok, Ini Persyaratannya
5 PTN Terima Lulusan...
5 PTN Terima Lulusan dengan Ijazah Hingga 10 Tahun Terakhir, Ada Pilihanmu?
Panduan Lengkap Rute...
Panduan Lengkap Rute ke Lokasi UTBK 2025 di IPB University: Kampus Dramaga & Sekolah Vokasi
UTBK 2025 Diikuti 860.975...
UTBK 2025 Diikuti 860.975 Peserta, Berapa Orang yang Akan Diterima di SNBT?
Jalur SMMPTN Barat 2025...
Jalur SMMPTN Barat 2025 Dibuka 4 Mei, Ini Persyaratan dan Jadwal Selengkapnya
Lolos SNBP, 66 Siswa...
Lolos SNBP, 66 Siswa MAN 13 Jakarta Diterima di Perguruan Tinggi Negeri Favorit
Rahasia Ilmiah Kopi...
Rahasia Ilmiah Kopi Tubruk, Peneliti IPB Ungkap Alasan Rasa Lebih Kuat dan Nikmat
Mahasiswa PTN di Malang...
Mahasiswa PTN di Malang Bunuh Diri Lompat dari Jembatan Tunggulmas
Prabowo Kumpulkan Para...
Prabowo Kumpulkan Para Rektor Kampus Negeri Dan Swasta Sore Ini, Bahas Apa?
Rekomendasi
Pertama Kali di Dunia,...
Pertama Kali di Dunia, Kapal Nirawak Ukraina Tembak Jatuh Jet Tempur Su-30 Flanker Rusia
Menang Pemilu Australia,...
Menang Pemilu Australia, PM Anthony Albanese dan Tunangannya Umbar Ciuman
Ini Respons Rusia setelah...
Ini Respons Rusia setelah Zelensky Ancam Pemimpin Dunia yang Hadiri Perayaan Hari Kemenangan di Moskow
Pakar Hukum Apresiasi...
Pakar Hukum Apresiasi Komitmen Prabowo Tuntaskan RUU Perampasan Aset
Great Wall Motor Luncurkan...
Great Wall Motor Luncurkan Mesin 4.000 cc V 8 Silinder, Segini Tenaganya
5 Kapolda Jatim dengan...
5 Kapolda Jatim dengan Masa Jabatan 2 Tahun, Ada Mantan Kapolri
Berita Terkini
Jalur Mandiri IPB untuk...
Jalur Mandiri IPB untuk Pramuka dan Hafizh Quran 2025 Dibuka Besok, Ini Persyaratannya
12.000 Guru Bisa Dapat...
12.000 Guru Bisa Dapat Bantuan Kuliah Rp3,5 Juta, Bagaimana Cara Daftarnya?
Majelis Masyayikh-Kemenag...
Majelis Masyayikh-Kemenag Rancang Standar Mutu Pendidikan Pesantren Jenjang Pascasarjana
Melawan Banjir dengan...
Melawan Banjir dengan Buku Digital, Jejak Perubahan dari SDN Tambakrejo 1 Semarang
BINUS University Bangun...
BINUS University Bangun Ekosistem AI untuk Pendidikan Berkualitas dan Adaptif
BPDP Bantu Anak Petani...
BPDP Bantu Anak Petani Sawit dengan Beasiswa ke Perguruan Tinggi
Infografis
Negara NATO Ini Klaim...
Negara NATO Ini Klaim akan Diinvasi Rusia dalam Beberapa Tahun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved