Tips Mempublikasikan Jurnal Ilmiah Terindeks Scopus dari Guru Besar IPB

Kamis, 10 Juni 2021 - 12:47 WIB
loading...
Tips Mempublikasikan...
Wakil Rektor IPB University Bidang Internasionalisasi, Kerja Sama dan Hubungan Alumni Prof Dodik Ridho Nurrochmat. Foto/Dok IPB University
A A A
JAKARTA - Wakil Rektor IPB University Bidang Internasionalisasi, Kerja Sama dan Hubungan Alumni Prof Dodik Ridho Nurrochmat membagikan tips bagaimana mempublikasikan jurnal ilmiah terindeks Scopus .

Pada kesempatan ini, Guru Besar Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) IPB University ini memaparkan pengalamannya serta berupaya untuk merefleksikan pengalaman peneliti yang lain.

Baca juga: Ini 16 Universitas Terbaik di Indonesia versi QS WUR 2022, UGM Masih Kokoh

Baru-baru ini sitasi yang cukup banyak dimuat oleh penulis lain adalah jurnal ilmiah yang telah terindeks Scopus Q1. Pengakuan tersebut menggambarkan bahwa jurnal yang terindeks Q1 sudah terjamin kualitasnya sehingga layak untuk disitasi.

Dodik menceritakan, dirinya memulai menulis jurnal berawal dari tertantang untuk menulis di media populer. Namun yang menjadi pertimbangan bagi penulis yakni produktivitas tulisan perlu diperhatikan apabila ingin menulis artikel ilmiah dan artikel popular di saat yang bersamaan.

Hal tersebut, ujar Pakar Manajemen Hutan IPB University ini, karena gaya penulisan antara artikel ilmiah dan artikel popular di media massa pun berbeda.

Baca juga: UI Masuk 300 Besar Dunia Versi QS World University Ranking

“Jurnal ilmiah yang belum terindeks Q1 memang tidak serta merta tidak menjamin kualitas kepakaran. Namun pengakuan atas jurnal ilmiah apabila dilihat dari indeks scopusnya dapat membuka peluang peneliti untuk bergabung dalam kelompok peneliti elit,” katanya melalui siaran pers, Kamis (10/6).

Lebih lanjut ia menyarankan bagi para penulis muda untuk tidak terlalu banyak memasukkan ide serta harus mematahkan tekanan psikologis untuk langsung menulis jurnal terindeks Q1. Menurutnya, penulis juga harus menghindari sibuk mencari alasan yang menjadi persoalan utama dalam menghambat keinginan untuk mulai menulis.

“Dalam penulisan jurnal ilmiah, penulis juga harus memperhatikan permasalahan etika dan common sense. Misalnya dalam kesepakatan urutan nama penulis utama dan penulis dampingan karena tidak boleh diremehkan,” katanya.

Baca juga: UGM Tetap Jadi Kampus Terbaik di Indonesia versi QS World University Rankings

Di samping itu, peluang jurnal ilmiah agar dapat diterbitkan dapat dilihat dari jumlah penulis Indonesia yang menerbitkan jurnalnya di suatu negara. Semakin banyak jurnal hasil kreativitas penulis Indonesia maka peluang diterbitkan semakin besar. Lebih lagi editornya merupakan orang Indonesia.

Bahasa penulisan, katanya, juga harus disesuaikan dengan negara dimana jurnal akan diterbitkan. Selain itu, lingkup minat dan isu penting yang dibahas dalam jurnal jga penting untuk menentukan kelolosan jurnal pada tahap editor.

“Menulis artikel dan jurnal tidak selalu harus dimulai dari urutan Q4, kualitas artikel tidak ditentukan dari mana artikel terbit, namun jurnal Q1 telah melewati proses review yang lebih ketat sehingga lebih banyak disitasi oleh artikel lain yang berkualitas,” ungkapnya.

Ia menambahkan dalam menulis jurnal perlu mengggali data lama dan mencocokkannya dengan data terbaru. Ia turut memotivasi peserta pelatihan artikel ilmiah bagi dosen muda dan peneliti IPB yang hadir untuk mencoba menulis artikel dimulai dari ide.

Langkah lainnya yakni dengan membuka data dan pending manuskrip serta melakukan proofreading sebelum mengirimkan jurnal untuk dipublikasi.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Gaji Dosen Honorer Ternyata...
Gaji Dosen Honorer Ternyata Segini! Cek Kisaran Terbarunya di Sini
Kelas Internasional...
Kelas Internasional IPB University 2025 Kembali Dibuka, Simak Syaratnya
IPB Buka Sekolah Teknik,...
IPB Buka Sekolah Teknik, 2 Prodi Baru Siap Terima Camaba di Jalur Mandiri
3 Jalur Seleksi Mandiri...
3 Jalur Seleksi Mandiri IPB University Siap Dibuka 9 Mei 2025
Jalur Mandiri IPB untuk...
Jalur Mandiri IPB untuk Pramuka dan Hafizh Quran 2025 Dibuka Besok, Ini Persyaratannya
Guru Besar UIN Jakarta...
Guru Besar UIN Jakarta Sebut Model Pendidikan Kemenag Membentuk Karakter Anak Didik Tidak Ringkih
Kepala LL Dikti IV Tinjau...
Kepala LL Dikti IV Tinjau Fasilitas Kampus STMIK AMIKBANDUNG
Peluang Pengelolaan...
Peluang Pengelolaan Zakat dan Infak di Kampus Negeri: Sinergi antara Baznas dan Lembaga Amil Zakat
3 Cara Membuat Kopi...
3 Cara Membuat Kopi yang Nikmat dan Mantap dari Pakar IPB University
Rekomendasi
Hasil Thailand Open...
Hasil Thailand Open 2025: Jafar/Felisha Melaju, Bobby/Melati Tersingkir
Ayat 1.000 Dinar : Surat...
Ayat 1.000 Dinar : Surat At-Talaq Ayat 2 dan 3, Penarik Rezeki yang Tak Disangka-sangka
Arab Saudi Teken Kesepakatan...
Arab Saudi Teken Kesepakatan Lebih dari Rp4.982 Triliun dengan AS
Bagaimana India dan...
Bagaimana India dan Pakistan Belanjakan Uang untuk Pertahanan?
Deretan Penghargaan...
Deretan Penghargaan Mentereng Koleksi Mulyono, Brevet Komando Kopassus hingga Wing Penerbang TNI AU
Aset Tetap Sehat: Jurus...
Aset Tetap Sehat: Jurus Jitu Manajemen Risiko BRI
Berita Terkini
Profil Kasmudjo, Dosen...
Profil Kasmudjo, Dosen Pembimbing di UGM yang Dikunjungi Jokowi
Berapa Gaji Lulusan...
Berapa Gaji Lulusan PKN STAN? Status CPNS Kementerian Keuangan Menanti
Viral SMK Gelar Wisuda...
Viral SMK Gelar Wisuda Bak Perguruan Tinggi, Ternyata Seperti Ini Profil Sekolahnya
Selamatkan Generasi...
Selamatkan Generasi Muda, Edutainment Anti-Narkoba Hadir di Tengah Pelajar
Sekolah Masa Kini, Menumbuhkan...
Sekolah Masa Kini, Menumbuhkan Karakter dan Keterampilan Hidup lewat 5C
Wisuda ke-52 Universitas...
Wisuda ke-52 Universitas Sahid Usung Konsep Budaya dan Pariwisata NTT
Infografis
Prabowo akan Luncurkan...
Prabowo akan Luncurkan BLT untuk Guru Honorer pada 2 Mei
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved