Peduli Perlindungan Anak, Yayasan Del Perkenalkan Rumah Faye sebagai 'Rumah Aman'

Rabu, 23 Juni 2021 - 12:46 WIB
loading...
Peduli Perlindungan Anak, Yayasan Del Perkenalkan Rumah Faye sebagai Rumah Aman
Bendahara Pengurus Yayasan Del Intan Simanjuntak, berbincang dalam virtual media briefing perkenalan Rumah Faye oleh Yayasan Del. Foto/Dok/Yayasan Del
A A A
JAKARTA - Yayasan Del selalu memiliki komitmen untuk memajukan kehidupan berbangsa. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan terus memperbaiki kesejahteraan, kualitas, dan hak hidup individu maupun kelompok sasaran. Salah satu fokus dari Yayasan Del adalah anak-anak yang merupakan generasi penerus bangsa.

Hal ini yang menjadi latar belakang didirikannya Rumah Faye , salah satu unit dan afiliasi dari Yayasan Del hasil inisiasi dari Faye Simanjuntak, cucu dari pendiri dan pembina Yayasan Del, Luhut Binsar Pandjaitan dan Devi Simatupang. Rumah Faye memiliki visi untuk membebaskan anak Indonesia dari perdagangan manusia, kekerasan, dan eksploitasi. Untuk mewujudkan visinya, Rumah Faye memprakarsai program 3P, yaitu Pencegahan, Pembebasan, dan Pemulihan.



Luhut Binsar Pandjaitan dan Devi Pandjaitan mendirikan Yayasan Del atas dasar kepedulian terhadap keberlangsungan pendidikan, sosial, budaya dan lingkungan di Indonesia. Mereka percaya bahwa setiap orang, termasuk anak-anak, memiliki hak yang sama untuk mendapatkan hidup yang lebih baik.

Pada acara virtual media briefing perkenalan Rumah Faye oleh Yayasan Del, Bendahara Yayasan Del, Intan Simanjuntak menyampaikan, "Berangkat dari kepedulian Bapak Luhut dan Ibu Devi terhadap anak-anak, Yayasan Del memberikan dukungan penuh kepada Faye untuk mendirikan Rumah Faye yang bergerak di bidang penyelamatan anak dari tindak kekerasan agar mereka memperoleh perlindungan dan hak hidupnya,” kata Intan Simanjuntak dalam keterangan pers, Selasa (22/6/2021).

Pada kesempatan yang sama, Pendiri Rumah Faye, Faye Simanjuntak menyampaikan latar belakang didirikannya Rumah Faye, Dia mengaku sangat terinspirasi dengan cerita dan pengalaman rekan-rekan relawan ketika dirinya menjadi relawan organisasi di daerah rawan perdagangan anak. "Hal ini yang menggerakan saya untuk memfasilitasi diskusi peer-to-peer mengenai isu tabu seputar hak anak dan perlindungan anak. Seiring berjalannya waktu, kami mengembangkan jangkauan dengan mendirikan Rumah Faye sebagai “Rumah Aman” atau safehouse bagi mereka,” terangnya.



Faye kemudian memaparkan pencapaian Rumah Faye yang memiliki kantor di Jakarta dan Batam. Hingga saat ini, jelasnya, Rumah Faye sudah mendampingi 136 anak perempuan dan perempuan dari perdagangan, kekerasan seksual, dan prostitusi. "Saya percaya, jika semakin banyak orang sadar akan isu ini dan mau bergerak untuk peduli dan melindungi orang di sekitarnya, maka perubahan akan terjadi dan anak-anak Indonesia mampu untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik.”

Pegiat Perlindungan dan Pemberdayaan Anak dan Perempuan, RD Chrisanctus Paschalis Saturnus turut menyambut baik kegiatan yang dilakukan oleh Rumah Faye. bahkan, dia mengaku sering terlibat langsung dalam penanganan kasus korban perdagangan manusia di Batam. Dari situ, dirinya melihat bahwa ada begitu banyak korban yang mengharapkan pembelaan.

"Oleh karena itu, saya mendukung pelayanan yang diberikan Rumah Faye selama ini bagi masyarakat Indonesia, khususnya bagi korban perdagangan manusia, kekerasan, dan eksploitasi. Advokasi mengenai persoalan tersebut harus terus digiatkan agar semakin banyak orang tergerak hatinya untuk bersatu menangkal kejahatan yang luar biasa ini,” kata RD Chrisanctus.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2292 seconds (0.1#10.140)