Bangga, Anak Kuli Bangunan dengan Segudang Prestasi Ini Masuk MIPA UGM
loading...
A
A
A
“Yang penting juga jangan menunda-nunda tugas, selalu berdoa dan tawakal serta mengatur waktu dengan mendahulukan yang utama baru yang sekunder, tersier. Selama tugas primer belum terselesaikan jangan mengerjakan yang sekunder," akunya.
Prestasi meraih Gold Medal International Science and Invention Fair 2020 merupakan faktor yang mungkin turut mendorong ia lolos diterima di FMIPA UGM jalur SNMPTN. Terbukti temannya yang satu tim dalam meraih prestasi ini juga diterima di ITS jalur SNMPTN dan soal ini ia memiliki cerita tersendiri.
Ia menceritakan keikutsertaan lomba Internasional Science and Invention Fair 2020 adalah coba-coba. Halimatus mengaku hanyalah anak biasa yang hanya memiliki ranking kelas. Tetapi ia yakin berawal dari coba-coba, semua pasti bisa jika dikerjakan dengan bersungguh-sungguh.
Ia mengaku sebagai inisiator mengikuti lomba ini dengan mengajak seorang teman dan guru pembimbing. Bertiga berkomitmen untuk tidak memberitahu soal ini kepada pimpinan kurikulum di sekolah.
“Karena jika lapor ke pimpinan kurikulum, lalu saya tidak lolos pasti akan malu. Maka saya lakukan secara diam-diam karena saya tahu, jika anak SMA Darul Ulum 2 Unggulan BPPT Jombang mengikuti lomba pasti akan menang minimal tingkat kabupaten," tuturnya.
Halimatus bercerita untuk pendaftaran awal gratis. Baru setelah dinyatakan lolos di tahap penyisihan melakukan pembayaran sebesar 3 juta/tim. Pengumuman babak penyisihan bertepatan dengan diberlakukan Lock Down dikarenakan awal pandemi sekitar bulan Maret 2020. Nampaknya pengumuman lolos yang diterima oleh guru pembimbing ternyata diteruskan ke pimpinan kurikulum.
“Disinilah saya kaget, menerima kabar gembira lolos bukan dari guru pembimbing melainkan dari pimpinan kurikulum via telepon. Setelah mendapat amanah seperti itu, akhirnya yang tadinya hanya coba-coba mendapat dukungan penuh sekolah dan membuahkan hasil Gold Medal. Saya hanya berkeyakinan dan percaya bahwa semua orang memiliki peluang bisa berkiprah di tingkat Internasional. Siapapun itu, yang penting tetap fokus, bersungguh-sungguh dan yakin terhadap apa yang kita kerjakan," ujarnya.
Kini Halimatus bersiap diri menjadi mahasiswa baru di Departemen Matematika FMIPA UGM. Ia mengatakan alasan sederhana kenapa memilih matematika karena ia mencintai matematika dan ingin menjadi dosen.
“Saat pengumuman saya, bapak ibu terharu bercampur bahagia, sebab sesuai dengan cita-cita, dan perjuangan saya mulai dari SD, SMP, dan SMA tidak sia-sia,” pungkasnya.
Prestasi meraih Gold Medal International Science and Invention Fair 2020 merupakan faktor yang mungkin turut mendorong ia lolos diterima di FMIPA UGM jalur SNMPTN. Terbukti temannya yang satu tim dalam meraih prestasi ini juga diterima di ITS jalur SNMPTN dan soal ini ia memiliki cerita tersendiri.
Ia menceritakan keikutsertaan lomba Internasional Science and Invention Fair 2020 adalah coba-coba. Halimatus mengaku hanyalah anak biasa yang hanya memiliki ranking kelas. Tetapi ia yakin berawal dari coba-coba, semua pasti bisa jika dikerjakan dengan bersungguh-sungguh.
Ia mengaku sebagai inisiator mengikuti lomba ini dengan mengajak seorang teman dan guru pembimbing. Bertiga berkomitmen untuk tidak memberitahu soal ini kepada pimpinan kurikulum di sekolah.
“Karena jika lapor ke pimpinan kurikulum, lalu saya tidak lolos pasti akan malu. Maka saya lakukan secara diam-diam karena saya tahu, jika anak SMA Darul Ulum 2 Unggulan BPPT Jombang mengikuti lomba pasti akan menang minimal tingkat kabupaten," tuturnya.
Halimatus bercerita untuk pendaftaran awal gratis. Baru setelah dinyatakan lolos di tahap penyisihan melakukan pembayaran sebesar 3 juta/tim. Pengumuman babak penyisihan bertepatan dengan diberlakukan Lock Down dikarenakan awal pandemi sekitar bulan Maret 2020. Nampaknya pengumuman lolos yang diterima oleh guru pembimbing ternyata diteruskan ke pimpinan kurikulum.
“Disinilah saya kaget, menerima kabar gembira lolos bukan dari guru pembimbing melainkan dari pimpinan kurikulum via telepon. Setelah mendapat amanah seperti itu, akhirnya yang tadinya hanya coba-coba mendapat dukungan penuh sekolah dan membuahkan hasil Gold Medal. Saya hanya berkeyakinan dan percaya bahwa semua orang memiliki peluang bisa berkiprah di tingkat Internasional. Siapapun itu, yang penting tetap fokus, bersungguh-sungguh dan yakin terhadap apa yang kita kerjakan," ujarnya.
Kini Halimatus bersiap diri menjadi mahasiswa baru di Departemen Matematika FMIPA UGM. Ia mengatakan alasan sederhana kenapa memilih matematika karena ia mencintai matematika dan ingin menjadi dosen.
“Saat pengumuman saya, bapak ibu terharu bercampur bahagia, sebab sesuai dengan cita-cita, dan perjuangan saya mulai dari SD, SMP, dan SMA tidak sia-sia,” pungkasnya.
(mpw)