Hari Kemerdekaan : Akhiri Darurat Pendidikan dengan Pembukaan Sekolah

Senin, 16 Agustus 2021 - 13:25 WIB
loading...
Hari Kemerdekaan : Akhiri...
Hari Kemerdekaan : Akhiri Darurat Pendidikan dengan Pembukaan Sekolah
A A A
JAKARTA - Peringatan Hari Kemerdekaan ke-76 RI harus dijadikan momentum untuk mengakhiri darurat pendidikan di Indonesia. Salah satunya dengan segera membuka sekolah untuk pembelajaran tatap muka.

“Saya menilai saat ini berbagai prasyaratan untuk membuka sekolah sudah terpenuhi. Mulai dari tren penurunan kasus Covid-19, kian banyaknya guru dan siswa yang menjadi sasaran vaksin, hingga ancaman learning loss yang kian dalam. Maka bertepatan dengan momentum Hari Kemerdekaan maka sudah selayaknya sekolah-sekolah juga bisa dibuka kembali,” ujar Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda, Senin (16/8/2021).

Dia menjelaskan pembelajaran tatap muka saat ini sangat mendesak untuk dilakukan. Hampir semua kalangan sepakat jika pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama satu setengah tahun terakhir tidak berjalan optimal. Penyampaian materi pelajaran mungkin bisa disampaikan dengan baik, namun ada masalah di level pengembangan karakter peserta didik jika PJJ terus dilakukan. “Kami sepakat dengan pandangan baik dari kawan-kawan MPR maupun DPD jika pelaksanaan PJJ tidak berjalan optimal sehingga memunculkan berbagai dampak negatif baik secara akademis, pengembangan karakter, maupun sosial bagi peserta didik,” katanya. (Baca Juga :Bahaya Covid-19, Kebijakan Pembukaan Sekolah Diminta Jangan Diseragamkan)

Huda menegaskan jika mayoritas orang tua siswa juga berharap agar pembelajaran tatap muka di sekolah segera dilaksanakan. Mereka memastikan jika PJJ terus dilakukan maka akan memberikan dampak bagi pengembangan mental spiritual anak-anak mereka. “Minimnya interaksi peserta didik dengan kawan-kawan maupun lingkungan sekolah membuat anak-anak terjebak pada kebiasaan baru yang bersifat negatif seperti main game online secara berlebihan atau kian tergerusnya kecerdasan emosional mereka. Situasi ini harus diakui telah memunculkan darurat pendidikan bagi bangsa kita,” katanya.

Huda mengakui jika PJJ telah memberikan dampak positif berupa lompatan stake holder pendidikan Indonesia untuk akrab dengan teknologi informasi. Namun demikian situasi secara umum belum memungkinkan jika lompatan tersebut menjadi legitimasi untuk membawa ekosistem pendidikan di tanah air untul full berbasis teknologi informasi. “Kendala di lapangan akan begitu kompleks jika konsep pendidikan kita full berbasis teknologi informasi. Masih banyak PR jika sepenuhnya mengarah ke sana. Mulai dari belum meratanya akses internet, minimnya literasi digital, hingga ketiadaan gawai dari peserta didik,” katanya. (Baca Juga :JIS Ujicoba Pembukaan Sekolah Terbatas dengan Blended Learning)

Politikus PKB ini mengusulkan agar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset Teknologi (Kemendikbud Ristek) mematangkan konsep hybrid learning sebagai langkah awal pembukaan sekolah. Dengan konsep ini siswa akan bisa merasakan pembelajaran tatap muka sekaligus bisa tetap online. “Dengan konsep ini siswa ke sekolah sekaligus tetap belajar online. Jadi teknisnya ada bisa seminggu shif online seminggu bisa tatap muka. Atau tiga hari online dua hari tatap muka. Dengan konsep ini kita juga masih menjaga potensi terjadinya kluster sekolah karena saat ini masih musim pandemi,” pungkasnya.
(war)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Revisi UU Sisdiknas,...
Revisi UU Sisdiknas, Wakil Ketua Komisi X: Pemerintah Pusat Akan Ambil Alih Tata Kelola Guru
KIP Kuliah dan 4 Beasiswa...
KIP Kuliah dan 4 Beasiswa Kena Efisiensi, Mahasiswa Tidak Mampu Terancam
Libur Sebulan Penuh...
Libur Sebulan Penuh selama Ramadan Batal, Ini Respons Komisi X DPR
Kasus Guru Supriyani,...
Kasus Guru Supriyani, DPR Dukung Usulan Pembentukan UU Perlindungan Guru
Abdul Muti: DPR Manggil...
Abdul Mu'ti: DPR Manggil Bukan Mau Mengadili Menteri Pendidikan
Dukung Ekosistem Musik...
Dukung Ekosistem Musik dan Film, Kemendikbudristek Raih Penghargaan iNews Award 2024
Unggul di Pendidikan...
Unggul di Pendidikan Jarak Jauh, UT Raih Akreditasi Internasional dari AAOU
Respons Aduan Status...
Respons Aduan Status UIPM, Ditjen Diktiristek Tindaklanjuti Temuan Tim Investigasi
Dua Pelajar Tewas Diduga...
Dua Pelajar Tewas Diduga Akibat Kekerasan, Ketua Komisi X DPR: Usut Tuntas
Rekomendasi
Tak Kenal Libur, Bulog...
Tak Kenal Libur, Bulog Terus Menyerap Gabah dan Beras
2 Pati Bintang 3 Polri...
2 Pati Bintang 3 Polri Dimutasi Sehari Sebelum Lebaran, Keduanya Baru Naik Pangkat Jadi Komjen
Ruben Onsu Jadi Mualaf,...
Ruben Onsu Jadi Mualaf, Sarwendah Beri Respons Bijak
Ikut Pertamina UMK Academy,...
Ikut Pertamina UMK Academy, Produk UMKM Bisa Go Global
Arus Balik Lebaran,...
Arus Balik Lebaran, Jasamarga Berlakukan Diskon Tarif Tol Mulai Besok
Ray Sahetapy Berwasiat...
Ray Sahetapy Berwasiat Ingin Dimakamkan di Sulawesi Tengah
Berita Terkini
Ini 7 Sekolah yang Dikecualikan...
Ini 7 Sekolah yang Dikecualikan dari Ketentuan SPMB 2025
5 jam yang lalu
SPMB 2025 Dibuka Mei,...
SPMB 2025 Dibuka Mei, Ini Jadwal Resmi Pengganti PPDB dari Kemendikdasmen
7 jam yang lalu
Biaya Kuliah Kedokteran...
Biaya Kuliah Kedokteran di 5 PTN Pulau Sumatera Jalur Mandiri 2025: Unand, Unsri, USK, USU, dan Unri
10 jam yang lalu
Profil Pendidikan Ray...
Profil Pendidikan Ray Sahetapy, Aktor Legendaris Indonesia
12 jam yang lalu
FKH Unair Masuk 100...
FKH Unair Masuk 100 Besar Dunia di QS WUR 2025: Satu-Satunya di Indonesia!
14 jam yang lalu
7 Perguruan Tinggi di...
7 Perguruan Tinggi di Indonesia yang Punya Hutan Kampus, Luasnya Berhektare-hektare
15 jam yang lalu
Infografis
10 Negara dengan Anggaran...
10 Negara dengan Anggaran Pertahanan Tertinggi pada 2025
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved