Silapedia Gelar Program Kelas Menulis Pancasila untuk Penulis Muda, Tertarik?

Sabtu, 28 Agustus 2021 - 15:07 WIB
loading...
Silapedia Gelar Program Kelas Menulis Pancasila untuk Penulis Muda, Tertarik?
Pemimpin Umum Majalah Silapedia, Syaiful Arif saat sesi kedua Kelas Menulis Pancasila (KMP), Jumat, (27/8) yang dilakukan secara virtual. Foto/Dok/Silapedia
A A A
JAKARTA - Majalah Silapedia mengadakan program Kelas Menulis Pancasila (KMP) demi menguatkan ideologi bangsa. Kelas menulis ini diadakan untuk mengasah keterampilan menulis Pancasila, terutama di media, baik media massa cetak maupun online.

Dalam paparannya, Pemimpin Umum Majalah Silapedia, Syaiful Arif, menyatakan, bahwa KMP merupakan kelas menulis tingkat lanjut yang mengasah metode dalam menulis Pancasila .



"Menulis Pancasila itu butuh metode tersendiri, yang saya sebut sebagai metode realis. Yakni metode yang menulis Pancasila sebagai realitas atau fakta. Metode realis berbeda dengan metode normatif yang hanya menulis Pancasila, murni sebagai penafsiran si penulis, tanpa berangkat dari fakta-fakta Pancasila," demikian penjelasan Arif di sesi kedua KMP, jumat, 27/08 yang dilakukan secara virtual.

Lebih lanjut Arif menjelaskan bahwa metode realis dalam Pancasila mampu menulis dasar negara ini sebagai fakta. Terdapat empat fakta yang disampaikan Arif, yakni fakta sejarah, fakta pemikiran, fakta kebijakan dan fakta aktual.

Fakta sejarah berisi fakta sejarah Pancasila mulai dari sejarah kelahiran dan perumusan Pancasila, hingga fakta Pancasila di pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru. Sedangkan fakta pemikiran berisi fakta pemikiran penggali dan perumus Pancasila, hingga pemikiran para pemikir Pancasila setelahnya.



"Pancasila itu kan filsafat kenegaraan. Maka ia memiliki filsufnya, yakni Sukarno yang dikembangkan oleh para pendiri bangsa seperti Bung Hatta, Ki Hadjar Dewantara, dan Muh. Yamin. Serta dieksplorasi oleh para pemikir kita seperti Notonagoro, Romo Driyarkara, Yudi Latif, dll. Jadi kita tidak bisa bicara Pancasila, jika tidak berangkat dari pemikiran para pemikir tersebut. Mengapa? Karena filsafat kenegaraan Pancasila ini merupakan substansi dari norma dasar negara Pancasila," demikian paparan Arif yang esai-esai Pancasilanya telah menghiasi media massa nasional sejak 2016.

Selain fakta sejarah dan pemikiran, Arif juga menyebut fakta kebijakan dalam Pancasila. Yakni berbagai kebijakan negara mengenai upaya menguatkan Pancasila, seperti pembinaan Pancasila, sosialisasi Pancasila dan pendidikan Pancasila. Berbagai kebijakan ini juga bersifat historis karena terentang sejak Orde Lama hingga sekarang.

Dengan menulis Pancasila sebagai kebijakan negara kita menguatkan Pancasila sebagai dasar negara. "Maka, ke depan para peserta KMP ini bisa menjadi analis kebijakan Pancasila, sebab sejak era Presiden Jokowi, kebijakan penguatan Pancasila mulai dihidupkan," demikian penjelasan mantan Tenaga Ahli Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila ini.

Ketiga pendekatan tersebut, yakni sejarah, pemikiran dan kebijakan, lalu ditulis dalam konteks aktualnya. Sebab menurut Arif, penulisan artikel media memang harus bersifat aktual.

Kelas Menulis Pancasila telah diadakan dua kali. Sesi pertama bertema "Mengapa Pancasila Sangat Menarik untuk Ditulis dan Didalami?" yang diadakan pada 20 Agustus lalu. Sesi kedua bertema, "Bagaimana Menulis Pancasila Secara Realis? Empat Pendekatan Utama", diadakan pada 27 Agustus. Pelatihan menulis ini diadakan rutin seminggu sekali dan diikuti oleh 30-an penulis muda seindonesia.
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2785 seconds (0.1#10.140)