Mahasiswa Diminta Waspada Terhadap Kelompok yang Memecah Belah Bangsa
loading...
A
A
A
Oleh karenanya perwira tinggi yang pernah menjabat sebagai Kapolres Gianyar ini berpesan kepada para generasi muda untuk selalu ikut berperan serta dalam menangkal radikalisme dan terorisme dengan cara militan yaitu dengan menangkal sebaran hoax dan propaganda dengan aktif menyebarkan konten persatuan dan toleransi.
“Terakhir, follow ustad dan tokoh yang moderat, toleran dan damai serta cinta NKRI dan Pancasila baik di ligkungan sosial maupun media sosial. Sehingga kita semua wajib menjadi buzzer dan influencer bagi perdamaian persatuan, toleransi dan kebhinekaan dalam keberagamanan,” ujar Kadensus 88/Anti Teror 88, Ditrekrim Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini mengakhiri.
Sementara itu Ditjen Pothan Kemhan RI, Mayjen TNI Dadang Hendrayudha yang juga hadir membuka acara tersebut juga turut menyampaikan pentingnya peran para pemuda khususnya para mahasiswa untuk ikut serta dalam upaya bela negara ditengah banyaknya potensi ancaman bangsa saat ini. “Saya minta kepada adik-adik semuanya untuk melakukan Bela Negara dengan cara berbuat baik dan benar apapun status sosial kita. Hanya itu!” tegas Mayjen TNI Dadang Hendrayudha
Alumni Akmil 1988 yang pernah menjabat sebagai Kepala Biru Umum (Karoum) BNPT ini berpendapat bahwa narkoba, terorisme, radikalisme hoax telah menjadi ancaman nyata bangsa saat ini, Sehingga peran yang bisa dilakukan sebagai warga negara salah satunya adalah dengan bela negara.
“Saya berpesan kepada sadik-adik yang hadir baik secara daring maupun luring untuk menggunakan kesempatan pendidikan ini sebaik-baiknya untuk berkarya dan berprestasi serta tidak mudah terhasut kepada ajakan-ajakan yang justru akan merugikan Bela negara itu banyak karya, bukan banyak gaya,” ujar mantan Kasubdit Kontra Propaganda BNPT ini.
Dalam ksemepatan yang sama Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Dirjen Pendis) Kemenag), Muhammad Ali Ramdhani juga menyampaikan paparannya terkait bagaimana peran pendidikan agama dalam upaya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. “Yang menjadi PR kita bersama adalah bagaimana menularkan konsep keagamaan yang menyejukkan dan meneduhkan bagi kehidupan insan manusia,” ungkapnya.
Sementara itu, narasumber yang juga mantan terpidana terorisme Ali Fauzi hadir dalam acara tersebut memberikan pencerahan mengenai bahaya paparan virus radikal terorisme kepada mahasiswa. Ia berharap pemerintah dan segenap elemen masyarakat harus mampu membuat vaksin untuk imunitas masyarakat terhadap tantangan bangsa saat ini salah satunya virus radikalisme. “Tentu harus punya imunitas. Pemerintah dan seluruh elemen masyarakat harus bisa membuat vaksin radikalisme, kita semua harus paham bahaya radikal dan terorisme,” imbaunya.
Webinar ini juga menghadirkan narasumber dan bintang tamu, penyanyi Reza Artamevia, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa), Ditjen Dikti, Kemdikbud Prof. Drh. Aris Junaidi Ph.D dan Direktur Peran Serta Masyarakat Badan Narkotika Nasional (BNN) Brigjen Pol. Drs. Richard M. Nainggolan, MM. Selain itu hadir pula narasumber lainnya Plt Direktur Keamanan Siber dan Sandi Energi serta SDA Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Brigjen TNI Bondan Widiawan, S.Kom, M,Si dan dipandu oleh moderator Bayu Oktara dan Teuku Zacky.
Seperti diketahui, Ngopi Daring Bela Negara ini merupakan program dari Dirjen Potensi Pertahanan yang mengusung konsep dialog kebangsaan yang dikemas secara daring dan luring melibatkan ragam generasi, baik Old maupun Millenial, dari ragam profesi, organisasi kepemudaan, organisasi kader bela negara, dan instansi baik pemerintah maupun swasta yang memiliki komitmen dalam menyukseskan Gerakan Nasional Bela Negara.
Lihat Juga: Dosen UNJ Gelar Pelatihan Website Weebly untuk Tingkatkan ICT Literacy Mahasiswa Vietnam
“Terakhir, follow ustad dan tokoh yang moderat, toleran dan damai serta cinta NKRI dan Pancasila baik di ligkungan sosial maupun media sosial. Sehingga kita semua wajib menjadi buzzer dan influencer bagi perdamaian persatuan, toleransi dan kebhinekaan dalam keberagamanan,” ujar Kadensus 88/Anti Teror 88, Ditrekrim Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini mengakhiri.
Sementara itu Ditjen Pothan Kemhan RI, Mayjen TNI Dadang Hendrayudha yang juga hadir membuka acara tersebut juga turut menyampaikan pentingnya peran para pemuda khususnya para mahasiswa untuk ikut serta dalam upaya bela negara ditengah banyaknya potensi ancaman bangsa saat ini. “Saya minta kepada adik-adik semuanya untuk melakukan Bela Negara dengan cara berbuat baik dan benar apapun status sosial kita. Hanya itu!” tegas Mayjen TNI Dadang Hendrayudha
Alumni Akmil 1988 yang pernah menjabat sebagai Kepala Biru Umum (Karoum) BNPT ini berpendapat bahwa narkoba, terorisme, radikalisme hoax telah menjadi ancaman nyata bangsa saat ini, Sehingga peran yang bisa dilakukan sebagai warga negara salah satunya adalah dengan bela negara.
“Saya berpesan kepada sadik-adik yang hadir baik secara daring maupun luring untuk menggunakan kesempatan pendidikan ini sebaik-baiknya untuk berkarya dan berprestasi serta tidak mudah terhasut kepada ajakan-ajakan yang justru akan merugikan Bela negara itu banyak karya, bukan banyak gaya,” ujar mantan Kasubdit Kontra Propaganda BNPT ini.
Dalam ksemepatan yang sama Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Dirjen Pendis) Kemenag), Muhammad Ali Ramdhani juga menyampaikan paparannya terkait bagaimana peran pendidikan agama dalam upaya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. “Yang menjadi PR kita bersama adalah bagaimana menularkan konsep keagamaan yang menyejukkan dan meneduhkan bagi kehidupan insan manusia,” ungkapnya.
Sementara itu, narasumber yang juga mantan terpidana terorisme Ali Fauzi hadir dalam acara tersebut memberikan pencerahan mengenai bahaya paparan virus radikal terorisme kepada mahasiswa. Ia berharap pemerintah dan segenap elemen masyarakat harus mampu membuat vaksin untuk imunitas masyarakat terhadap tantangan bangsa saat ini salah satunya virus radikalisme. “Tentu harus punya imunitas. Pemerintah dan seluruh elemen masyarakat harus bisa membuat vaksin radikalisme, kita semua harus paham bahaya radikal dan terorisme,” imbaunya.
Webinar ini juga menghadirkan narasumber dan bintang tamu, penyanyi Reza Artamevia, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa), Ditjen Dikti, Kemdikbud Prof. Drh. Aris Junaidi Ph.D dan Direktur Peran Serta Masyarakat Badan Narkotika Nasional (BNN) Brigjen Pol. Drs. Richard M. Nainggolan, MM. Selain itu hadir pula narasumber lainnya Plt Direktur Keamanan Siber dan Sandi Energi serta SDA Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Brigjen TNI Bondan Widiawan, S.Kom, M,Si dan dipandu oleh moderator Bayu Oktara dan Teuku Zacky.
Seperti diketahui, Ngopi Daring Bela Negara ini merupakan program dari Dirjen Potensi Pertahanan yang mengusung konsep dialog kebangsaan yang dikemas secara daring dan luring melibatkan ragam generasi, baik Old maupun Millenial, dari ragam profesi, organisasi kepemudaan, organisasi kader bela negara, dan instansi baik pemerintah maupun swasta yang memiliki komitmen dalam menyukseskan Gerakan Nasional Bela Negara.
Lihat Juga: Dosen UNJ Gelar Pelatihan Website Weebly untuk Tingkatkan ICT Literacy Mahasiswa Vietnam
(cip)