Cek PTM Terbatas, Mendikbudristek Kunjungi Sekolah di Jakarta Timur
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi ( Mendikbudristek ) Nadiem Anwar Makarim mengunjungi sekolah di DKI Jakarta yang telah melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas.
Sekolah pertama yang dikunjungi Nadiem pada Jumat pagi ini (10/11) adalah SD Santo Fransiskus III Kayuputih di Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur.
Nadiem datang sekitar pukul 08.30 WIB. Sebelum masuk ke sekolah, dia pun menjalani protokol kesehatan yakni dicek suhu tubuh dengan thermogun dan mencuci tangan dengan sabun.
Pada kunjungan pagi ini, Mendikbudristek yang datang mengenakan batik didampingi oleh Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah (Paud Dikdasmen) Kemendikbudristek Jumeri. Hadir pula Politikus PDIP Putra Nababan.
Nadiem bersama rombongan lalu masuk ke kelas dimana para siswa tengah belajar. Pembelajaran di sekolah ini dilakukan dengan daring dan luring. Satu kelas diisi oleh 11 siswa dan sisanya daring. Siswa yang daring ditampilkan melalui projektor ke layar didepan kelas.
Kepada siswa, Nadiem berpesan untuk selalu semangat belajar dan juga tetap menjaga protokol kesehatan. Seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. "Jangan lepas masker ya," pesan Mendikbudristek.
Setelah ngobrol dengan para siswa di dua kelas, Nadiem melanjutkan dialog dengan kepala sekolah, guru dan perwakilan orang tua siswa. Nadiem menekankan bahwa arahan pemerintah pusat sudah jelas bahwa sekolah yang berada di wilayah PPKM level 1-3 dapat melakukan PTM terbatas. Dia pun mengapresiasi sekolah yang sudah berani melakukan PTM.
Meski sekolah sudah dibuka namun ada batasan -batasan yang diberikan karena PTM tidak sama dengan sekolah normal. Nadiem menjelaskan, maksimal siswa dalam satu kelas itu 18 orang untuk jenjang SD hingga SMA. "Dan untuk Paud 5 (maksimal siswa per kelas)," terangnya.
Setelah dari SD Santo Fransiskus III, Nadiem akan mengunjungi SMP PGRI 20 dan SMAN 71.
Sekolah pertama yang dikunjungi Nadiem pada Jumat pagi ini (10/11) adalah SD Santo Fransiskus III Kayuputih di Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur.
Nadiem datang sekitar pukul 08.30 WIB. Sebelum masuk ke sekolah, dia pun menjalani protokol kesehatan yakni dicek suhu tubuh dengan thermogun dan mencuci tangan dengan sabun.
Pada kunjungan pagi ini, Mendikbudristek yang datang mengenakan batik didampingi oleh Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah (Paud Dikdasmen) Kemendikbudristek Jumeri. Hadir pula Politikus PDIP Putra Nababan.
Nadiem bersama rombongan lalu masuk ke kelas dimana para siswa tengah belajar. Pembelajaran di sekolah ini dilakukan dengan daring dan luring. Satu kelas diisi oleh 11 siswa dan sisanya daring. Siswa yang daring ditampilkan melalui projektor ke layar didepan kelas.
Kepada siswa, Nadiem berpesan untuk selalu semangat belajar dan juga tetap menjaga protokol kesehatan. Seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. "Jangan lepas masker ya," pesan Mendikbudristek.
Setelah ngobrol dengan para siswa di dua kelas, Nadiem melanjutkan dialog dengan kepala sekolah, guru dan perwakilan orang tua siswa. Nadiem menekankan bahwa arahan pemerintah pusat sudah jelas bahwa sekolah yang berada di wilayah PPKM level 1-3 dapat melakukan PTM terbatas. Dia pun mengapresiasi sekolah yang sudah berani melakukan PTM.
Meski sekolah sudah dibuka namun ada batasan -batasan yang diberikan karena PTM tidak sama dengan sekolah normal. Nadiem menjelaskan, maksimal siswa dalam satu kelas itu 18 orang untuk jenjang SD hingga SMA. "Dan untuk Paud 5 (maksimal siswa per kelas)," terangnya.
Setelah dari SD Santo Fransiskus III, Nadiem akan mengunjungi SMP PGRI 20 dan SMAN 71.
(mpw)