Keren, Tim Mahasiswa Telkom University Ciptakan Gelang Pendeteksi Tsunami

Jum'at, 17 September 2021 - 21:12 WIB
loading...
Keren, Tim Mahasiswa...
Tim mahasiswa dan dosen Telkom University membuat gelang pendeteksi dini tsunami yang menggunakan teknologi Long Range (LoRa) bernama GELORA. Foto/Dok/Tel-U
A A A
JAKARTA - Tim mahasiswa dan dosen Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro dari Telkom University (Tel-U) membuat gelang pendeteksi dini tsunami yang menggunakan teknologi Long Range (LoRa) bernama GELORA.

Tim yang beranggotakan Yasyfa Rifiani Putri, Muhamad Ridwansyah, Nur Rizki Rahmatulloh, Reyhan Fajar Nasution dan dibimbing oleh dosen Harfan Hian Ryanu membuat gelang yang mampu mendeteksi tsunami dan menggantikan alat pendeteksi tsunami yang telah ada yaitu Buoy.



Yasyfa Rifani Putri selaku ketua tim menjelaskan bahwa konsep alat ini memanfaatkan teknologi LoRa. LoRa di Indonesia sendiri memanfaatkan gelombang frekuensi di antara 921-923 MHz (regulasi AS923-2).

“Kami membuat alat pendeteksi tsunami versi kami sendiri dengan menggunakan sensor ultrasonik dalam mengukur jarak penyurutan permukaan air. Hasil ukur tersebut lalu dikirim menuju gateway menggunakan teknologi LoRa," kata Yasyfa Rifani Putri dalam keterangan pers, Jumat (17/9/2021).
Keren, Tim Mahasiswa Telkom University Ciptakan Gelang Pendeteksi Tsunami

Gateway selanjutnya meneruskan data ke server untuk keperluan monitoring. Saat permukaan air surut (menandakan tsunami), server akan mengirimkan data berupa notifikasi menuju gelang menggunakan LoRa. Gelang akan memberi notifikasi berupa teks dan suara kepada pengguna ketika ada tanda tsunami (permukaan surut).



Yasyfa juga mengatakan latar belakang dibuatnya gelang ini karena Indonesia terletak di wilayah yang memungkinkan terjadinya tsunami. Kemudian, Indonesia juga memiliki destinasi wisata bahari yang cukup baik sehingga dengan adanya gelang ini akan bermanfaat untuk menambah nilai keamanan serta keselamatan bagi turis dan masyarakat sekitar jika seandainya terjadi tsunami.

Gelang ini dapat menambah waktu untuk evakuasi sebelum terjadinya tsunami bagi para penduduk. Tidak hanya itu, gelang ini juga bekerja pasca kejadian tsunami untuk membantu tim SAR menemukan korban yang hilang sehingga dapat menghemat waktu karena gelang ini dilengkapi dengan sistem GPS yang dapat melacak posisi korban.

“Jadi latar belakangnya sendiri karena early warning system untuk tsunami di Indonesia sendiri itu cukup buruk, bahkan Buoy-nya juga sudah tidak berfungsi, hilang atau rusak. Selain itu susah untuk lacak korban yang hilang pasca bencana. Alat ini diharapkan dapat menambah waktu untuk evakuasi ke tempat aman yang semula menurut BMKG hanya 15-20 menit,” terangnya.

Gelang ini juga dilengkapi dengan sensor detak jantung yang berguna bagi korban untuk mendapatkan pertolongan yang sesuai setelah ditemukan. Gelang ini diharapkan dapat meminimalisasi angka kematian pada bencana tsunami sesuai latar belakang dibuatnya gelang ini.

Yasyfa menambahkan alat ini dapat bekerja ketika permukaan air laut surut. Tsunmeter akan bunyi dan mengirim data ke gateway, data dari gateway masuk ke server thingspeak. Data yang ada di server thingspeak akan dikirim ke gateway lagi dan dilanjutkan ke gelang. Setelah data diterima gelang, gelang akan bunyi dan muncul notifikasi untuk evakuasi.

“Di waktu yang sama setelah gelang berbunyi, gelang akan mengirim data lokasi untuk pelacakan dan monitoring detak jantung ke gateway yang nantinya data ini bisa diakses oleh lembaga yg bertugas pasca bencana seperti tim SAR dan lainnya.”

Kelebihan dari gelang ini yaitu tidak menggunakan koneksi internet dalam pengiriman dan penerimaan data karena gelang ini memanfaatkan teknologi bernama Long Range (LoRa) sehingga walaupun tanpa terkoneksi dengan jaringan internet, alat ini tetap bisa menjangkau jarak hingga 15km. Selain itu, data yang dikirimkan mampu diterima dalam hitungan detik (kurang lebih 10 detik) tanpa koneksi internet.

Yasyfa berharap, melalui inovasi alat ini timnya dapat mewakili Telkom University untuk kompetisi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).

“Harapannya bisa masuk pimnas yang mewakili Telkom University. Saat ini juga gelang ini masih dalam tahap penyempurnaan dan rencananya akan dikembangkan untuk terintegrasi dengan mobile application serta mitigasi bencana lainnya dan semoga bisa menjadi alat yang berguna,” pungkasnya.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Kader Hima Persis Diajak...
Kader Hima Persis Diajak Manfaatkan Aplikasi Resmi Organisasi
Bestie, Ini 10 Ucapan...
Bestie, Ini 10 Ucapan Lebaran Hari Raya Idulfitri 2025 untuk Teman Kuliah
Lulusan Sastra Indonesia...
Lulusan Sastra Indonesia Bisa Kerja di Mana Saja? Bukan Cuma Jadi Sastrawan
MNC University Kerja...
MNC University Kerja Sama dengan LSP SDM TIK untuk Tingkatkan Kompetensi Dosen dan Mahasiswa
Pengembangan Soft Skills...
Pengembangan Soft Skills Mahasiswa, Kunci Meningkatkan Daya Saing di Dunia Kerja
Hima Persis Diharapkan...
Hima Persis Diharapkan Beri Karya Monumental untuk Kemajuan Agama dan Bangsa
Forum Alumni Telkom...
Forum Alumni Telkom University Dukung Asta Cita Pendidikan Tinggi
HIMA LETS MNC University...
HIMA LETS MNC University Tebar Kebaikan di Bulan Ramadan dengan Aksi Berbagi Takjil
KIP Kuliah untuk 544.000...
KIP Kuliah untuk 544.000 Mahasiswa Sudah Ditransfer, Begini Cara Ceknya
Rekomendasi
Bogor Diguncang Gempa...
Bogor Diguncang Gempa Dangkal, Warga: Berasa Banget Guncangannya
Timnas Indonesia U-17...
Timnas Indonesia U-17 dan Afghanistan U-17 Imbang 0-0 di Babak Pertama
Gibran Kenang Sosok...
Gibran Kenang Sosok Titiek Puspa: Karyanya Membentuk Kenangan Banyak Orang
Klasemen Akhir Grup...
Klasemen Akhir Grup C Piala Asia U-17 2025: Timnas Indonesia U-17 Juara Grup, Korea Selatan Runner Up
Susunan Pemain Timnas...
Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Afghanistan: Top Skor Piala Asia U-17 Cadangan!
Revisi Kriteria MBR,...
Revisi Kriteria MBR, Pekerja Single Bergaji di Bawah Rp12 Juta Bisa Akses Rumah Subsidi
Berita Terkini
Fakultas Kedokteran...
Fakultas Kedokteran UIN Walisongo Semarang Ciptakan Dokter Muslim Ahli Stem Cell dan Regeneratif
8 jam yang lalu
Mana Kata yang Baku...
Mana Kata yang Baku Menurut KBBI, Pikir atau Fikir?
13 jam yang lalu
10 Contoh Teks MC Halalbihalal...
10 Contoh Teks MC Halalbihalal yang Menarik, Sopan, dan Penuh Makna untuk Berbagai Acara
14 jam yang lalu
Buat Inovasi Penting,...
Buat Inovasi Penting, Siswa SWA Raih Beasiswa ke Harvard, Stanford, dan UC Berkeley
14 jam yang lalu
Kader Hima Persis Diajak...
Kader Hima Persis Diajak Manfaatkan Aplikasi Resmi Organisasi
15 jam yang lalu
Biaya Kuliah PPDS Anestesi...
Biaya Kuliah PPDS Anestesi Unpad, Ternyata Mahal Juga!
17 jam yang lalu
Infografis
6 Taman di Jakarta Buka...
6 Taman di Jakarta Buka 24 Jam, Dapat Ciptakan Lapangan Kerja
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved