Hindari Droplet, Siswa Dilarang Makan Selama Pembelajaran Tatap Muka Terbatas

Kamis, 07 Oktober 2021 - 21:33 WIB
loading...
Hindari Droplet, Siswa Dilarang Makan Selama Pembelajaran Tatap Muka Terbatas
Sejumlah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) mengikuti simulasi pembelajaran tatap muka perdana di sekolahnya. Foto/Dok/SINDOnews
A A A
DEPOK - Selama pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) kantin sekolah dilarang beroperasi. Demi menjaga protokol kesehatan, penjual jajanan di luar area sekolah pun diminta untuk tidak berjualan terlebih dahulu. “Mohon maaf kepada sahabat-sahabat warga yang melakukan aktivitas itu (berdagang di area sekitar sekolah). Untuk sementara pada masa transisi ini tidak diperkenankan berjualan di sekitar sekolah,” kata Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana, Kamis (7/10/2021).

Siswa hanya boleh minum selama PTMT. Namun tidak diperbolehkan makan ketika PTMT. Hal itu untuk menghindari terjadinya droplet ketika anak-anak membuka masker. Kegiatan yang juga tidak boleh dilakukan selama PTMT adalah aktivitas olahraga serta ujian. Selama PTMT, siswa hanya belajar selama 120 menit saja. “Dalam Peraturan Wali Kota sudah diatur, anak hanya dibekali minum dan tidak boleh makan, karena ketika makan pasti buka masker, Kantin pun tutup. Tempat jualan juga,” tukasnya.



Yang juga diimbau kepada siswa adalah tidak saling pinjam alat tulis. Siswa wajib membawa alat tulis dan perlengkapan kesehatan lain seperi masker cadangan serta faceshield. “Sangat bagus dengan siswa yang melengkapi dengan alat-alat yang diperlukan masing masing secara pribadi, dari mulai masker cadangan, minuman bawa sendiri. Sapu tangan, mereka bawa masing-masing,” kata Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono.

Sekolah juga menyiapkan ruangan khusus jika terjadi hal yang tidak diinginkan. Dia juga meminta kerja sama orang tua agar tidak mengizinkan siswa ke sekolah jika kurang sehat. “Di sini disiapkan ruangan bila terjadi sesuatu di ruangan isolasi, kami berharap murid ketika sakit jangan masuk dengan seizin orang tua dari guru-guru,” paparnya.

Untuk mencegah adanya klaster PTMT nanti akan dilalukan tracing secara acak secara berkala. Tracing dilalukan untuk siswa dan juga tenaga pendidik. “Nanti kita akan melakukan swab antigen secara berkala ya, baik dari guru maupun dari siswa. Tapi untuk sekarang belum, mereka kan sudah divaksin semua mudah-mudahan sehingga tidak ada yang bergejala, kalau bergejela jelas harus tidak masuk, yang masuk harus sehat,” harapnya.



Kepala SMPN 1 Depok, Erna Iriani mengatakan, PTM di sekolahnya dibagi dalam dua sesi berdasarkan nomor absen siswa. Sesi I untuk nomor ganjil dan sesi II untuk nomor genap. Siswa wajib cuci tangan dan memakai masker sesuai dengan protokol kesehatan 5M yang berlaku.

“Kita periksa suhu, jalur sebelah kanan anak perempuan kiri anak laki-laki dan diarahkan bapak dan guru. Di depan kelas sudah ada guru yang mengajar untuk menunggu. Di kelas masuk, guru pertam yang masuk mengecek kelengkapn yang harus dibawa siswa, bawa tempat minum, masker cadangan, sekolah menyiapkan masker cadangan juga,” katanya.

Seluruh siswa maksimal berada di sekolah selama dua jam. Mereka hanya datang ke sekolah dua kali dalam sepekan. “Selebihnya daring, jadi online tetap jalan, saat ini kelas VI saja. Untuk hari ini antusias hadir semua, satu kelas 18-20 siswa,”pungkasnya.
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6033 seconds (0.1#10.140)