Bangun SDM Mumpuni, Unpar akan Dirikan Pusat Studi Diaspora

Rabu, 13 Oktober 2021 - 23:29 WIB
loading...
Bangun SDM Mumpuni,...
Dialog Multipihak yang melibatkan para pegiat diaspora yang digelar Unpar. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Universitas Katolik Parahyangan ( Unpar ) akan mendirikan Pusat Studi Diaspora dalam upaya membangun sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni sekaligus mendukung target pembangunan nasional.

Pendirian Pusat Studi Diaspora menjadi salah satu poin kerja sama yang dibangun antara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unpar dengan GIZ (Deutsche Gesellschaft fĂĽr Internationale Zusammenarbeit) Indonesia.



Rencana tersebut diawali Dialog Multipihak yang digelar secara hybrid pada 7-8 Oktober 2021 lalu. Dialog diikuti para pegiat diaspora Indonesia seperti perwakilan Kantor Staf Presiden Republik Indonesia (KSP), Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Indonesian Diaspora Network Global (IDN-G), Diaspora Connect, Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Prakarsa, dan GIZ Indonesia.

Wakil Ketua Pelaksana Dialog Multipihak sekaligus dosen Hubungan Internasional (HI) Unpar, Anggia Valerisha mengatakan, diaspora Indonesia sangat penting dalam mendukung pembangunan nasional. Oleh karenanya, peran dan kontribusi diaspora diperlukan dalam berbagai bentuk demi tercapainya target pembangunan nasional.

"Peringatan 100 tahun Indonesia Emas di tahun 2045 menjadi momentum penting bagi Indonesia, apalagi dengan bonus demografis yang akan terjadi nanti. Maka, kami berpikir tahun 2030 menjadi tahun penting untuk menata dan mengelola Diaspora Indonesia. Apalagi, di tahun tersebut juga terdapat target-target SDGs yang perlu dicapai," tutur Anggia dalam keterangannya, Selasa (12/10/2021).



Melalui Pudat Studi Diaspora, lanjut Anggia, pihaknya berupaya menyelaraskan peran dan kontribusi diaspora dengan pencapaian target-target yang ada, baik secara spesifik melalui pencapaian target SDGs maupun dalam aspek-aspek pembangunan secara luas lainnya yang meliputi ekonomi, politik, sosial-budaya, pertahanan dan keamanan.

"Atas dasar ini, maka dalam kurun waktu 2021 hingga 2030 menjadi waktu krusial bagi Indonesia," tegasnya.

Pihaknya pun berharap, Pusat Studi Diaspora bisa membuahkan berbagai bentuk publikasi ilmiah dan non ilmiah, rekomendasi kebijakan bagi pemerintah, pelaksanaan berbagai program kerja atau kegiatan seperti seminar, konferensi, pelatihan, workshop, pertukaran staf fakultas, dan pihak lainnya yang berkaitan dengan isu diaspora.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3342 seconds (0.1#10.140)