Rektor Unkris Ungkap 4 Kunci Menjadi SDM Unggul

Kamis, 11 November 2021 - 11:46 WIB
loading...
Rektor Unkris Ungkap 4 Kunci Menjadi SDM Unggul
Rektor Universitas Krisnadwipayana (Unkris), Ayub Muktiono mendorong mahasiswa untuk melakukan inovasi dan mengembangkan kreativitas agar menjadi SDM unggul. FOTO/TANGKAPAN LAYAR ZOOM
A A A
JAKARTA - Rektor Universitas Krisnadwipayana ( Unkris ), Ayub Muktiono mendorong mahasiswa untuk melakukan inovasi dan mengembangkan kreativitas agar menjadi Sumber Daya Manusia ( SDM) unggul . Mahasiswa saat ini merupakan calon pemimpin di era Indonesia Emas pada 2045 mendatang.

"Kami ingin mendorong dan memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk terus melakukan inovasi dan mengembangkan kreativitas," kata Ayub Muktiono saat membuka webinar Sosialisasi dan Pemantapan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dikutip dari keterangan tertulisnya, Kamis (11/11/2021).

Kegiatan yang digagas Inkubator Bisnis HIPMI PT bekerja sama dengan LLDIKTI dan Lembaga Pengembangan Kreativitas dan Kebangsaan (LPKK) Unkris ini menghadirkan 2 narasumber, Wahyu Hari Haji (Reviewer Nasional PKM Kemendikbudristek) dan Rigel Pawallo (Ketua Umum HIMPI PT Kota Bekasi). Webinar sebagai ajang sharing Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang digagas Kemendikbudristek.

Baca juga: Unkris Sebut Kongres Kebangsaan Langkah Strategis Penguatan Bangsa

Menurut Ayub, untuk menjadi SDM unggul, Rektor menyebut setidaknya ada 4 kunci penting. Selalu belajar atau menuntut ilmu, membangun networking atau menjalin silaturahmi, mengimplementasikan ilmu yang diperoleh, termasuk memanfaatkan networking yang dimiliki serta berdoa.

"Kemudian hal penting lainnya adalah jangan pernah takut untuk gagal. Karena sesungguhnya rintangan itu yang akan membuat kita menjadi lebih pintar dan lebih cerdas. Bangkit dan bangkit terus seberapapun banyaknya kalian jatuh," kata Rektor Unkris.

Hal senada juga disampaikan Wakil Rektor 3 Unkris Parbuntian Sinaga. Menurutnya, kreativitas selalu berkaitan dengan tiga faktor yakni pikiran (kognitif), perasaan (afektif), dan ketrampilan (psikomotorik). Pikiran menyangkut imajinasi, persepsi dan nalar yang dimiliki mahasiswa. Lalu jika berbicara masalah perasaan akan berkaitan dengan emosi, estetika, dan harmonisasi. Pada faktor keterampilan, melekat bakat, minat serta pengalaman dari masing-masing individu mahasiswa.

"Agar mahasiswa dapat mencapai level kreativitas, maka ketiga faktor tersebut harus dikembangkan secara optimal," kata Sinaga.

Baca juga: Unkris Kembali Miliki Gedung di Jantung Ibu Kota Jakarta

Ia juga meminta mahasiswa memanfaatkan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di kampus agar dapat mengasah daya kreativitasnya. Melalui aktivitas di UKM, diharapkan ketika mahasiswa lulus, tidak sekadar menjadi pencari lapangan kerja, tetapi sebaliknya, lulusan Unkris harus mampu menciptakan atau membuka lapangan kerja.

Dalam kesempatan yang sama Ketua LPKK Unkris Susetya Herawati mengatakan, Unkris terus berupaya menumbuhkan budaya baru yakni bagaimana menggerakkan mahasiswa agar menjadi lebih kreatif dan inovatif tanpa meninggalkan bidang keilmuannya.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Wakil Rektor 1 untuk menyinergikan mata kuliah MKDU dengan program kreativitas mahasiswa," katanya.

Herawati menyebut harmonisasi mata kuliah MKDU dengan program kreativitas ini sudah diimplementasikan melalui pembentukan Inkubator Bisnis Unkris HIMPI PT. Inkubator ini diharapkan dapat menjadi kawah candradimukanya para mahasiswa untuk menggodok jiwa kewirausahaan.

Sementara itu, dalam materinya, Wahyu Hari Haji mengatakan, Kemendikbudristek memiliki 28 program nasional dan 8 program internasional yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa Unkris untuk mengembangkan diri.

"Program Kreativitas Mahasiswa atau PKM hanyalah salah satunya. Jadi jika gagal mendapatkan PKM, mahasiswa Unkris bisa memanfaatkan program lainnya," kata Wahyu.

Beberapa program nasional yang bisa dimanfaatkan mahasiswa antara lain Kompetisi Matematika dan IPA Perguruan Tinggi (KNMIPA PT), Debat Bahasa Inggris (NUDC), Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI), Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres), Kontes Robot Indonesia (KRI), Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI), Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE), dan lainnya.

Sedang untuk program internasional, Kemendikbudristek menawarkan Kejuaraan Debat Bahasa Inggris (WUDC), Internasional Mathematics Championship (IMC), Pekan Olahraga Mahasiswa Internasional (Universiade), Asia Pasific Broadcasting Union (ABU) Robocon dan lainnya.

Wahyu menyarankan agar para mahasiswa memanfaatkan peluang yang disediakan oleh Kemendikbudristek untuk mengembangkan diri dan meningkatkan kreativitas. Sebab dengan mengikuti berbagai program kompetisi tersebut, mahasiswa akan terlatih untuk mengembangkan kemampuan berfikir analitis dan logis, memiliki nilai kepribadian, keuletan, etos kerja dan tanggung jawab. Selain itu, mahasiswa juga memiliki kesempatan untuk menerapkan Iptek dalam satu tim kerja, dan menumbuhkan empati maupun kepedulian mahasiswa.

Rigel Pawallo memiliki saran yang tidak jauh berbeda. PKM bukanlah satu-satunya program yang dapat dimanfaatkan mahasiswa untuk menumbuhkan kreativitas dan inovasi. Justru, menurutnya, dengan aktif mengikuti berbagai program kompetisi, mahasiswa menjadi lebih paham kunci pokok untuk memenangkan kompetisi.

Dalam kesempatan tersebut Rigel yang langganan juara ketika masih menyandang status mahasiswa membagikan beberapa tips sukses PKM. Di antaranya memahami aturan main, mencermati panduan yang disusun oleh Kemendikbudristek, tentukan bidang PKM yang mau diajukan, bentuk tim yang solid jima perlu lintas program studi. Lalu belajarlah dari proposal PKM yang lolos termasuk proposal perguruan tinggi lain, cek PKM tahun sebelumnya sebagai referensi.

"Adapsi, amati, tiru dan modifikasi. Itu bisa kita lakukan agar program yang kita ajukan dapat lolos," katanya.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3300 seconds (0.1#10.140)