163 Tim dari 61 Kampus Siap Berlaga di Kontes Robot Terbang Indonesia
loading...
A
A
A
Jamal Wiwoho berharap, dengan hadirnya kompetisi ini akan memunculkan inventor-inventor dan penemu baru di bidang teknologi robot terbang Indonesia.
“Sehingga, nantinya (mereka) dapat memberi dampak besar di berbagai bidang, misalnya bidang kedirgantaraan, pertahanan, pemetaan wilayah, pertanian, termasuk pemantauan atau pemeliharaan infrastruktur di Indonesia,” ujarnya.
Salah satu peserta yakni Agung dari Institut Teknologi Telkom (ITT) Surabaya mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan segala sesuatunya dengan matang. “Sekarang tinggal eksekusi, target kami juara 1,” ujarnya optimistis secara daring.
Peserta lainnya, Fauzi dari Universitas Nurtanio Bandung yang mengikuti lomba pada divisi Racing Plane mengatakan, meski sedang menjalani Pembatasan Pelaksanaan Kegiatan Masyarakat (PPKM), ia dan tim tetap memberikan upaya maksimal untuk mengikuti ajang ini.
Pada kompetisi robot terbang ini, Puspresnas menghadirkan sejumlah juri yang berasal dari berbagai perguruan tinggi ternama.
Tahun lalu, kegiatan Kontes Robot Terbang Indonesia berada di bawah program kegiatan Pusat Prestasi Nasional, Kemendikbudristek. Pada masa pandemi Covid-19, pada tahun 2020 KRTI dilaksanakan secara daring, dengan tuan rumah adalah UNILA dan kepanitiaan dari Puspresnas.
Tahun 2021, pelaksanaan KRTI 2021 tetap dilakukan secara daring oleh Puspresnas, dan ada penambahan divisi Technology Development dengan tujuan untuk lebih mendapatkan hasil dari proses penguasaan teknologi yang lebih baik.
Lihat Juga: Kisah Zara Dar, Mahasiswi IT di Amerika Serikat yang Tinggalkan Gelar PhD untuk Jadi Kreator OnlyFans
“Sehingga, nantinya (mereka) dapat memberi dampak besar di berbagai bidang, misalnya bidang kedirgantaraan, pertahanan, pemetaan wilayah, pertanian, termasuk pemantauan atau pemeliharaan infrastruktur di Indonesia,” ujarnya.
Salah satu peserta yakni Agung dari Institut Teknologi Telkom (ITT) Surabaya mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan segala sesuatunya dengan matang. “Sekarang tinggal eksekusi, target kami juara 1,” ujarnya optimistis secara daring.
Peserta lainnya, Fauzi dari Universitas Nurtanio Bandung yang mengikuti lomba pada divisi Racing Plane mengatakan, meski sedang menjalani Pembatasan Pelaksanaan Kegiatan Masyarakat (PPKM), ia dan tim tetap memberikan upaya maksimal untuk mengikuti ajang ini.
Pada kompetisi robot terbang ini, Puspresnas menghadirkan sejumlah juri yang berasal dari berbagai perguruan tinggi ternama.
Tahun lalu, kegiatan Kontes Robot Terbang Indonesia berada di bawah program kegiatan Pusat Prestasi Nasional, Kemendikbudristek. Pada masa pandemi Covid-19, pada tahun 2020 KRTI dilaksanakan secara daring, dengan tuan rumah adalah UNILA dan kepanitiaan dari Puspresnas.
Tahun 2021, pelaksanaan KRTI 2021 tetap dilakukan secara daring oleh Puspresnas, dan ada penambahan divisi Technology Development dengan tujuan untuk lebih mendapatkan hasil dari proses penguasaan teknologi yang lebih baik.
Lihat Juga: Kisah Zara Dar, Mahasiswi IT di Amerika Serikat yang Tinggalkan Gelar PhD untuk Jadi Kreator OnlyFans
(mpw)