Tambah 3, ITS Genapi Jumlah 145 Profesor
loading...
A
A
A
Solusi ini berupa konsep manajemen pengelolaan wilayah pantai serta konsep rehabilitasi wilayah pantai akibat kerusakan lingkungan fisik. “Upaya ini untuk menentukan formula baru yang lebih sesuai dalam menentukan model perubahan garis pantai lokal,” tutur lelaki kelahiran Lamongan, 5 Agustus 1961 ini.
Orasi ilmiah terakhir dibawakan oleh Prof Dr Ir Kuntjoro MT dengan topik Peran Sungai sebagai Infrastruktur Penyelaras Alam. Guru besar ITS ke-145 ini menyampaikan bahwa semakin majunya peradaban manusia seharusnya banjir dan kekeringan bisa diantisipasi dengan baik.
“Memerankan sungai sebagai infrastruktur penyelaras dengan baik dapat menekan dampak negatif yang mungkin ditimbulkan,” ungkap dosen Departemen Teknik Infrastruktur Sipil ini.
Kuntjoro melanjutkan, diperlukan adanya perlakuan khusus untuk kompensasi pergerakan alur sungai. Hasil studi ini dapat menentukan posisi letak bangunan yang sesuai agar tidak menimbulkan kerusakan sungai dengan mengetahui pergerakan alur sungai dalam teori KUN-QArSHOV.
“Kesalahan pembangunan harus dibayar mahal untuk kompensasi kerusakan alam sekitarnya dan pengamanan atas bangunan itu sendiri,” ucap dosen kelahiran Tulungagung, 29 Juni 1958 ini.
Terakhir, Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng turut menyampaikan selamat kepada tiga profesor ITS yang baru saja dikukuhkan tersebut. “Mari kita terus berkontribusi kepada bangsa untuk memajukan kemanusian,” pesan guru besar Teknik Elektro ini mengakhiri sambutannya.
Orasi ilmiah terakhir dibawakan oleh Prof Dr Ir Kuntjoro MT dengan topik Peran Sungai sebagai Infrastruktur Penyelaras Alam. Guru besar ITS ke-145 ini menyampaikan bahwa semakin majunya peradaban manusia seharusnya banjir dan kekeringan bisa diantisipasi dengan baik.
“Memerankan sungai sebagai infrastruktur penyelaras dengan baik dapat menekan dampak negatif yang mungkin ditimbulkan,” ungkap dosen Departemen Teknik Infrastruktur Sipil ini.
Kuntjoro melanjutkan, diperlukan adanya perlakuan khusus untuk kompensasi pergerakan alur sungai. Hasil studi ini dapat menentukan posisi letak bangunan yang sesuai agar tidak menimbulkan kerusakan sungai dengan mengetahui pergerakan alur sungai dalam teori KUN-QArSHOV.
“Kesalahan pembangunan harus dibayar mahal untuk kompensasi kerusakan alam sekitarnya dan pengamanan atas bangunan itu sendiri,” ucap dosen kelahiran Tulungagung, 29 Juni 1958 ini.
Terakhir, Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng turut menyampaikan selamat kepada tiga profesor ITS yang baru saja dikukuhkan tersebut. “Mari kita terus berkontribusi kepada bangsa untuk memajukan kemanusian,” pesan guru besar Teknik Elektro ini mengakhiri sambutannya.
(mpw)