Mahasiswa UNY Ciptakan Dompet Pintar dari Serat Pelepah Pisang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) membuat dompet pintar yang dilengkapi dengan sistem pengaman yang akan memberi informasi jika terpisah dari pemiliknya. Menariknya, dompet ini terbuat dari serat pelepah pisang.
Tindak kejahatan seperti pencurian, pencopetan, dan perampokan banyak juga yang menjadikan dompet sebagai sasaran dengan memanfaatkan kelengahan pemiliknya. Menyikapi hal itu, sekelompok mahasiswa UNY pun membuat dompet yang dilengkapi dengan sistem pengaman yang akan memberi informasi kepada pemilik apabila dompet tersebut terpisah lebih dari 10 meter dari pemiliknya.
Uniknya, dompet tersebut terbuat dari serat pelepah pisang yang diberi motif huruf Jawa. Mereka adalah Asni Muslimah dari Prodi Pendidikan Teknik Busana, Annisa Nurfatimah Febrianti dari Prodi Pendidikan Akuntansi, Annisa Alimah Ufairoh dari Prodi Pendidikan Fisika, Latifah Nur Khasanah dari Prodi Pendidikan Kimia, dan Atiqotul Maula Al Farihah dari Pendidikan Sosiologi.
Menurut Asni Muslimah, mereka membuat dompet pintar ini karena pengguna dari alat penyimpan ini sangat tinggi. “Kami gunakan pelepah pisang karena selama ini hanya menjadi limbah dan mengotori lingkungan," kata Asni, dilansir dari laman resmi UNY, uny.ac.id, Senin (17/1/2022).
Selain itu untuk meningkatkan minat masyarakat, Asni membuat dompet dengan corak huruf aksara Jawa. Selain memperkenalkan budaya bangsa, mereka juga ingin meningkatkan pengetahuan tentang aksara Jawa.
Annisa Nurfatimah Febrianti menambahkan, selain motif aksara Jawa, mereka juga menambahkan motif sains untuk menarik perhatian para saintis dan memberi edukasi terhadap masyarakat. Hal ini pun menambah nilai keunikan dari dompet yang diinovasikan.
Annisa Alimah Ufairoh mengatakan, teknologi yang digunakan didesain dengan module bluetooth yang bisa disebut sensor jarak. "Kami pilih nama dompet pintar atau disingkat Dompi agar akrab di telinga masyarakat,”" katanya.
Produk ini dibuat sebagai usaha kreatif pelestarian budaya dan usaha mengangkat budaya lokal. Bahan yang diperlukan yaitu Module Bluetooth HC-05, Arduino UNO, PCB, kabel penghubung, kapasitor, buzzer, resistor, baterai lithium, timah solder, pin charger dan push button.
Sedangkan alat yang dibutuhkan adalah solder, Software IDEA, Aplikasi Arduino dan Bluetooth Simple. Cara merakitnya, bahan dirangkai pada PCB kemudian mengatur kode pemrograman pada aplikasi IDEA dan membungkus sensor dengan kotak agar aman dan terlihat rapi.
Sensor yang terdapat pada dompet akan menginformasikan apabila terpisah sejauh 10 meter dari gawai pemiliknya dengan berbunyi seperti sirene. Sensor ini terkoneksi dengan gawai melalui bluetooth dan pemilik tinggal melacak keberadaan dompetnya melalui gawai.
Latifah Nur Khasanah menjelaskan, pembuatan dompet menggunakan pelepah pisang melalui beberapa tahap. Batang pisang yang sudah ditebang, direbahkan, dipotong 2 meter atau 1 meter atau sesuai selera.
“Tetapi sebaiknya sama panjangnya dan tidak terlalu pendek untuk memudahkan penjemuran dan penyimpanan sebagai stok di gudang," kata Nur.
Setelah pelepah pisang kering disetrika agar halus, rata, dan rapi serta disimpan dengan cara digulung, ditumpuk ataupun digantung. Untuk memproses batang pisang basah yang baru ditebang sampai menjadi bahan baku siap pakai dibutuhkan waktu 1 minggu hingga pelepah pisang benar-benar kering.
Pengeringan yang tergesa-gesa dengan menggunakan sinar matahari penuh, justru membuat gedebog pisang menjadi getas, gampang robek, rapuh atau berwarna kusam. Selanjutnya disimpan di tempat yang kering atau tidak lembab supaya gedebog tidak berjamur.
Kemudian, pelepah pisang ditenun menggunakan alat bukan mesin dengan cara menyilangkan benang pakan dan benang lungsin secara bergantian terus-menerus sehingga menjadi helaian sebuah kain. Pelepah pisang siap digunakan.
Atiqotul Maula Al Farihah menuturkan, langkah pembuatan dompet diawali dengan pembuatan pola kemudian pemotongan bahan sesuai pola tersebut. Lalu diberi bordiran aksara Jawa atau simbol sains.
Langkah selanjutnya pemasangan sensor dan penjahitan dompet Dompi. Karya ini berhasil meraih dana Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan 2021.
Inovasi ini merupakan salah satu upaya UNY dalam agenda pembangunan berkelanjutan pada bidang pendidikan bermutu.
Lihat Juga: Dosen UNJ Gelar Pelatihan Website Weebly untuk Tingkatkan ICT Literacy Mahasiswa Vietnam
Tindak kejahatan seperti pencurian, pencopetan, dan perampokan banyak juga yang menjadikan dompet sebagai sasaran dengan memanfaatkan kelengahan pemiliknya. Menyikapi hal itu, sekelompok mahasiswa UNY pun membuat dompet yang dilengkapi dengan sistem pengaman yang akan memberi informasi kepada pemilik apabila dompet tersebut terpisah lebih dari 10 meter dari pemiliknya.
Uniknya, dompet tersebut terbuat dari serat pelepah pisang yang diberi motif huruf Jawa. Mereka adalah Asni Muslimah dari Prodi Pendidikan Teknik Busana, Annisa Nurfatimah Febrianti dari Prodi Pendidikan Akuntansi, Annisa Alimah Ufairoh dari Prodi Pendidikan Fisika, Latifah Nur Khasanah dari Prodi Pendidikan Kimia, dan Atiqotul Maula Al Farihah dari Pendidikan Sosiologi.
Menurut Asni Muslimah, mereka membuat dompet pintar ini karena pengguna dari alat penyimpan ini sangat tinggi. “Kami gunakan pelepah pisang karena selama ini hanya menjadi limbah dan mengotori lingkungan," kata Asni, dilansir dari laman resmi UNY, uny.ac.id, Senin (17/1/2022).
Selain itu untuk meningkatkan minat masyarakat, Asni membuat dompet dengan corak huruf aksara Jawa. Selain memperkenalkan budaya bangsa, mereka juga ingin meningkatkan pengetahuan tentang aksara Jawa.
Annisa Nurfatimah Febrianti menambahkan, selain motif aksara Jawa, mereka juga menambahkan motif sains untuk menarik perhatian para saintis dan memberi edukasi terhadap masyarakat. Hal ini pun menambah nilai keunikan dari dompet yang diinovasikan.
Annisa Alimah Ufairoh mengatakan, teknologi yang digunakan didesain dengan module bluetooth yang bisa disebut sensor jarak. "Kami pilih nama dompet pintar atau disingkat Dompi agar akrab di telinga masyarakat,”" katanya.
Produk ini dibuat sebagai usaha kreatif pelestarian budaya dan usaha mengangkat budaya lokal. Bahan yang diperlukan yaitu Module Bluetooth HC-05, Arduino UNO, PCB, kabel penghubung, kapasitor, buzzer, resistor, baterai lithium, timah solder, pin charger dan push button.
Sedangkan alat yang dibutuhkan adalah solder, Software IDEA, Aplikasi Arduino dan Bluetooth Simple. Cara merakitnya, bahan dirangkai pada PCB kemudian mengatur kode pemrograman pada aplikasi IDEA dan membungkus sensor dengan kotak agar aman dan terlihat rapi.
Sensor yang terdapat pada dompet akan menginformasikan apabila terpisah sejauh 10 meter dari gawai pemiliknya dengan berbunyi seperti sirene. Sensor ini terkoneksi dengan gawai melalui bluetooth dan pemilik tinggal melacak keberadaan dompetnya melalui gawai.
Latifah Nur Khasanah menjelaskan, pembuatan dompet menggunakan pelepah pisang melalui beberapa tahap. Batang pisang yang sudah ditebang, direbahkan, dipotong 2 meter atau 1 meter atau sesuai selera.
“Tetapi sebaiknya sama panjangnya dan tidak terlalu pendek untuk memudahkan penjemuran dan penyimpanan sebagai stok di gudang," kata Nur.
Setelah pelepah pisang kering disetrika agar halus, rata, dan rapi serta disimpan dengan cara digulung, ditumpuk ataupun digantung. Untuk memproses batang pisang basah yang baru ditebang sampai menjadi bahan baku siap pakai dibutuhkan waktu 1 minggu hingga pelepah pisang benar-benar kering.
Pengeringan yang tergesa-gesa dengan menggunakan sinar matahari penuh, justru membuat gedebog pisang menjadi getas, gampang robek, rapuh atau berwarna kusam. Selanjutnya disimpan di tempat yang kering atau tidak lembab supaya gedebog tidak berjamur.
Kemudian, pelepah pisang ditenun menggunakan alat bukan mesin dengan cara menyilangkan benang pakan dan benang lungsin secara bergantian terus-menerus sehingga menjadi helaian sebuah kain. Pelepah pisang siap digunakan.
Atiqotul Maula Al Farihah menuturkan, langkah pembuatan dompet diawali dengan pembuatan pola kemudian pemotongan bahan sesuai pola tersebut. Lalu diberi bordiran aksara Jawa atau simbol sains.
Langkah selanjutnya pemasangan sensor dan penjahitan dompet Dompi. Karya ini berhasil meraih dana Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan 2021.
Inovasi ini merupakan salah satu upaya UNY dalam agenda pembangunan berkelanjutan pada bidang pendidikan bermutu.
Lihat Juga: Dosen UNJ Gelar Pelatihan Website Weebly untuk Tingkatkan ICT Literacy Mahasiswa Vietnam
(zik)