Inovasi Kesehatan, ITS Kembangkan Alat Monitoring Jantung Jarak Jauh
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tim peneliti ITS yang diketuai Arief Kurniawan dari Departemen Teknik Komputer menginovasikan alat monitoring jantung Electrocardiogram (ECG) dengan 12 sadapan atau ECG 12 lead. Alat ini dapat digunakan oleh pasien secara mandiri dan dipantau oleh dokter melalui data berbasis Cloud.
ECG merupakan alat yang digunakan untuk memantau kondisi jantung melalui pengukuran aktivitas kelistrikan atau impuls denyut jantung. ECG 12 lead memiliki efektivitas paling tinggi dari tipe ECG lainnya karena mampu menunjukkan kondisi jantung dari 12 perspektif secara horizontal dan vertikal pada waktu bersamaan.
“Karena harganya yang mahal, rumah sakit kecil umumnya menggunakan ECG 1 lead yang hanya mampu melihat kondisi jantung dari satu perspektif saja,” ungkap salah satu anggota tim peneliti ITS Dion Hayu Fandiantoro melalui siaran pers, Rabu (19/1/2022).
Dosen Teknik Komputer ITS ini melanjutkan, selain mengembangkan ECG 12 lead dengan harga yang lebih eknomis, tim ITS juga berfokus pada portabilitas alat. Alat dapat digunakan secara mandiri oleh pasien dan dapat dipantau dari jarak jauh oleh dokter yang bertugas.
“Hasil data perekaman jantung yang tersimpan di Cloud mampu mengurangi penggunaan kertas,” tambah alumni ITS ini.
Lebih jauh, Dion menjelaskan bahwa pasien hanya perlu menempelkan elektroda alat pada bagian dada di titik yang ditentukan. Elektroda ini berfungsi untuk menyadap impuls jantung dan sinyal tersebut akan diterima oleh sensor alat.
“Sinyal kelistrikan jantung akan diproses secara real time oleh perangkat ECG 12 lead dengan bantuan algoritma yang dibentuk tim ITS,” jelas lelaki yang melanjutkan pendidikan magisternya di Kumamoto University, Jepang bidang Electrical and Electronics Engineering ini.
Hasil data perekaman impuls jantung yang diolah perangkat ECG 12 lead berupa grafik sinyal dari 12 sadapan yang kemudian akan tersimpan secara lokal dan ditampilkan pada layar LCD perangkat. Tak hanya disimpan secara lokal, hasil perekaman juga tersimpan di Cloud untuk ditampilkan pada website.
ECG merupakan alat yang digunakan untuk memantau kondisi jantung melalui pengukuran aktivitas kelistrikan atau impuls denyut jantung. ECG 12 lead memiliki efektivitas paling tinggi dari tipe ECG lainnya karena mampu menunjukkan kondisi jantung dari 12 perspektif secara horizontal dan vertikal pada waktu bersamaan.
“Karena harganya yang mahal, rumah sakit kecil umumnya menggunakan ECG 1 lead yang hanya mampu melihat kondisi jantung dari satu perspektif saja,” ungkap salah satu anggota tim peneliti ITS Dion Hayu Fandiantoro melalui siaran pers, Rabu (19/1/2022).
Dosen Teknik Komputer ITS ini melanjutkan, selain mengembangkan ECG 12 lead dengan harga yang lebih eknomis, tim ITS juga berfokus pada portabilitas alat. Alat dapat digunakan secara mandiri oleh pasien dan dapat dipantau dari jarak jauh oleh dokter yang bertugas.
“Hasil data perekaman jantung yang tersimpan di Cloud mampu mengurangi penggunaan kertas,” tambah alumni ITS ini.
Lebih jauh, Dion menjelaskan bahwa pasien hanya perlu menempelkan elektroda alat pada bagian dada di titik yang ditentukan. Elektroda ini berfungsi untuk menyadap impuls jantung dan sinyal tersebut akan diterima oleh sensor alat.
“Sinyal kelistrikan jantung akan diproses secara real time oleh perangkat ECG 12 lead dengan bantuan algoritma yang dibentuk tim ITS,” jelas lelaki yang melanjutkan pendidikan magisternya di Kumamoto University, Jepang bidang Electrical and Electronics Engineering ini.
Hasil data perekaman impuls jantung yang diolah perangkat ECG 12 lead berupa grafik sinyal dari 12 sadapan yang kemudian akan tersimpan secara lokal dan ditampilkan pada layar LCD perangkat. Tak hanya disimpan secara lokal, hasil perekaman juga tersimpan di Cloud untuk ditampilkan pada website.