8 Tips untuk Tingkatkan Peluang Lulus di SNMPTN 2022
loading...
A
A
A
Apa yang mau dinilai kalau program studinya nggak se-linear? Jadi, kalau kalian berasal dari kelas IPA pilihlah jurusan di fakultas Kedokteran, Teknik, Peternakan, atau Pertanian.
Anak IPS bisa mendaftar ke jurusan Sastra Korea, Hukum, Manajemen, atau Administrasi Fiskal. Kemudian bagi lulusan SMK pilih program studi yang masih berhubungan dengan mapel yang dipelajari di sekolah.
Hal yang tidak kalah penting selanjutnya, yaitu: Riset. Gali informasi sebanyak-banyaknya seputar mata kuliah, peluang kerja, jumlah pendaftar, dan daya tampung jurusan yang dituju.
7. Pemilihan Kampus dan Indeks Sekolah
“Boleh nggak pilih PTN di luar provinsi?”
Jika memilih dua program studi, maka salah satu PTN harus berada di provinsi yang sama dengan sekolah asal. Kalau hanya satu prodi, bebas mendaftar ke PTN manapun.
Tetapi, disarankan untuk fokus di pilihan pertama saja, karena jumlah peserta yang lolos di pilihan ke dua hanya 10% dari keseluruhan siswa yang diterima SNMPTN.
Selain itu, ada beberapa PTN yang menolak dijadikan pilihan kedua di SNMPTN. Seperti UI, UGM, UB, UNS, Unair, Unpad, ITB, IPB, UNDIP, ITS, Unhas, Unnes, USU, dan kampus negeri lain yang berada di klaster pertama.
Alasannya, mereka lebih memprioritaskan peserta yang memilih di pilihan pertama. Tapi tenang, aturan ini hanya berlaku di SNMPTN. Jadi, jangan sampai salah strategi.
Menjelang SNMPTN, bisa bertanya ke Guru BK untuk mencari info persebaran alumni yang diterima di SNMPTN tahun sebelumnya. Berapa orang yang mendaftar di beberapa PTN favorit? Jurusan apa yang mereka pilih? Persentase yang diterima? Dan sebagainya. Hal ini memudahkan dalam menyusun strategi yang tepat.
8. Alumni Sekolah
Beberapa perguruan tinggi melihat prestasi alumni sebagai bahan pertimbangan sebelum meloloskan peserta SNMPTN.
Anak IPS bisa mendaftar ke jurusan Sastra Korea, Hukum, Manajemen, atau Administrasi Fiskal. Kemudian bagi lulusan SMK pilih program studi yang masih berhubungan dengan mapel yang dipelajari di sekolah.
Hal yang tidak kalah penting selanjutnya, yaitu: Riset. Gali informasi sebanyak-banyaknya seputar mata kuliah, peluang kerja, jumlah pendaftar, dan daya tampung jurusan yang dituju.
7. Pemilihan Kampus dan Indeks Sekolah
“Boleh nggak pilih PTN di luar provinsi?”
Jika memilih dua program studi, maka salah satu PTN harus berada di provinsi yang sama dengan sekolah asal. Kalau hanya satu prodi, bebas mendaftar ke PTN manapun.
Tetapi, disarankan untuk fokus di pilihan pertama saja, karena jumlah peserta yang lolos di pilihan ke dua hanya 10% dari keseluruhan siswa yang diterima SNMPTN.
Selain itu, ada beberapa PTN yang menolak dijadikan pilihan kedua di SNMPTN. Seperti UI, UGM, UB, UNS, Unair, Unpad, ITB, IPB, UNDIP, ITS, Unhas, Unnes, USU, dan kampus negeri lain yang berada di klaster pertama.
Alasannya, mereka lebih memprioritaskan peserta yang memilih di pilihan pertama. Tapi tenang, aturan ini hanya berlaku di SNMPTN. Jadi, jangan sampai salah strategi.
Menjelang SNMPTN, bisa bertanya ke Guru BK untuk mencari info persebaran alumni yang diterima di SNMPTN tahun sebelumnya. Berapa orang yang mendaftar di beberapa PTN favorit? Jurusan apa yang mereka pilih? Persentase yang diterima? Dan sebagainya. Hal ini memudahkan dalam menyusun strategi yang tepat.
8. Alumni Sekolah
Beberapa perguruan tinggi melihat prestasi alumni sebagai bahan pertimbangan sebelum meloloskan peserta SNMPTN.