Aktif Menulis Sejak Mahasiswa, Gubes Unair Masuk 100 Top Peneliti Bidang Sosial

Rabu, 02 Maret 2022 - 17:23 WIB
loading...
Aktif Menulis Sejak Mahasiswa, Gubes Unair Masuk 100 Top Peneliti Bidang Sosial
Guru Besar Fisip Unair Prof Dr Bagong Suyanto. Foto/Tangkap layar laman Unair
A A A
JAKARTA - Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (Unair) Prof Dr Bagong Suyanto Drs MSi meraih penghargaan sebagai Indonesia Top 100 Scientist Social Sciences versi AD Scientific Index (Alper-Doger Scientific Index). Penghargaan diperoleh berkat produktivitas dan efektivitas kerjanya lima tahun terakhir di dunia penelitian.

Dekan FISIP Unair itu dikenal aktif sebagai penulis sejak masih menjadi mahasiswa. Berdasarkan data Google Cendekia, Prof Bagong telah menghasilkan lebih dari 275 karya buku dan artikel. Yang tak kalah membanggakan, 19 artikel karya Prof Bagong juga telah dimuat di jurnal terindeks Scopus.

Pemeringkatan ilmuwan tersebut didasarkan pada total skor indeks-h yang telah dibuat. 100 ilmuwan teratas dapat diperingkat secara global atau spesifik untuk wilayah tertentu.

Baca: Proyek Strategis, Wapres: UIII Harus Menjadi Pusat Rujukan Global

Selama ini, Prof Bagong fokus melakukan penelitian mengenai isu masyarakat postmodern, kemiskinan, gaya hidup, dan pelanggaran hak anak. Salah satu penelitian atau karya yang paling berkesan baginya adalah mengenai anak perempuan yang dilacurkan.

Buku karya Prof Bagong membahas eksploitasi yang dialami oleh anak-anak perempuan yang dilacurkan. Anak-anak perempuan itu umumnya kesulitan untuk keluar dan pindah ke pekerjaan lain.

“Bukan karena dilarang oleh para germo, tetapi dalam banyak hal kesulitan dan keengganan tersebut juga dipengaruhi oleh ketakutan mereka terhadap stigma yang dibebankan masyarakat terhadap status mantan pelacur yang senantiasa dicurigai amoral dan asusila,” katanya melansir laman Unair, Rabu (2/3/2022).

Prof Bagong menuturkan, keterlibatan anak-anak perempuan dalam industri seksual komersial bukan semata karena didorong motif ekonomi dan ketidakberdayaan mereka.

Perubahan gaya hidup yang makin permisif, tindakan child abuse yang dialami dalam keluarga, modus rekrutmen proaktif yang dikembangkan para germo dan mucikari juga menjadi faktor pendukung.

Baca juga: Mengenal Tebengin.com, Bisnis Mahasiswa IPB University

Peneliti FISIP Unair itu menjelaskan, pihaknya selama ini hanya fokus pada penulisan buku dan artikel. Menurutnya, sebagai pendidik di lingkungan akademik, dosen perlu melakukan penelitian dan menulis jurnal atau buku.

“Saya relatif terus menulis. Setiap tahun ada kegiatan penelitian yang saya lakukan. Ada artikel yang saya tulis, ada buku yang saya terbitkan,” ucapnya.

Sebagai informasi, Prof Bagong pernah menerima penghargaan sebagai Top #1 peneliti terbaik Universitas Airlangga (Unair) versi Google Scholar pada Desember 2020. Guru Besar FISIP itu juga pernah mendapatkan dana hibah Rp10 miliar dari Tahir Foundation pada Agustus 2019.
(nz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1490 seconds (0.1#10.140)