Inspiratif! Mahasiswa UP Terangi Dusun Terisolir dengan Panel Surya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Enam Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Pertamina (UP) asal Sulawesi Selatan melakukan pemasangan panel surya di Dusun Kuri Caddi, Desa Nisombalia, Kecamatan Marusu, Sulsel.
Mereka adalah, Muh Nurcholis Ma'arif Dahlan, Nur Alya Taswir, Axel Jevon Trisaktomo, Rigel Iswanto, M. Ryan Tri Hardyawan, dan Siti Aulia Ramadhani.
Ide awal pemasangan panel surya ini, dikatakan Nurcholis, muncul saat ia dan tim berkunjung ke daerah tersebut. Dalam perjalanan pulang yang sudah memasuki malam hari, timnya terkejut karena tidak ada satu pun lampu jalan atau penerang di sana.
Ditambah lagi, kondisi jalan yang kurang baik membuat timnya harus ekstra hati-hati. "Dari sinilah kami mengerti, mengapa Dusun Kuri Caddi sering disebut sebagai daerah terisolir,” ujar Nurcholis dalam keterangan pers, Selasa (15/3/2022).
Nurcholis dan tim datang kembali ke Dusun Kuri Caddi esok harinya untuk menemui Kepala Dusun. Dalam pertemuan inilah, pihaknya mengetahui bahwa masyarakat tidak memiliki biaya untuk memasang dan melakukan iuran rutin pembayaran lampu penerangan jalan.
"Kami lalu menawarkan solusi pemasangan lampu jalan bertenaga surya yang langsung disambut positif oleh Kepala Dusun dan masyarakat,” terang Nurcholis.
Nurcholis dan tim kemudian mengajukan proposal pendanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat kepada Universitas Pertamina melalui program LIGHT UP.
Pada Tahun Akademik 2021/2022, Universitas Pertamina menggelontorkan dana senilai lebih dari Rp50 juta untuk program tersebut. Tak kurang dari 10 proyek mahasiswa di 10 lokasi berbeda direalisasikan tahun ini setelah melalui serangkaian proses seleksi ketat.
Mereka adalah, Muh Nurcholis Ma'arif Dahlan, Nur Alya Taswir, Axel Jevon Trisaktomo, Rigel Iswanto, M. Ryan Tri Hardyawan, dan Siti Aulia Ramadhani.
Ide awal pemasangan panel surya ini, dikatakan Nurcholis, muncul saat ia dan tim berkunjung ke daerah tersebut. Dalam perjalanan pulang yang sudah memasuki malam hari, timnya terkejut karena tidak ada satu pun lampu jalan atau penerang di sana.
Ditambah lagi, kondisi jalan yang kurang baik membuat timnya harus ekstra hati-hati. "Dari sinilah kami mengerti, mengapa Dusun Kuri Caddi sering disebut sebagai daerah terisolir,” ujar Nurcholis dalam keterangan pers, Selasa (15/3/2022).
Nurcholis dan tim datang kembali ke Dusun Kuri Caddi esok harinya untuk menemui Kepala Dusun. Dalam pertemuan inilah, pihaknya mengetahui bahwa masyarakat tidak memiliki biaya untuk memasang dan melakukan iuran rutin pembayaran lampu penerangan jalan.
"Kami lalu menawarkan solusi pemasangan lampu jalan bertenaga surya yang langsung disambut positif oleh Kepala Dusun dan masyarakat,” terang Nurcholis.
Nurcholis dan tim kemudian mengajukan proposal pendanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat kepada Universitas Pertamina melalui program LIGHT UP.
Pada Tahun Akademik 2021/2022, Universitas Pertamina menggelontorkan dana senilai lebih dari Rp50 juta untuk program tersebut. Tak kurang dari 10 proyek mahasiswa di 10 lokasi berbeda direalisasikan tahun ini setelah melalui serangkaian proses seleksi ketat.