Tingkatkan Kapasitas Dosen dan Guru, PPIU-Polbangtan Gelar ToT Contract Farming
loading...
A
A
A
JAKARTA - Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Sulsel dan Politeknik Pembangunan Pertanian ( Polbangtan ) Gowa menggelar pendidikan dan pelatihan ToT Contract Farming.
Pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas BDSP, fasilitator muda, Dosen dan Guru yang tersebar di 4 Kabupaten di wilayah Sulawesi Selatan.
Kegiatan yang dilaksanakan di BBPP Batang Maluku pada 16-18 April 2022 ini diikuti oleh 32 staff BDSP, Fasilitator Muda dan beberapa tenaga pendidik dari Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa.
Direktur Polbangtan Gowa, Syaifuddin berharap, seluruh peserta ToT Contract Farming mampu mengatasi permasalahan bagi petani muda yang ada dan mencari solusi dengan cara bekerjasama dengan pihak terkait, outteker, dan lainnya agar tercapai peningkatan kesejahteraan bagi keluarga petani dan lingkungan sekitar.
Ada pun materi pelatihan ToT Contract Farming di antaranya mengenai konsep dasar contract farming, persiapan contract farming, rencana aksi tindak contract farming, monitoring dan evaluasi contract farming, adopsi dan replica model contract farming serta strategi keberlanjutannya dan lesson learned from success story.
Sebagai rangkaian akhir dari pelatihan ini, seluruh peserta melakukan praktik penyusunan self assessment kesiapan calon penerima manfaat dalam penyusunan rencana implementasi contract farming di masing wilayahnya.
Kementerian Pertanian (Kementan) terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas dan kapasitas Sumber Daya Manusia Pertanian di seluruh wilayah Indonesia.
Melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan terus melakukan terobosan dalam upaya peningkatan peran petani milenial dalam rangka regenerasi petani secara nasional.
Salah satunya adalah kerja sama dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD) melalui Program Youth Entrepreunership and Employment Support Service (YESS).
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, Kementan akan terus memfasilitasi generasi muda agar bisa terjun menjadi petani serta wirausaha pertanian
“Kita fasilitasi mereka, kita tingkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka melalui pelatihan. Kita manfaatkan teknologi, Alsintan, jejaring hingga jejaring pemasaran. Kita ubah pola pikir generasi muda bahwa pertanian itu keren, hebat, dan satu-satunya sektor yang menjanjikan terlebih di tengah pandemi ini. Salah satunya melalui program YESS ini," jelas Mentan.
Sementara, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, menjelaskan dua kunci utama dalam pelaksanaan program YESS ini.
"Pertama program YESS hadir untuk meningkatkan kapasitas pemuda di pedesaan melalui pendidikan dan pelatihan untuk menjadi agen pembangunan pertanian. Kedua, sasaran dari program YESS yakni pemuda/i harus memiliki jiwa kewirausahaan dari hulu sampai hilir," kata Dedi.
Pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas BDSP, fasilitator muda, Dosen dan Guru yang tersebar di 4 Kabupaten di wilayah Sulawesi Selatan.
Kegiatan yang dilaksanakan di BBPP Batang Maluku pada 16-18 April 2022 ini diikuti oleh 32 staff BDSP, Fasilitator Muda dan beberapa tenaga pendidik dari Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa.
Direktur Polbangtan Gowa, Syaifuddin berharap, seluruh peserta ToT Contract Farming mampu mengatasi permasalahan bagi petani muda yang ada dan mencari solusi dengan cara bekerjasama dengan pihak terkait, outteker, dan lainnya agar tercapai peningkatan kesejahteraan bagi keluarga petani dan lingkungan sekitar.
Ada pun materi pelatihan ToT Contract Farming di antaranya mengenai konsep dasar contract farming, persiapan contract farming, rencana aksi tindak contract farming, monitoring dan evaluasi contract farming, adopsi dan replica model contract farming serta strategi keberlanjutannya dan lesson learned from success story.
Sebagai rangkaian akhir dari pelatihan ini, seluruh peserta melakukan praktik penyusunan self assessment kesiapan calon penerima manfaat dalam penyusunan rencana implementasi contract farming di masing wilayahnya.
Kementerian Pertanian (Kementan) terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas dan kapasitas Sumber Daya Manusia Pertanian di seluruh wilayah Indonesia.
Melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan terus melakukan terobosan dalam upaya peningkatan peran petani milenial dalam rangka regenerasi petani secara nasional.
Salah satunya adalah kerja sama dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD) melalui Program Youth Entrepreunership and Employment Support Service (YESS).
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, Kementan akan terus memfasilitasi generasi muda agar bisa terjun menjadi petani serta wirausaha pertanian
“Kita fasilitasi mereka, kita tingkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka melalui pelatihan. Kita manfaatkan teknologi, Alsintan, jejaring hingga jejaring pemasaran. Kita ubah pola pikir generasi muda bahwa pertanian itu keren, hebat, dan satu-satunya sektor yang menjanjikan terlebih di tengah pandemi ini. Salah satunya melalui program YESS ini," jelas Mentan.
Sementara, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, menjelaskan dua kunci utama dalam pelaksanaan program YESS ini.
"Pertama program YESS hadir untuk meningkatkan kapasitas pemuda di pedesaan melalui pendidikan dan pelatihan untuk menjadi agen pembangunan pertanian. Kedua, sasaran dari program YESS yakni pemuda/i harus memiliki jiwa kewirausahaan dari hulu sampai hilir," kata Dedi.
(mpw)