Mahasiswa ITS Gagas Platform Ajarin, Ini Manfaatnya untuk Tenaga Pendidik
loading...
A
A
A
Baca juga: UBSI Edukasi Guru PAUD dan Orang Tua Berkomunikasi Efektif dengan Anak Usia Dini
Sedangkan layanan video pendek, lanjut Daniel, merupakan solusi alternatif bagi para tenaga pendidik yang ingin belajar tetapi tidak mempunyai waktu untuk mengikuti layanan sebelumnya. Video pendek ini akan berisi seperti tips ataupun lifehack penggunaan aplikasi yang dapat mendukung pembelajaran agar lebih interaktif.
“Dalam video pendek ini juga akan mengupas materinya agar mudah dipahami karena targetnya adalah tenaga pendidik yang masih gagap teknologi,” ujarnya.
Di halaman webnya pun sudah terhubung dengan tools alat mengajar. Dengan adanya halaman ini, para pengguna tidak perlu lagi membuka aplikasi seperti canva dan zoom untuk mempraktikkan secara langsung hasil pembelajarannya. “Pengguna hanya meng-klik aplikasi dari halaman alat mengajar yang mereka inginkan,” sambungnya.
Selanjutnya, Layanan Komunitas Ajarin yang menjadi fitur terakhir yang berisikan data dan informasi yang dapat ditanyakan pada sesama pengguna Ajarin lainnya. Di dalamnya, para pengguna dapat memperluas relasi dan pengalaman mereka. Sehingga pengetahuan para pengguna tidak terbatas pada apa yang mereka pelajari di web Ajarin, tetapi juga berkembang bersama dengan pengguna lain.
Platform yang menyajikan banyak layanan ini menawarkan ilmu yang sangat banyak untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Daniel dan rekan-rekannya mencantumkan ide ini ke dalam sebuah kompetisi pengembangan web, hingga akhirnya membawa mereka menjadi juara III WebX Competition Mile Zero Project Institut Teknologi Bandung 2022, beberapa waktu lalu.
Daniel berharap, Ajarin bisa membantu mendukung ranah pendidikan terutama pada masa pandemi. Selain itu, ia juga berpendapat, Ajarin memiliki potensi besar dengan dapat menjangkau media partner lain sehingga mampu tetap eksis. “Semoga Ajarin bisa berdampak luas sekaligus membantu terwujudnya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia,” pungkasnya.
Sedangkan layanan video pendek, lanjut Daniel, merupakan solusi alternatif bagi para tenaga pendidik yang ingin belajar tetapi tidak mempunyai waktu untuk mengikuti layanan sebelumnya. Video pendek ini akan berisi seperti tips ataupun lifehack penggunaan aplikasi yang dapat mendukung pembelajaran agar lebih interaktif.
“Dalam video pendek ini juga akan mengupas materinya agar mudah dipahami karena targetnya adalah tenaga pendidik yang masih gagap teknologi,” ujarnya.
Di halaman webnya pun sudah terhubung dengan tools alat mengajar. Dengan adanya halaman ini, para pengguna tidak perlu lagi membuka aplikasi seperti canva dan zoom untuk mempraktikkan secara langsung hasil pembelajarannya. “Pengguna hanya meng-klik aplikasi dari halaman alat mengajar yang mereka inginkan,” sambungnya.
Selanjutnya, Layanan Komunitas Ajarin yang menjadi fitur terakhir yang berisikan data dan informasi yang dapat ditanyakan pada sesama pengguna Ajarin lainnya. Di dalamnya, para pengguna dapat memperluas relasi dan pengalaman mereka. Sehingga pengetahuan para pengguna tidak terbatas pada apa yang mereka pelajari di web Ajarin, tetapi juga berkembang bersama dengan pengguna lain.
Platform yang menyajikan banyak layanan ini menawarkan ilmu yang sangat banyak untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Daniel dan rekan-rekannya mencantumkan ide ini ke dalam sebuah kompetisi pengembangan web, hingga akhirnya membawa mereka menjadi juara III WebX Competition Mile Zero Project Institut Teknologi Bandung 2022, beberapa waktu lalu.
Daniel berharap, Ajarin bisa membantu mendukung ranah pendidikan terutama pada masa pandemi. Selain itu, ia juga berpendapat, Ajarin memiliki potensi besar dengan dapat menjangkau media partner lain sehingga mampu tetap eksis. “Semoga Ajarin bisa berdampak luas sekaligus membantu terwujudnya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia,” pungkasnya.
(nz)