FKUI Ajak Kenali Hepatitis Akut Berat yang Belum Diketahui Penyebabnya

Jum'at, 20 Mei 2022 - 17:11 WIB
loading...
FKUI Ajak Kenali Hepatitis Akut Berat yang Belum Diketahui Penyebabnya
CME FKUI mengajak tenaga kesehatan dan health enthusiast untuk membahas kasus ini pada webinar Infeksi Emerging: Hepatitis Akut Berat yang Belum Diketahui Penyebabnya. Foto/Dok/Humas UI
A A A
JAKARTA - Akhir-akhir ini dunia digegerkan oleh kemunculan kasus Hepatitis Akut Berat yang belum diketahui penyebabnya. Kasus ini memiliki gejala serupa dengan Hepatitis, tetapi tidak disebabkan virus yang sama dengan Hepatitis. World Health Organization (WHO) menetapkan kasus ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) pada 12 April 2022.

Sebanyak 15 kasus suspek teridentifikasi di Indonesia per 10 Mei 2022. Dari 15 kasus tersebut, spesimen 7 kasus diterima laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ( FKUI ) – Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (FKUI–RSCM) sebagai upaya untuk mencari solusi penanganan.



Continuing Medical Education (CME) FKUI mengajak tenaga kesehatan dan health enthusiast untuk membahas kasus ini pada webinar “Infeksi Emerging: Hepatitis Akut Berat yang Belum Diketahui Penyebabnya”, pada Kamis (12/5/2022).

Webinar yang diselenggarakan melalui Zoom dan YouTube @cmefkui ini menghadirkan tiga narasumber, yaitu Guru Besar yang juga merupakan Dokter Spesialis Anak Sub Spesialis Gastro-Hepatologi FKUI–RSCM, Prof. Dr. dr. Hanifah Oswari, SpA(K); Spesialis Mikrobiologi FKUI, Dr. dr. Budiman Bela, SpMK(K); dan dosen Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas FKUI, Dr. dr. Retno Asti Werdhani, M.Epid.

“Penyakit ini pertama kali muncul di Eropa. Berdasarkan data terakhir, saat ini Hepatitis Akut telah menyebar di 20 negara. Saya mendapat kontak dari Menteri Kesehatan yang meminta bebeberapa ahli dari FKUI untuk membahas kasus ini. Terima kasih kepada CME FKUI yang merespons cepat dengan menyelenggarakan webinar ini sehingga informasi terkait Hepatitis Akut bisa segera disebarluaskan, khususnya bagi para dokter dan tenaga kesehatan agar dapat mengedukasi masyarakat,” kata Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB selaku Dekan FKUI.



Dengan mengacu pada data WHO, Prof. Hanifah menyampaikan, saat ini belum diketahui cara untuk memastikan pasien yang mengidap penyakit Hepatitis Akut Berat. Meski begitu, ada fase-fase yang dapat dikenali sebagai gejala penyakit ini. Pada fase awal, penderita merasakan diare, mual-muntah, demam, dan masalah pernapasan.

Ketika memasuki fase lanjutan, terjadi perubahan warna kekuningan pada kulit atau mata. Penderita mengalami buang air kecil pekat atau buang air besar berwarna pucat, juga mengalami kejang. Pada fase terakhir, penderita kehilangan kesadaran.

Sejauh ini, ilmuwan menemukan adanya Adenovirus tipe 41 dalam darah para suspek. Virus ini dan SARS-CoV-2 diperkirakan sebagai salah satu penyebab paling mungkin Hepatitis Akut Berat. Adenovirus merupakan virus yang biasa ditemukan dalam kasus muntah dan diare, tetapi tidak diketahui jika dapat menyebabkan Hepatitis.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4220 seconds (0.1#10.140)