Mahasiswa UGM Olah Air Lindi Jadi Formula Penetral Bau Sampah
loading...
A
A
A
SLEMAN - Mahasiswa Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada ( UGM ), Raina Nura Anindhita berhasil mengolah air lindi (cairan air hujan di tumpukan sampah) menjadi formula untuk menetralkan bau sampah yang diberi nama Eco Lindi.
Inovasi mahasiswa ini tidak hanya ramah lingkungan dan alternatif solusi dalam mengatasi persoalan bau sampah namun juga mempersingkat waktu penetralan bau sampah dan komposting.
Raina Nura Anindhita mengatakan ide pengembangan ini karena air lindi sampai saat ini masih menjadi persoalan, selain menimbulkan bau tidak sedap, juga membahayakan lingkungan dan bisa berdampak kesehatan jika tidak diolah dengan benar. Sehingga harus ada solusi untuk mengatasi hal tersebut.
Selain itu juga ditantang ayahnya untuk ikut mencari solusi atas persoalan sampah di TPA, terutama mengatasi bau sampah.
“Saya ditantang ayah untuk mempersingkat waktu menghilangkan bau sampah dan setelah melalui diskusi dan berbagai kajian akhirnya ketemulah formulasi eco lindi ini,” kata Raina dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (4/6/2022).
Raihan menjelaskan, Eco lindi ini dibuat dari air lindi dicampur dengan sisa air tebu (molase), asam sulfat, dan katalis organic. Bahan-bahan itu lalu dimasukan dalam satu wadah kedap udara atau tangki.
Sehingga menghasilkan cairan. Cairan itu lalu disemprotkan ke timbunan sampah dan akan bereaksi 10 menit dalam menetralkan bau sampah. Setelah itu sampah tidak bau lagi.
“Eco Lindi ini juga mempercepat waktu penetralan bau sampah dan komposting. Sebab proses penetralan bau sampah dan komposting yang biasa dilakukan memerlukan waktu sekitar 6-8 minggu,” paparnya.
Eco lindi ini telah diujicobakan untuk mengatasi persoalan bau di tempat pembuangan akhir (TPA) dan lingkungan pasar. Selain itu juga di peternakan. Hasilnya, formula ini dinyatakan aman untuk ternak.
“Formula ini dapat diaplikasikan di semua limbah yang memproduksi bau selain itu juga bisa digunakan sebagai pupuk,” terangnya.
Lihat Juga: Pendidikan Basuki Hadimuljono, Ketua Umum PP Kagama 2024 yang Dijuluki Bapak Pembangunan
Inovasi mahasiswa ini tidak hanya ramah lingkungan dan alternatif solusi dalam mengatasi persoalan bau sampah namun juga mempersingkat waktu penetralan bau sampah dan komposting.
Baca Juga
Raina Nura Anindhita mengatakan ide pengembangan ini karena air lindi sampai saat ini masih menjadi persoalan, selain menimbulkan bau tidak sedap, juga membahayakan lingkungan dan bisa berdampak kesehatan jika tidak diolah dengan benar. Sehingga harus ada solusi untuk mengatasi hal tersebut.
Selain itu juga ditantang ayahnya untuk ikut mencari solusi atas persoalan sampah di TPA, terutama mengatasi bau sampah.
“Saya ditantang ayah untuk mempersingkat waktu menghilangkan bau sampah dan setelah melalui diskusi dan berbagai kajian akhirnya ketemulah formulasi eco lindi ini,” kata Raina dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (4/6/2022).
Raihan menjelaskan, Eco lindi ini dibuat dari air lindi dicampur dengan sisa air tebu (molase), asam sulfat, dan katalis organic. Bahan-bahan itu lalu dimasukan dalam satu wadah kedap udara atau tangki.
Sehingga menghasilkan cairan. Cairan itu lalu disemprotkan ke timbunan sampah dan akan bereaksi 10 menit dalam menetralkan bau sampah. Setelah itu sampah tidak bau lagi.
“Eco Lindi ini juga mempercepat waktu penetralan bau sampah dan komposting. Sebab proses penetralan bau sampah dan komposting yang biasa dilakukan memerlukan waktu sekitar 6-8 minggu,” paparnya.
Eco lindi ini telah diujicobakan untuk mengatasi persoalan bau di tempat pembuangan akhir (TPA) dan lingkungan pasar. Selain itu juga di peternakan. Hasilnya, formula ini dinyatakan aman untuk ternak.
“Formula ini dapat diaplikasikan di semua limbah yang memproduksi bau selain itu juga bisa digunakan sebagai pupuk,” terangnya.
Lihat Juga: Pendidikan Basuki Hadimuljono, Ketua Umum PP Kagama 2024 yang Dijuluki Bapak Pembangunan
(mpw)