Luluskan 81 Siswa, SMK-PP Negeri Banjarbaru Siap Majukan Sektor Pertanian
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sekolah Menengah Kejuruan–Pertanian Pembangunan ( SMK-PP ) Negeri Banjarbaru meluluskan 81 siswa kelas XII TP 2021/2022. Acara pelepasan siswa dilakukan pihak sekolah di Aula SMK-PP pada Jumat (3/6).
Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru Budi Santoso dalam sambutannya berharap agar 81 lulusan SMK-PP menjadi calon penerus generasi muda bidang pertanian yang berkualitas sehingga mampu menjadi petani handal maupun pengusaha pertanian milenial.
“Semoga 81 siswa ini sukses di masa depan. Semoga nantinya bisa menjadi calon penerus generasi muda pertanian, pengusaha di bidang pertanian yang sukses ataupun menjadi petani milenial yang handal,” kata Budi Santoso dalam keterangan pers, Selasa (7/6/2022).
Budi mengatakan, 81 wisudawan sudah menjalani pendidikan selama 3 tahun di SMK-PP Negeri Banjarbaru. Secara hasil terhadap kecakapan dan keterampilan sudah di anggap lulus dengan adanya uji sertifikasi siswa yang kemudian dinyatakan kompeten oleh LSP.
“Setelah lulus kalian tetap harus belajar, fakta di lapangan sangat berbeda dengan di sekolah, tetapi ingat ini adalah awal perjuangan kalian, tetap semangat menempuh perjungan yang lebih keras dan selamat berjuang sendiri,” terang Budi.
SMK-PP N Banjarbaru meluluskan dan melepas sebanyak 81 orang yang terdiri dari 3 Kompetensi Keahlian yang ada di SMK-PP N Banjarbaru.
3 kompetensi di antaranya, 38 siswa Agribisnis Tanaman Perkebunan (ATP), 23 siswa Agribisnis Tanaman Pangan & Hortikultura (ATPH), dan 20 siswa Agribisnis Pengolahan Hasil (APHP).
Di antara 81 siswa di atas di antaranya ada yang meneruskan bekerja di perusahaan, melanjutkan kuliah, menjadi abdi negara, serta tentunya ada yang melanjutkan menjadi petani di wilayah masing-masing.
Saat ini, Kementan melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Pertanian Pertanian (BPPSDMP) sedang gencar memfasilitasi dan menarik minat para pemuda untuk terjun berusaha di bidang pertanian, dengan mencanangkan program cetak 2,5 juta petani milenial.
“Kita fasilitasi mereka, kita tingkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka melalui pelatihan. Kita manfaatkan teknologi, alsintan hingga jejaring pemasaran. Kita ubah pola pikir generasi muda bahwa pertanian itu keren dan hebat” ucap Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Ditambahkan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi, untuk menjadi negara maju, hal utama yang perlu digenjot adalah SDM-nya.
Oleh karena itu, perlu dilakukan pemantapan Pendidikan vokasi pertanian, mencetak lulusan yang berkualitas baik sebagai job seeker, job creator maupun pengusaha pertanian milenial.
“Sementara qualified job seeker adalah petani milenial yang terampil dan menguasai pekerjaannya yang bisa ditempatkan diseluruh sektor dunia usaha dan industri pertanian,” pungkas Dedi.
Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru Budi Santoso dalam sambutannya berharap agar 81 lulusan SMK-PP menjadi calon penerus generasi muda bidang pertanian yang berkualitas sehingga mampu menjadi petani handal maupun pengusaha pertanian milenial.
“Semoga 81 siswa ini sukses di masa depan. Semoga nantinya bisa menjadi calon penerus generasi muda pertanian, pengusaha di bidang pertanian yang sukses ataupun menjadi petani milenial yang handal,” kata Budi Santoso dalam keterangan pers, Selasa (7/6/2022).
Budi mengatakan, 81 wisudawan sudah menjalani pendidikan selama 3 tahun di SMK-PP Negeri Banjarbaru. Secara hasil terhadap kecakapan dan keterampilan sudah di anggap lulus dengan adanya uji sertifikasi siswa yang kemudian dinyatakan kompeten oleh LSP.
“Setelah lulus kalian tetap harus belajar, fakta di lapangan sangat berbeda dengan di sekolah, tetapi ingat ini adalah awal perjuangan kalian, tetap semangat menempuh perjungan yang lebih keras dan selamat berjuang sendiri,” terang Budi.
SMK-PP N Banjarbaru meluluskan dan melepas sebanyak 81 orang yang terdiri dari 3 Kompetensi Keahlian yang ada di SMK-PP N Banjarbaru.
3 kompetensi di antaranya, 38 siswa Agribisnis Tanaman Perkebunan (ATP), 23 siswa Agribisnis Tanaman Pangan & Hortikultura (ATPH), dan 20 siswa Agribisnis Pengolahan Hasil (APHP).
Di antara 81 siswa di atas di antaranya ada yang meneruskan bekerja di perusahaan, melanjutkan kuliah, menjadi abdi negara, serta tentunya ada yang melanjutkan menjadi petani di wilayah masing-masing.
Saat ini, Kementan melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Pertanian Pertanian (BPPSDMP) sedang gencar memfasilitasi dan menarik minat para pemuda untuk terjun berusaha di bidang pertanian, dengan mencanangkan program cetak 2,5 juta petani milenial.
“Kita fasilitasi mereka, kita tingkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka melalui pelatihan. Kita manfaatkan teknologi, alsintan hingga jejaring pemasaran. Kita ubah pola pikir generasi muda bahwa pertanian itu keren dan hebat” ucap Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Ditambahkan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi, untuk menjadi negara maju, hal utama yang perlu digenjot adalah SDM-nya.
Oleh karena itu, perlu dilakukan pemantapan Pendidikan vokasi pertanian, mencetak lulusan yang berkualitas baik sebagai job seeker, job creator maupun pengusaha pertanian milenial.
“Sementara qualified job seeker adalah petani milenial yang terampil dan menguasai pekerjaannya yang bisa ditempatkan diseluruh sektor dunia usaha dan industri pertanian,” pungkas Dedi.
(mpw)