Mahasiswa UNY Olah Kulit Singkong Jadi Mie yang Aman Dikonsumsi Penderita Diabetes
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) membuat mie dari kulit singkong. Produk olahan mie yang dinamakan Miesi ini dinilai aman untuk dikonsumsi anak autis ataupun penderita diabetes .
Inovasi mie ini dilandasi karena Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dinilai kaya akan sumber daya alam berupa tanaman singkong. Tetapi, sebagian besar masyarakat lebih sering memanfaatkan bagian umbinya, sedangkan bagian kulit kurang dimanfaatkan sehingga menjadi limbah.
Padahal, di dalam kulit singkong per 100 gram itu sendiri terdapat kandungan gizi berupa kalori, protein, lemak, karbohidrat, serat dan air. Persentase kulit singkong kurang lebih sebesar 20% dari umbi singkong. Di sisi lain kuliner berupa mie saat ini sangat digemari masyarakat terutama kalangan remaja. Namun saat ini umumnya mie terbuat dari tepung terigu.
Baca: Mahasiswa UI Raih Juara di International Ferry Safety Design Competition
Oleh karena itu sekelompok mahasiswa UNY memanfaatkan euforia kuliner mie ini dengan membuat mie dari kulit singkong. Mereka adalah Widakdo dari program studi (prodi) Biologi, Rahayu Iswanti prodi Kimia, Vina Marfu’ah prodi pendidikan Sosiologi, Wahyu Karunia Putra prodi Pendidikan Teknik Mesin dan Silviani Dian Aisya dari prodi Akuntansi yang tergabung dalam Family of Mahadiksi UNY (Fomuny). Fomuny merupakan organisasi mahasiswa UNY yang mendapatkan beasiswa Bidikmisi maupun KIP Kuliah.
Menurut Widakdo, mereka membuat mie dari singkong yang disingkat Miesi. “Mie singkong ini akan kami olah dengan beberapa varian seperti mie goreng atau mie rebus dengan rasa pedas,” katanya, dikutip dari laman UNY, Selasa (14/6/2022).
Hal ini sesuai dengan target market kelompok Fomuny yang mendapat dana Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi. Harapannya Miesi menjadi pioner mie pedas sehat pertama di Indonesia yang berasal dari olahan kulit singkong sekaligus berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan berwawasan bio bisnis.
Rahayu Iswanti menambahkan, mie ini dibuat dari olahan kulit singkong untuk meminimalisasi limbahnya. “Awalnya kulit singkong kami olah dulu menjadi tepung, baru kami buat menjadi mie,” kata Rahayu.
Baca juga: Alumni ITS Gagas Startup Biogas Atasi Emisi Karbon
Tepung singkong ini lazim juga disebut tepung mocaf yang memiliki nilai karbohidrat cukup tinggi dan cocok untuk penderita autis yang alergi terhadap gluten karena tepung mocaf tidak mengandung gluten. Sehingga Miesi aman untuk dikonsumsi anak autis atau penderita diabetes.
Inovasi mie ini dilandasi karena Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dinilai kaya akan sumber daya alam berupa tanaman singkong. Tetapi, sebagian besar masyarakat lebih sering memanfaatkan bagian umbinya, sedangkan bagian kulit kurang dimanfaatkan sehingga menjadi limbah.
Padahal, di dalam kulit singkong per 100 gram itu sendiri terdapat kandungan gizi berupa kalori, protein, lemak, karbohidrat, serat dan air. Persentase kulit singkong kurang lebih sebesar 20% dari umbi singkong. Di sisi lain kuliner berupa mie saat ini sangat digemari masyarakat terutama kalangan remaja. Namun saat ini umumnya mie terbuat dari tepung terigu.
Baca: Mahasiswa UI Raih Juara di International Ferry Safety Design Competition
Oleh karena itu sekelompok mahasiswa UNY memanfaatkan euforia kuliner mie ini dengan membuat mie dari kulit singkong. Mereka adalah Widakdo dari program studi (prodi) Biologi, Rahayu Iswanti prodi Kimia, Vina Marfu’ah prodi pendidikan Sosiologi, Wahyu Karunia Putra prodi Pendidikan Teknik Mesin dan Silviani Dian Aisya dari prodi Akuntansi yang tergabung dalam Family of Mahadiksi UNY (Fomuny). Fomuny merupakan organisasi mahasiswa UNY yang mendapatkan beasiswa Bidikmisi maupun KIP Kuliah.
Menurut Widakdo, mereka membuat mie dari singkong yang disingkat Miesi. “Mie singkong ini akan kami olah dengan beberapa varian seperti mie goreng atau mie rebus dengan rasa pedas,” katanya, dikutip dari laman UNY, Selasa (14/6/2022).
Hal ini sesuai dengan target market kelompok Fomuny yang mendapat dana Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi. Harapannya Miesi menjadi pioner mie pedas sehat pertama di Indonesia yang berasal dari olahan kulit singkong sekaligus berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan berwawasan bio bisnis.
Rahayu Iswanti menambahkan, mie ini dibuat dari olahan kulit singkong untuk meminimalisasi limbahnya. “Awalnya kulit singkong kami olah dulu menjadi tepung, baru kami buat menjadi mie,” kata Rahayu.
Baca juga: Alumni ITS Gagas Startup Biogas Atasi Emisi Karbon
Tepung singkong ini lazim juga disebut tepung mocaf yang memiliki nilai karbohidrat cukup tinggi dan cocok untuk penderita autis yang alergi terhadap gluten karena tepung mocaf tidak mengandung gluten. Sehingga Miesi aman untuk dikonsumsi anak autis atau penderita diabetes.