Kisah Inspiratif, Anak Penjual Petis Dilantik Jadi Rektor UINSA Surabaya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Prof. Akhmad Muzakki membuktikan diri bahwa latar belakang ekonomi keluarga yang biasa-biasa saja tidak menghalangi cita-citanya untuk menjadi orang sukses.
Saat ini dia berhasil meraih gelar sebagai profesor dan kini dilantik menjadi Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Ampel ( UINSA ) Surabaya.
Dari kisah Prof. Akhmad Muzakki ini bisa diperoleh banyak pelajaran berharga. Pendidikan tinggi bisa diraih oleh siapa pun yang punya semangat.
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas baru saja melantik Prof. Akhmad Muzakki menjadi Rektor UINSA Surabaya. Proses pelantikan ini dilakukan di Auditorium HM Rasjidi, Gedung Kementerian Agama, Jakarta pada Senin (6/6/2022).
Prof. Akhmad Muzakki atau yang akrab disapa Prof Zaki ini merupakan sosok yang inspiratif dalam karier dan pengkhidmatannya di dunia pendidikan. Guru besar bidang sosiologi pendidikan UIN Sunan Ampel ini adalah seorang putra penjual petis di Pasar Sidoarjo.
Semangat serta pola hidup yang disiplin menjadikan Prof Zaki bisa meraih kesuksesannya, khususnya di bidang pendidikan. Tak hanya itu, ia juga dikenal aktif dalam berbagai organisasi kemasyarakatan, aktivis sosial, serta organisasi keagamaan.
"Prof Zaki hampir 3 periode di PWNU saya belajar keorganisasian dan kedisiplinan dari Prof Zaki yang menjabat sebagai Sekretaris PWNU (Sekarang di Wasekjen PBNU). Lanjut bersama lagi di MUI Jatim, beliau juga menjadi Sekretaris Umum MUI Jatim. Alhamdulillah, kini beliau menjadi Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, Surabaya," tulis Ketua Aswaja center Jawa Timur KH Ma'ruf Khozin melalui akun media sosialnya.
Sebelum dilantik menjadi Rektor UINSA Surabaya, Prof Zaki merupakan guru besar termuda di kampus UIN Sunan Ampel. Ia menyandang gelar Profesor sejak 1 November 2014 dengan SK Nomor 3755/A4.3/KP/2015 yang ditandatangani Mohamad Nasir, Menristekdikti.
Menag melantik Prof Zaki bersama sejumlah Rektor Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) lainnya. Dalam kesempatan ini, Menag meminta para rektor untuk menjadi pemimpin yang baik bagi lingkungan kerjanya.
"Para Rektor dan Kepala Biro PTKN harus bisa membuktikan bahwa saudara-saudara siap memajukan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri sesuai tugas dan fungsi yang diamanahkan kepada saudara," harapnya seperti dilansir dari laman kemenag.go.id.
Menag menegaskan bahwa PTKN bukanlah perguruan tinggi kelas dua. PTKN memiliki potensi, peluang dan keunggulan seperti perguruan tinggi lainnya. Hal ini telah dibuktikan dengan capaian beberapa PTKN dengan berbagai prestasi.
Menag juga berharap harus bisa mencetak para ahli agama (agamawan) yang sarjana sekaligus sarjana yang agamawan. PTKN juga harus bisa melahirkan intelektual publik yang mempunyai tanggung jawab terhadap masa depan umat, bangsa, negara dan kemanusiaan.
Lewat postingan Instagram UINSA Surabaya (6/6) dapat dilihat prosesi pelantikan Prof Zaki sebagai Rektor UINSA Surabaya untuk periode 2022-2026.
"Saya sebagai Rektor akan mewakafkan diri saya, tidak sekedar menjadi CEO dari sebuah perusahaan akademik tapi juga menjadi pelayan bagi kebutuhan perusahaan akademik itu untuk mengantarkan UIN Sunan Ampel Surabaya menjadi perguruan tinggi yang disegani di Asia," ujar Prof Zaki.
Saat ini dia berhasil meraih gelar sebagai profesor dan kini dilantik menjadi Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Ampel ( UINSA ) Surabaya.
Dari kisah Prof. Akhmad Muzakki ini bisa diperoleh banyak pelajaran berharga. Pendidikan tinggi bisa diraih oleh siapa pun yang punya semangat.
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas baru saja melantik Prof. Akhmad Muzakki menjadi Rektor UINSA Surabaya. Proses pelantikan ini dilakukan di Auditorium HM Rasjidi, Gedung Kementerian Agama, Jakarta pada Senin (6/6/2022).
Prof. Akhmad Muzakki atau yang akrab disapa Prof Zaki ini merupakan sosok yang inspiratif dalam karier dan pengkhidmatannya di dunia pendidikan. Guru besar bidang sosiologi pendidikan UIN Sunan Ampel ini adalah seorang putra penjual petis di Pasar Sidoarjo.
Semangat serta pola hidup yang disiplin menjadikan Prof Zaki bisa meraih kesuksesannya, khususnya di bidang pendidikan. Tak hanya itu, ia juga dikenal aktif dalam berbagai organisasi kemasyarakatan, aktivis sosial, serta organisasi keagamaan.
"Prof Zaki hampir 3 periode di PWNU saya belajar keorganisasian dan kedisiplinan dari Prof Zaki yang menjabat sebagai Sekretaris PWNU (Sekarang di Wasekjen PBNU). Lanjut bersama lagi di MUI Jatim, beliau juga menjadi Sekretaris Umum MUI Jatim. Alhamdulillah, kini beliau menjadi Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, Surabaya," tulis Ketua Aswaja center Jawa Timur KH Ma'ruf Khozin melalui akun media sosialnya.
Sebelum dilantik menjadi Rektor UINSA Surabaya, Prof Zaki merupakan guru besar termuda di kampus UIN Sunan Ampel. Ia menyandang gelar Profesor sejak 1 November 2014 dengan SK Nomor 3755/A4.3/KP/2015 yang ditandatangani Mohamad Nasir, Menristekdikti.
Menag melantik Prof Zaki bersama sejumlah Rektor Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) lainnya. Dalam kesempatan ini, Menag meminta para rektor untuk menjadi pemimpin yang baik bagi lingkungan kerjanya.
"Para Rektor dan Kepala Biro PTKN harus bisa membuktikan bahwa saudara-saudara siap memajukan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri sesuai tugas dan fungsi yang diamanahkan kepada saudara," harapnya seperti dilansir dari laman kemenag.go.id.
Menag menegaskan bahwa PTKN bukanlah perguruan tinggi kelas dua. PTKN memiliki potensi, peluang dan keunggulan seperti perguruan tinggi lainnya. Hal ini telah dibuktikan dengan capaian beberapa PTKN dengan berbagai prestasi.
Menag juga berharap harus bisa mencetak para ahli agama (agamawan) yang sarjana sekaligus sarjana yang agamawan. PTKN juga harus bisa melahirkan intelektual publik yang mempunyai tanggung jawab terhadap masa depan umat, bangsa, negara dan kemanusiaan.
Lewat postingan Instagram UINSA Surabaya (6/6) dapat dilihat prosesi pelantikan Prof Zaki sebagai Rektor UINSA Surabaya untuk periode 2022-2026.
"Saya sebagai Rektor akan mewakafkan diri saya, tidak sekedar menjadi CEO dari sebuah perusahaan akademik tapi juga menjadi pelayan bagi kebutuhan perusahaan akademik itu untuk mengantarkan UIN Sunan Ampel Surabaya menjadi perguruan tinggi yang disegani di Asia," ujar Prof Zaki.
(mpw)