Tantangan Pendidikan Dasar Makin Kompleks, Butuh Inovasi dalam Pembelajaran
loading...
A
A
A
Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Zulkifli, MA menyambut positif kegiatan ini karena dua hal. Kegiatan ini merupakan ajang untuk membangun kultur riset dan sebagai ajang untuk menggencarkan publikasi internasional.
Pada kesempatan ini, Prof. Dr. Zulkifli memotivasi peserta untuk membuat artikel dan mempublikasikan baik melalui jurnal atau prosiding terindeks internasional.
Pre-ICEMS berlanjut pada acara inti, yaitu pemaparan materi dari Dr. Asep Ediana Latip, M.Pd., Dr. Takiddin, M.Pd., dan Dr. Lu'luil Maknun, M.Pd. yang dipandu oleh Tri Suryaningsih, M.Pd.
Pemaparan pertama disampaikan oleh Dr. Asep yang menguraikan risetnya mengenai pembelajaran tematik. Dalam presentasinya, dia mengatakan bahwa pembelajaran tematik merupakan salah satu bentuk inovasi yang dilakukan di tingkat madrasah ibtidaiyah.
"Adaptasi pembelajaran tematik ini berdasarkan penelitian mendapatkan persepsi positif sebanyak 85% karena hal tersebut dinilai sebagai inovasi dalam pembelajaran," terangnya.
Sisanya, 15% mempersepsi negatif karena pembelajaran ini dianggap sulit. Meski terdapat persepsi negatif, Dr. Asep meyakini bahwa berbagai penelitian menunjukkan pembelajaran paling sesuai dengan pola pikir anak usia sekolah dasar.
Pemaparan kedua disampaikan oleh Dr. Takiddin, M.Pd. tentang pembelajaran dengan metode project based learning. Menurut hasil riset yang dilakukan oleh Dr. Takiddin, pembelajaran di madrasah ibtidaiyah dengan menggunakan project based learning memiliki efektifitas dalam membangun higher order thinking skill pada siswa.
Hal ini tentu tidak terlepas dari peran guru yang membangun rasa ingin tahu siswa untuk menggali informasi seluas-luasnya dengan berbekal pertanyaan. Dari pertanyaan itulah, siswa belajar untuk mengeksplorasi pengetahuan, menemukan sesuatu yang baru sehingga mampu membuat siswa untuk senantiasa mengaplikasikan higher order thinking skill.
Berbeda dengan kedua narasumber sebelumnya, Dr. Lu'luil Maknun, M.Pd. melihat bahwa pengembangan pendidikan dasar bisa dilakukan dengan mengembangkan kemampuan mahasiswa Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah terutama dalam menulis artikel untuk jurnal ilmiah.
Hal ini mengacu kepada analisis kebutuhan yang dilakukan bahwa sebagian besar mahasiswa PGMI belum pernah mempublikasikan artikel jurnal ilmiah sedangkan pemerintah mendorong mahasiswa untuk mempublikasikan artikel jurnal ilmiah.
Pada kesempatan ini, Prof. Dr. Zulkifli memotivasi peserta untuk membuat artikel dan mempublikasikan baik melalui jurnal atau prosiding terindeks internasional.
Pre-ICEMS berlanjut pada acara inti, yaitu pemaparan materi dari Dr. Asep Ediana Latip, M.Pd., Dr. Takiddin, M.Pd., dan Dr. Lu'luil Maknun, M.Pd. yang dipandu oleh Tri Suryaningsih, M.Pd.
Pemaparan pertama disampaikan oleh Dr. Asep yang menguraikan risetnya mengenai pembelajaran tematik. Dalam presentasinya, dia mengatakan bahwa pembelajaran tematik merupakan salah satu bentuk inovasi yang dilakukan di tingkat madrasah ibtidaiyah.
"Adaptasi pembelajaran tematik ini berdasarkan penelitian mendapatkan persepsi positif sebanyak 85% karena hal tersebut dinilai sebagai inovasi dalam pembelajaran," terangnya.
Sisanya, 15% mempersepsi negatif karena pembelajaran ini dianggap sulit. Meski terdapat persepsi negatif, Dr. Asep meyakini bahwa berbagai penelitian menunjukkan pembelajaran paling sesuai dengan pola pikir anak usia sekolah dasar.
Pemaparan kedua disampaikan oleh Dr. Takiddin, M.Pd. tentang pembelajaran dengan metode project based learning. Menurut hasil riset yang dilakukan oleh Dr. Takiddin, pembelajaran di madrasah ibtidaiyah dengan menggunakan project based learning memiliki efektifitas dalam membangun higher order thinking skill pada siswa.
Hal ini tentu tidak terlepas dari peran guru yang membangun rasa ingin tahu siswa untuk menggali informasi seluas-luasnya dengan berbekal pertanyaan. Dari pertanyaan itulah, siswa belajar untuk mengeksplorasi pengetahuan, menemukan sesuatu yang baru sehingga mampu membuat siswa untuk senantiasa mengaplikasikan higher order thinking skill.
Berbeda dengan kedua narasumber sebelumnya, Dr. Lu'luil Maknun, M.Pd. melihat bahwa pengembangan pendidikan dasar bisa dilakukan dengan mengembangkan kemampuan mahasiswa Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah terutama dalam menulis artikel untuk jurnal ilmiah.
Hal ini mengacu kepada analisis kebutuhan yang dilakukan bahwa sebagian besar mahasiswa PGMI belum pernah mempublikasikan artikel jurnal ilmiah sedangkan pemerintah mendorong mahasiswa untuk mempublikasikan artikel jurnal ilmiah.