Kisah Perjuangan Siswa SD yang Sekolah sambil Berjualan, Nomor 1 Menguras Air Mata
loading...
A
A
A
2. Garut, Jawa Barat
Demi memperoleh uang jajan, anak SD berusia tujuh tahun di Garut, Jawa Barat harus menjual bakso tahu. Dengan menggunakan seragam dan tas sekolah, anak SD berinisial E ini memikul gerobak bakso tahu.
Setiap harinya, E memperoleh upah rata-rata Rp5 ribu karena dagangan ini merupakan milik tetangganya. Ia berjualan karena tidak ingin merepotkan bibi yang sudah merawatnya dari kecil. Sementara, orang tuanya di luar kota.
Setiap hari, E menuju ke sekolah sembari menyusuri kampung-kampung dan mulai berjualan. Meskipun teman-temannya terkadang menertawakannya, E tetap ikhlas dan semangat berjualan.
3. Pondok Aren, Tangerang Selatan
Anak SD berusia 12 tahun asal Pondok Aren, Tangerang harus mengadu nasib berjualan cilok agar dapat tetap bersekolah. Setelah kedua orang tuanya meninggal, tidak ada yang sanggup membiayainya. Kisahnya ini viral di sosial media pada Februari 2019 lalu.
Anak berinisial P ini juga berjualan agar bisa membantu kakaknya untuk menghidupi lima orang anggota keluarganya. Dengan menggunakan sepeda keranjang putih, P berkeliling hingga pukul 21.00 WIB menjual cilok-ciloknya.
Hasil jualan yang diperolehnya ddigunakan untuk keperluan sehari-hari. Semuanya dijalankan secara ikhlas. Cita-citanya pun mulia yaitu ingin membeli rumah sendiri dari hasil berjualan cilok.
4. Mampang Prapatan, Jakarta Selatan
Lampu Merah Mampang Prapatan, Jakarta Selatan menjadi lokasi seorang anak SD berinisial A yang berusia 9 tahun mengais rejeki. A membantu ibunya untuk menjual kue kepada pengendara motor yang berhenti di lampu merah.
Demi memperoleh uang jajan, anak SD berusia tujuh tahun di Garut, Jawa Barat harus menjual bakso tahu. Dengan menggunakan seragam dan tas sekolah, anak SD berinisial E ini memikul gerobak bakso tahu.
Setiap harinya, E memperoleh upah rata-rata Rp5 ribu karena dagangan ini merupakan milik tetangganya. Ia berjualan karena tidak ingin merepotkan bibi yang sudah merawatnya dari kecil. Sementara, orang tuanya di luar kota.
Setiap hari, E menuju ke sekolah sembari menyusuri kampung-kampung dan mulai berjualan. Meskipun teman-temannya terkadang menertawakannya, E tetap ikhlas dan semangat berjualan.
3. Pondok Aren, Tangerang Selatan
Anak SD berusia 12 tahun asal Pondok Aren, Tangerang harus mengadu nasib berjualan cilok agar dapat tetap bersekolah. Setelah kedua orang tuanya meninggal, tidak ada yang sanggup membiayainya. Kisahnya ini viral di sosial media pada Februari 2019 lalu.
Anak berinisial P ini juga berjualan agar bisa membantu kakaknya untuk menghidupi lima orang anggota keluarganya. Dengan menggunakan sepeda keranjang putih, P berkeliling hingga pukul 21.00 WIB menjual cilok-ciloknya.
Hasil jualan yang diperolehnya ddigunakan untuk keperluan sehari-hari. Semuanya dijalankan secara ikhlas. Cita-citanya pun mulia yaitu ingin membeli rumah sendiri dari hasil berjualan cilok.
4. Mampang Prapatan, Jakarta Selatan
Lampu Merah Mampang Prapatan, Jakarta Selatan menjadi lokasi seorang anak SD berinisial A yang berusia 9 tahun mengais rejeki. A membantu ibunya untuk menjual kue kepada pengendara motor yang berhenti di lampu merah.