Wisudawan Terbaik UMM Ini Lolos Program IISMA ke Turki
loading...
A
A
A
Namun, untungnya Juna berhasil lolos mewakili UMM dan pergi ke Middle East Technical University Ankara Turki untuk menempuh pendidikan.
“Saya bangga sekali karena bisa mewakili UMM di program ini. Sepulangnya dari Turki, saya juga menjadi mentor bagi teman-teman mahasiswa yang ingin mendapatkan beragam program. Utamanya IISMA ini,” kata wisudawan kelahiran Tangerang tersebut.
Juda menceritakan bahwa banyak pengalaman yang ia lewati selama program IISMA berlangsung. Di antaranya dapat mengetahui dan mengenal kebudayaan negara lain dengan lebih baik. Salah satu kebiasaan asing yang ditemuinya di turki adalah cara pria melakukan perpisahan.
Di Indonesia, ketika akan berpisah biasanya hanya melakukan jabat tangan. Namun di Turki biasanya dilakukan dengan menempelkan pipi kanan dan kiri.
“Keunikan lain ada di segi makanan, sarapan di Turki menurut saya sangat sedikit karena mereka cukup hanya makan telur, roti, dan teh saja. Meskipun ada beberapa budaya yang tidak umum, saya sangat suka dengan kebudayaan Turki, utamanya ketika memanggil seseorang. Semua orang di kampus akan dipanggil dengan sebutan hocam yang berarti guru. Jadi apa pun pekerjaannya baik itu dosen, karyawan, dan mahasiswa akan dianggap sama,” ungkap Juda.
Selain aktif di kegiatan internasional, Juda juga aktif di organisasi intra kampus sepeti himpunan mahasiswa jurusan. Pun dengan komunitas yang membahas dan belajar mengenai kepenulisan essai.
“Banyak hal yang telah saya lalui selama berkuliah dan saya bangga terhadap apa yang telah saya capai selama ini. Saya berpesan untuk mahasiswa UMM yang lain agar tetap tegar dan semangat dalam menempuh kuliah. Proses yang kita jalani sekarang akan menentukan jadi seperti apa kita di masa depan,” pungkasnya.
“Saya bangga sekali karena bisa mewakili UMM di program ini. Sepulangnya dari Turki, saya juga menjadi mentor bagi teman-teman mahasiswa yang ingin mendapatkan beragam program. Utamanya IISMA ini,” kata wisudawan kelahiran Tangerang tersebut.
Juda menceritakan bahwa banyak pengalaman yang ia lewati selama program IISMA berlangsung. Di antaranya dapat mengetahui dan mengenal kebudayaan negara lain dengan lebih baik. Salah satu kebiasaan asing yang ditemuinya di turki adalah cara pria melakukan perpisahan.
Di Indonesia, ketika akan berpisah biasanya hanya melakukan jabat tangan. Namun di Turki biasanya dilakukan dengan menempelkan pipi kanan dan kiri.
“Keunikan lain ada di segi makanan, sarapan di Turki menurut saya sangat sedikit karena mereka cukup hanya makan telur, roti, dan teh saja. Meskipun ada beberapa budaya yang tidak umum, saya sangat suka dengan kebudayaan Turki, utamanya ketika memanggil seseorang. Semua orang di kampus akan dipanggil dengan sebutan hocam yang berarti guru. Jadi apa pun pekerjaannya baik itu dosen, karyawan, dan mahasiswa akan dianggap sama,” ungkap Juda.
Selain aktif di kegiatan internasional, Juda juga aktif di organisasi intra kampus sepeti himpunan mahasiswa jurusan. Pun dengan komunitas yang membahas dan belajar mengenai kepenulisan essai.
“Banyak hal yang telah saya lalui selama berkuliah dan saya bangga terhadap apa yang telah saya capai selama ini. Saya berpesan untuk mahasiswa UMM yang lain agar tetap tegar dan semangat dalam menempuh kuliah. Proses yang kita jalani sekarang akan menentukan jadi seperti apa kita di masa depan,” pungkasnya.
(mpw)