Lima Wisudawan Disabilitas Lulus dari Unesa, Rektor Siapkan Beasiswa

Jum'at, 29 Juli 2022 - 19:18 WIB
loading...
Lima Wisudawan Disabilitas Lulus dari Unesa, Rektor Siapkan Beasiswa
Lima wisudawan penyandang disabilitas berhasil lulus dari Unesa. Foto/Tangkap layar laman Unesa.
A A A
JAKARTA - Di tengah ribuan wisudawan program ahli madya, sarjana, magister dan doktor Universitas Negeri Surabaya ( Unesa ) ada lima penyandang disabilitas yang turut merayakan kelulusan. Mereka berhasil menyelesaikan pendidikan di program studi (prodi) masing-masing.

Wisudawan yang merayakan kelulusannya pada Kamis (28/7/2022) tersebut adalah Nurul Hikmah dari prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni, Rr. Savira Ayu Mukti dari prodi Pendidikan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa dan Seni dan Nabila Fadilah lulusan prodi Desain Komunikasi Visual (DKV) juga Fakultas Bahasa dan Seni. Ketiganya mengikut wisuda pada sesi tiga (pagi).

Sementara wisudawan disabilitas pada sesi empat (siang) yaitu, Ida Bagus Aditya Anggradana Putra dari prodi Desain Grafis, Program Vokasi dan Axcel Tiorido Pasaribu juga dari prodi Desain Grafis, Program Vokasi.

Baca: Profil Prof Dwikorita Karnawati, Mantan Rektor UGM yang kini Menjabat Direktur BMKG

Kepada mereka, Rektor Unesa Prof. Dr. Nurhasan memberikan beasiswa S2 di Unesa. “Apresiasi atas perjuangan mereka yang hebat ini dan agar menjadi motivasi bagi yang lain, saya siapkan beasiswa S2,” ujarnya, dikutip dari laman Unesa, Jumat (29/7/2022).

“Unesa harus terdepan dalam bidang disabilitas. Ini komitmen kita bersama di Unesa. Semua punya hak untuk sukses. Mereka terlahir dengan istimewa. Mereka hebat dan hanya butuh kesempatan untuk berkembang. Hari ini mereka membuktikan kehebatannya. Ini keren,” ucapnya.

Kerja di Berbagai Tempat

Rata-rata disabilitas yang berhasil lulus tersebut sudah mendapatkan pekerjaan di berbagai tempat. Seperti Nabila Fadilah yang sudah bekerja di PT Penta Group Indonesia.

Bagi Nabila, kuliah memang membutuhkan pengorbanan. Terutama bagi dirinya yang mengalami hambatan pendengaran atau tunarungu.

“Paling menantang memang berhadapan dengan tugas kuliah. Terutama mata kuliah Animasi,” ujarnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1628 seconds (0.1#10.140)