Kisah Mahasiswa Baru UGM Asal Jayapura, Mimpi yang Diperjuangkan dengan Air Mata Terwujud
loading...
A
A
A
Melihat kondisi keluarga yang serba terbatas, memacu kesungguhan belajar Yohanis Brando. Meski tidak selalu menjadi yang terbaik, ia berhasil melampaui setiap jenjang pendidikan dengan lancar dengan nilai yang lumayan baik.
Ia menempuh pendidikan dasar di SD Negeri Inpres Yotefa Jayapura, SMP Negeri 2 Jayapura dan SMA Negeri 4 Jayapura.
“Penginnya saat ini bersungguh-sungguh kuliah, lancar dan cepat lulus dan ingin segera cepat kembali ke Papua. Aku pengin membuka usaha di sana," ucap laki-laki kelahiran Abepura, 2 Februari 2003.
Kenapa ia bisa masuk UGM? Ia selalu terngiang kata-kata gurunya bahwa untuk bisa masuk dan kuliah di UGM nilainya harus bagus dan tugas-tugas harus tertib dikumpulkan. Perkataan guru tersebut, menurutnya, menjadi pemicu dan semangat dalam belajar.
“Meski tak selalu ranking, saya pun tertib mengumpulkan tugas-tugas dan selalu menjaga agar nilai selalu baik-baik saja," ungkapnya.
Kini saatnya bagi Yohanis Brando Yoppo memanfaatkan kesempatan yang diperolehnya. Dengan kuliah dan fasilitas gratis, ia bertekad bisa belajar dengan baik di UGM. Ia pun bertekad dan pantang pulang ke Jayapura sebelum selesai kuliah dan membawa gelar sarjana.
“Saya bisa di UGM juga karena mendapat masukan dari kakak Yakob yang saat ini sudah mau selesai kuliah di UGM. Terima kasih semoga bisa seperti dia lancar kuliah," ujarnya.
Lihat Juga: Prof Ichlasul Amal Meninggal Dunia, Rektor UGM: Beliau Banyak Memberi Kontribusi untuk Kampus
Ia menempuh pendidikan dasar di SD Negeri Inpres Yotefa Jayapura, SMP Negeri 2 Jayapura dan SMA Negeri 4 Jayapura.
“Penginnya saat ini bersungguh-sungguh kuliah, lancar dan cepat lulus dan ingin segera cepat kembali ke Papua. Aku pengin membuka usaha di sana," ucap laki-laki kelahiran Abepura, 2 Februari 2003.
Kenapa ia bisa masuk UGM? Ia selalu terngiang kata-kata gurunya bahwa untuk bisa masuk dan kuliah di UGM nilainya harus bagus dan tugas-tugas harus tertib dikumpulkan. Perkataan guru tersebut, menurutnya, menjadi pemicu dan semangat dalam belajar.
“Meski tak selalu ranking, saya pun tertib mengumpulkan tugas-tugas dan selalu menjaga agar nilai selalu baik-baik saja," ungkapnya.
Kini saatnya bagi Yohanis Brando Yoppo memanfaatkan kesempatan yang diperolehnya. Dengan kuliah dan fasilitas gratis, ia bertekad bisa belajar dengan baik di UGM. Ia pun bertekad dan pantang pulang ke Jayapura sebelum selesai kuliah dan membawa gelar sarjana.
“Saya bisa di UGM juga karena mendapat masukan dari kakak Yakob yang saat ini sudah mau selesai kuliah di UGM. Terima kasih semoga bisa seperti dia lancar kuliah," ujarnya.
Lihat Juga: Prof Ichlasul Amal Meninggal Dunia, Rektor UGM: Beliau Banyak Memberi Kontribusi untuk Kampus
(mpw)