Dirayakan Setiap 14 Agustus, Begini Sejarah Hari Pramuka di Indonesia

Minggu, 14 Agustus 2022 - 11:02 WIB
loading...
Dirayakan Setiap 14...
Sejarah Hari Pramuka di Indonesia yang diperingati setiap tanggal 14 Agustus. Foto/Dok/SINDOnews.
A A A
JAKARTA - Hari Pramuka di Indonesia diperingati setiap tanggal 14 Agustus. Gerakan Pramuka memiliki sejarah panjang yang dimulai dari zaman pendudukan Belanda hingga kemerdekaan .

Lahirnya Organisasi Pramuka di Indonesia ditandai dengan munculnya cabang milik Belanda dengan nama Nederlandesche Padvinders Organisatie (NPO) pada 1912. NPO kemudian berubah nama menjadi Nederlands Indische Padvinders Vereniging (NIVP) pada 1916.

Dikutip dari laman resmi Museum Sumpah Pemuda, kemudian, pada tahun yang sama Mangkunegara VII membentuk Organisasi Kepanduan pertama Indonesia yang diberi nama Javaansche Padvinder Organisatie (JPO).

Baca juga: HUT ke-77 RI di Istana Merdeka, GBN akan Dipimpin Konduktor Wanita Pertama

Lahirnya JPO memicu gerakan nasional lainnya untuk membuat organisasi sejenis pada saat itu di antaranya Hizbul Wahton (HM) pada 1918, JJP (Jong Java Padvinderij) pada 1923, Nationale Padvinders (NP), Nationaal Indonesische Padvinderij (NATIPIJ), Pandoe Pemoeda Sumatra (PPS).

Penyatuan organisasi pandu diawali dengan lahirnya INPO (Indonesische Padvinderij Organisatie) pada 1926 sebagai peleburan dua organisasi kepanduan, Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) dan Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO).

Belanda pun gerah dengan makin bermunculannya organisasi Pramuka kala itu sehingga Belanda pun melarang organisasi kepramukaan di luar milik Belanda menggunakan istilah Padvinder. K.H Agus Salim pun mengenalkan istilah “Pandu” atau “Kepanduan” untuk organisasi Kepramukaan milik Indonesia.

Pada 23 Mei 1928 muncul PAPI (Persaudaraan Antar Pandu Indonesia) yang anggotanya terdiri dari INPO, SIAP, NATIPIJ, PPS. Setelah kemerdekaan lahirlah kepanduan yang bersifat nasional yaitu Pandu Rakyat Indonesia pada 28 Desember 1945. Kemudian Persatuan Kepanduan Indonesia (Perkindo) pun lahir.

Pada 9 Maret 1961, Presiden Soekarno mengumpulkan tokoh-tokoh dari gerakan kepramukaan Indonesia yang ingin organisasi kepanduan yang ada harus diperbarui, aktivitas pendidikan dan seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu dengah nama Pramuka.

Baca juga: Diganjar 20 SKS, Unesa Tawarkan Program KKN untuk Mahasiswa

Presiden Soekarno juga membentuk panitia pembentukan gerakan Pramuka yang terdiri dari Sultan Hamengkubuwono XI, Prof. Prijono. Dr. A. Aziz Saleh serta Achmadi. Peristiwa ini kemudian dikenal dengan Hari Tunas Gerakan Pramuka.

Buah hasil kerja panitia tersebut yaitu dikeluarkannya lampiran Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961 pada 20 Mei 1961 tentang gerakan Pramuka, maka peristiwa ini disebut sebagai Hari Permulaan Tahun Kerja.

Pada 30 Juli 1961 bertempat di Istora Senayan, seluruh tokoh–tokoh kepanduan Indonesia menyatakan menggabungkan diri dengan organisasi gerakan Pramuka, dan hari bersejarah ini disebut sebagai Hari Ikrar Gerakan Pramuka. Pada 14 Agustus 1961 dilakukan MAPINAS (Majelis Pimpinan Nasional) yang diketuai oleh Presiden Soekarno, wakil ketua I Sultan Hamengkubuwono XI dan wakil ketua II Brigjen TNI Dr. A. Azis Saleh.

Ditandai dengan penyerahan panji-panji Pramuka oleh Presiden Soekarno kepada tokoh-tokoh Pramuka dihadiri oleh ribuan anggota Pramuka unuk memperkenalkan gerakan Pramuka kepada masyarakat, maka peristiwa ini dikenal sebagai hari lahir Pramuka yang sampai saat ini masih diperingati.
(nnz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2307 seconds (0.1#10.140)