Kisah Guru Mubarok, Dengan Pembelajaran Menyenangkan Ajak Siswa Menjadi Penemu

Rabu, 17 Agustus 2022 - 08:05 WIB
loading...
A A A
Metode discovery learning inilah yang kemudian kerap dipraktikkan Mubarok untuk mendorong kemampuan literasi, utamanya untuk mempertajam daya kritis siswa.

Ketulusannya dalam mengajar selama tiga dekade tak pernah luntur. “Menjadi orang yang bermanfaat,” menjadi mantra paling ampuh yang diwariskan orang tua kepada Mubarok.

Mantra itu yang membawa dirinya mengabdikan diri sebagai guru. Yang memantapkan langkahnya setiap pagi untuk bertemu siswa-siswi.

Terus Berinovasi

Sementara itu, Gubernur Provinsi Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan, penting bagi guru untuk selalu berinovasi dan melakukan terobosan guna meningkatkan kualitas pembelajaran.

“Program Jateng PINTAR mendukung para guru untuk berkreasi menciptakan praktik baik pembelajaran yang berkualitas dan menyenangkan khususnya di masa pandemi. Praktik baik pembelajaran kemudian didiseminasikan kepada rekan-rekan guru di sekolah lain melalui berbagai platform seperti sosial media dan surat kabar, sehingga para guru saling menginspirasi untuk mempercepat peningkatan kualitas pendidikan,” kata Ganjar dalam sambutannya.

Menurut Ganjar, program Jateng PINTAR yang merupakan bagian dari Program PINTAR Tanoto Foundation selaras dengan tujuan Provinsi Jawa Tengah meningkatkan kualitas pendidikan serta sejalan dengan salah satu misi Kemendikbudristek yaitu mewujudkan pendidikan yang relevan dan berkualitas tinggi, merata dan berkelanjutan, didukung oleh infrastruktur dan teknologi.

Sementara itu Direktur Program Pendidikan Dasar Tanoto Foundation M Ari Widowati menuturkan bahwa pelatihan yang dilakukan oleh Tanoto Foundation telah menghasilkan kepala sekolah dan guru unggul atau fasilitator telah memberi banyak warna dalam kemajuan pendidikan di jantung Pulau Jawa.

Para fasilitator tersebut menjadikan kegiatan mendidik tidak hanya sekadar pekerjaan, namun juga pengabdian untuk membawa perubahan.

“Semangat itu pun melahirkan komitmen kuat untuk membangun lingkungan belajar yang sehat, yang berorientasi pada siswa, agar menjadi individu yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, berkebhinekaan, dan berakhlak. Keterbatasan tidak mengurangi kreativitas para fasilitator tersebut dalam menciptakan pembelajaran aktif selama pandemi,” pungkas Ari.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2078 seconds (0.1#10.140)