Ini 3 Kunci Mempersiapkan Karier bagi Mahasiswa yang Memasuki Tahap Akhir
loading...
A
A
A
JAKARTA - Idealnya, sebelum seorang mahasiswa lulus dari universitas ia sudah harus merencanakan karier. Sehingga siap saat terjun ke medan kerja yang sesungguhnya.
Berikut beberapa tips jitu dalam mempersiapkan karier dari Nur Fajri Rahmawati, certified recruitment & selection yang juga bekerja di Career Development and Assessment IPB University.
Menurut Nur Fajri, setidaknya terdapat 3 kunci utama dalam mempersiapkan karier yakni memahami diri, memahami peluang dan bangun personal branding. Proses memahami diri meliputi eksplorasi akan kekuatan dan keunikan diri (skill), passion serta tujuan karier.
Skill merupakan kebutuhan dasar yang diperlukan seseorang untuk bekerja. Seseorang dengan skill yang mumpuni akan membuatnya dipekerjakan dengan baik oleh perusahaan tempatnya bekerja.
“Sedangkan passion, adalah rasa cinta dan peminatan kita terhadap suatu hal. Jika kita mampu mengembangkan passion atau menemukan karier yang sesuai dengan passion, maka outputnya pun akan lebih optimal. Itu karena upaya yang kita keluarkan berasal dari kecintaan kita terhadap pekerjaan,” ujar Nur fajri dalam keterangan pers, Kamis (18/8/2022).
Kepala Bidang Pengembangan Karier, Training dan Konseling Indonesia Creative Cities Network (ICCN) Wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten periode 2020–2024 tersebut kemudian beralih pada tujuan karier. Menurutnya, tujuan karier perlu ditetapkan oleh mahasiswa dan lulusan sebagai standar parameter keberhasilan karier.
Sementara itu, lanjutnya, kunci kedua dalam mempersiapkan karier adalah memahami peluang kerja. Nur Fajri mengatakan bahwa dengan mempertimbangkan berbagai peluang karier yang ada, mahasiswa harus mampu meneropong peluang-peluang karier yang akan mampu bertahan di era saat ini dan masa depan. Serta tipe profesi yang tersedia untuk kompetensi dan potensi yang dimiliki.
“Setelah mahasiswa memahami peluang karier yang sesuai dengan skill dan passion masing-masing, maka akan lebih mudah bagi mahasiswa dalam mengembangkan diri melalui berbagai kegiatan ataupun organisasi yang linier dengan tujuan kariernya,” katanya.
Kunci ketiga adalah personal branding. Menurut Nur Fajri personal branding merupakan hal yang penting dan mendasar dalam proses recruitment, baik pada tahap persiapan maupun seleksi. Saat ini, rekam jejak digital sangat menentukan “brand” seseorang. Seseorang dapat dengan mudah menunjukkan keahliannya dengan menciptakan personal branding di media sosial.
“Kita bisa menampilkan berbagai kegiatan yang mendukung karier sejak dini, sehingga dalam jangka menengah atau panjang portofolio diri sudah tergambar di media sosial,” tambahnya.
Menurutnya, pada proses seleksi, karakter, personality, keunggulan serta kompetensi seseorang akan tergambar pada proses personal branding yang dibentuk sejak pembuatan curriculum vitae, sesi wawancara dan saat sesi Focus Group Discussion.
“Tips dalam melakukan personal branding adalah kenali keunggulan diri, tentukan target, lalu pastikan pesan yang tersampaikan dalam branding tersebut relevan dengan target,” tandasnya.
Berikut beberapa tips jitu dalam mempersiapkan karier dari Nur Fajri Rahmawati, certified recruitment & selection yang juga bekerja di Career Development and Assessment IPB University.
Menurut Nur Fajri, setidaknya terdapat 3 kunci utama dalam mempersiapkan karier yakni memahami diri, memahami peluang dan bangun personal branding. Proses memahami diri meliputi eksplorasi akan kekuatan dan keunikan diri (skill), passion serta tujuan karier.
Skill merupakan kebutuhan dasar yang diperlukan seseorang untuk bekerja. Seseorang dengan skill yang mumpuni akan membuatnya dipekerjakan dengan baik oleh perusahaan tempatnya bekerja.
“Sedangkan passion, adalah rasa cinta dan peminatan kita terhadap suatu hal. Jika kita mampu mengembangkan passion atau menemukan karier yang sesuai dengan passion, maka outputnya pun akan lebih optimal. Itu karena upaya yang kita keluarkan berasal dari kecintaan kita terhadap pekerjaan,” ujar Nur fajri dalam keterangan pers, Kamis (18/8/2022).
Kepala Bidang Pengembangan Karier, Training dan Konseling Indonesia Creative Cities Network (ICCN) Wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten periode 2020–2024 tersebut kemudian beralih pada tujuan karier. Menurutnya, tujuan karier perlu ditetapkan oleh mahasiswa dan lulusan sebagai standar parameter keberhasilan karier.
Sementara itu, lanjutnya, kunci kedua dalam mempersiapkan karier adalah memahami peluang kerja. Nur Fajri mengatakan bahwa dengan mempertimbangkan berbagai peluang karier yang ada, mahasiswa harus mampu meneropong peluang-peluang karier yang akan mampu bertahan di era saat ini dan masa depan. Serta tipe profesi yang tersedia untuk kompetensi dan potensi yang dimiliki.
“Setelah mahasiswa memahami peluang karier yang sesuai dengan skill dan passion masing-masing, maka akan lebih mudah bagi mahasiswa dalam mengembangkan diri melalui berbagai kegiatan ataupun organisasi yang linier dengan tujuan kariernya,” katanya.
Kunci ketiga adalah personal branding. Menurut Nur Fajri personal branding merupakan hal yang penting dan mendasar dalam proses recruitment, baik pada tahap persiapan maupun seleksi. Saat ini, rekam jejak digital sangat menentukan “brand” seseorang. Seseorang dapat dengan mudah menunjukkan keahliannya dengan menciptakan personal branding di media sosial.
“Kita bisa menampilkan berbagai kegiatan yang mendukung karier sejak dini, sehingga dalam jangka menengah atau panjang portofolio diri sudah tergambar di media sosial,” tambahnya.
Menurutnya, pada proses seleksi, karakter, personality, keunggulan serta kompetensi seseorang akan tergambar pada proses personal branding yang dibentuk sejak pembuatan curriculum vitae, sesi wawancara dan saat sesi Focus Group Discussion.
“Tips dalam melakukan personal branding adalah kenali keunggulan diri, tentukan target, lalu pastikan pesan yang tersampaikan dalam branding tersebut relevan dengan target,” tandasnya.
(mpw)