Jurusan Radiologi, Lulusannya Banyak Dicari di Dunia Medis
loading...
A
A
A
Setelah menyelesaikan pendidikan Radiodiagnostik dan Radioterapi, kalian memiliki kecakapan dan keahlian untuk menjadi seorang Radiografer.
Perlu kamu tahu, profesi ini sangat dibutuhkan seiring dengan bertambahnya jumlah rumah sakit dan klinik kesehatan. Jangan dikira cuma dokter dan perawat yang dibutuhkan di dunia medis, ya!
Meskipun kebutuhan akan tenaga Radiografer cukup tinggi, orang masih enggan terlibat di bidang ini karena kekhawatiran pada risiko paparan radiasi.
Baca juga: Beasiswa BCA Tawarkan Kuliah Gratis hingga Kesempatan Kerja
Tak bisa dipungkiri risiko radiasi memang ada, tapi kalian akan diajari untuk bekerja secara aman pada mata kuliah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Tentang mata kuliah, kalian akan ketemu dengan Matematika, Fisika Radiasi, Anatomi Rontgen, Patologi Anatomi, Fisika Imaging, dan masih banyak lagi. Selain itu juga akan bertemu dengan buku-buku teks berbahasa Inggris dan Latin.
Untuk menjadi seorang Radiografer, harus memiliki Surat Izin Radiografer dan Surat Izin Kerja Radiografer dari Persatuan Ahli Radiografi Indonesia (PARI).
Tapi kalian tak harus menjadi seorang Radiografer, kok. Alumni Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi (TRO) bisa menjadi Terapis Radiologi, Ahli Teknologi Pengobatan Nuklir, dan lain-lain.
Radiologi di Indonesia
Jika tertarik menjadi calon mahasiswa Radiologi, berikutnya kita perlu menentukan tempat kuliah yang tepat. Ada banyak perguruan tinggi yang memiliki Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi, di antaranya adalah Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang, Politeknik Kesehatan Jakarta II, Universitas Airlangga, dan masih banyak lagi.
Perlu kamu tahu, profesi ini sangat dibutuhkan seiring dengan bertambahnya jumlah rumah sakit dan klinik kesehatan. Jangan dikira cuma dokter dan perawat yang dibutuhkan di dunia medis, ya!
Meskipun kebutuhan akan tenaga Radiografer cukup tinggi, orang masih enggan terlibat di bidang ini karena kekhawatiran pada risiko paparan radiasi.
Baca juga: Beasiswa BCA Tawarkan Kuliah Gratis hingga Kesempatan Kerja
Tak bisa dipungkiri risiko radiasi memang ada, tapi kalian akan diajari untuk bekerja secara aman pada mata kuliah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Tentang mata kuliah, kalian akan ketemu dengan Matematika, Fisika Radiasi, Anatomi Rontgen, Patologi Anatomi, Fisika Imaging, dan masih banyak lagi. Selain itu juga akan bertemu dengan buku-buku teks berbahasa Inggris dan Latin.
Untuk menjadi seorang Radiografer, harus memiliki Surat Izin Radiografer dan Surat Izin Kerja Radiografer dari Persatuan Ahli Radiografi Indonesia (PARI).
Tapi kalian tak harus menjadi seorang Radiografer, kok. Alumni Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi (TRO) bisa menjadi Terapis Radiologi, Ahli Teknologi Pengobatan Nuklir, dan lain-lain.
Radiologi di Indonesia
Jika tertarik menjadi calon mahasiswa Radiologi, berikutnya kita perlu menentukan tempat kuliah yang tepat. Ada banyak perguruan tinggi yang memiliki Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi, di antaranya adalah Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang, Politeknik Kesehatan Jakarta II, Universitas Airlangga, dan masih banyak lagi.