SMK PGRI 1 Mejayan Ciptakan Mobil Listrik untuk UMKM
loading...
A
A
A
JAKARTA - Inovasi SMK Model PGRI 1 Mejayan, Madiun, Jawa Timur ini patut diacungi jempol. Di tengah keterbatasan proses pembelajaran akibat virus Corona, sekolah ini malah berhasil menciptakan mobil listrik untuk UMKM.
Kepala SMK Model PGRI 1 Mejayan Sampun Hadam mengatakan, rancang bangun mobil listrik diawali dari gagasan pembuatan kereta cinta atau sepeda cinta dengan sumber tenaga geraknya ayunan kaki manusia.
Namun karena dinilai kurang memberi profit dan juga untuk menggeliatkan potensi ekonomi dimasa pandemi COVID -19 pembuatan kereta cinta dialihkan ke produk yang lebih kreatif dan lebih berdaya guna berupa mobil listrik SMK untuk UMKM.
''Kami bangun mobil listrik ini dengan bermodalkan keberanian, kemauan, dan kekompakan teamwork bertekat untuk mewujudkan impian membantu masyarakat di era pandemi Covid-19. Seluruh rancang bangun atau desain mobil listrik, dibuat oleh teamwork SMK," kata Sampun melalui keterangan tertulis.
(Baca: Produksi Baju APD, Dinas Pendidikan Jatim Apresiasi Siswa SMK)
Adapun rancang bangun yang dibuat adalah rancang bangun empat buah roda, rancang bangun sistem kemudi, rancang bangun sasis atau rangka dasar, rancang bangun breaksystem, rancang bangun body, rancang bangun kelistrikan dan rancang bangun pemindahan tenaga dari motor listrik ke roda penggerak.
Sampun menjelaskan, mobil listrik yang diciptakan siswa bersama guru-guru ini tidak hanya digunakan untuk pembelajaran disekolah yang ramah lingkungan. Akan tetapi mobil ini merupakan hasil inovasi yang diciptakan untuk mendukung program SMK Model PGRI 1 Mejayan yang saat ini telah menjalin mitra dengan 72 desa di kabupaten Madiun.
(Baca: Erick Minta 4 BUMN Patungan Buat Perusahaan Baterai Mobil Listrik)
''Pandemi Covid-19 memang berdampak negatif bagi sebagian masyarakat. Namun tidak berlaku bagi SMK kami. Kami membaca peluang. Sehingga pada musim yang tidak menentu seperti saat ini, tim SMK berinovasi untuk mengembangkan diri agar bisa bermanfaat bagi masyarakat. Khususnya pekerja dampak PHK akibat dari pandemi covid 19 maupun lulusan SMK pada tahun ini,'' imbuhnya.
Dia menjelaskan, mobil inovasi sekolahnya ini cocok dipakai untuk segala jenis usaha. Misal untuk jualan nasi pecel, kedai kopi dan makanan, toko kelonting, bengkel servis keliling dan usaha lainnya. Dia menjelaskan, mobil ini dibandrol Rp20 juta perunitnya.
Kepala SMK Model PGRI 1 Mejayan Sampun Hadam mengatakan, rancang bangun mobil listrik diawali dari gagasan pembuatan kereta cinta atau sepeda cinta dengan sumber tenaga geraknya ayunan kaki manusia.
Namun karena dinilai kurang memberi profit dan juga untuk menggeliatkan potensi ekonomi dimasa pandemi COVID -19 pembuatan kereta cinta dialihkan ke produk yang lebih kreatif dan lebih berdaya guna berupa mobil listrik SMK untuk UMKM.
''Kami bangun mobil listrik ini dengan bermodalkan keberanian, kemauan, dan kekompakan teamwork bertekat untuk mewujudkan impian membantu masyarakat di era pandemi Covid-19. Seluruh rancang bangun atau desain mobil listrik, dibuat oleh teamwork SMK," kata Sampun melalui keterangan tertulis.
(Baca: Produksi Baju APD, Dinas Pendidikan Jatim Apresiasi Siswa SMK)
Adapun rancang bangun yang dibuat adalah rancang bangun empat buah roda, rancang bangun sistem kemudi, rancang bangun sasis atau rangka dasar, rancang bangun breaksystem, rancang bangun body, rancang bangun kelistrikan dan rancang bangun pemindahan tenaga dari motor listrik ke roda penggerak.
Sampun menjelaskan, mobil listrik yang diciptakan siswa bersama guru-guru ini tidak hanya digunakan untuk pembelajaran disekolah yang ramah lingkungan. Akan tetapi mobil ini merupakan hasil inovasi yang diciptakan untuk mendukung program SMK Model PGRI 1 Mejayan yang saat ini telah menjalin mitra dengan 72 desa di kabupaten Madiun.
(Baca: Erick Minta 4 BUMN Patungan Buat Perusahaan Baterai Mobil Listrik)
''Pandemi Covid-19 memang berdampak negatif bagi sebagian masyarakat. Namun tidak berlaku bagi SMK kami. Kami membaca peluang. Sehingga pada musim yang tidak menentu seperti saat ini, tim SMK berinovasi untuk mengembangkan diri agar bisa bermanfaat bagi masyarakat. Khususnya pekerja dampak PHK akibat dari pandemi covid 19 maupun lulusan SMK pada tahun ini,'' imbuhnya.
Dia menjelaskan, mobil inovasi sekolahnya ini cocok dipakai untuk segala jenis usaha. Misal untuk jualan nasi pecel, kedai kopi dan makanan, toko kelonting, bengkel servis keliling dan usaha lainnya. Dia menjelaskan, mobil ini dibandrol Rp20 juta perunitnya.
(muh)