Kisah 2 Mahasiswa Penerima KIP Kuliah, Raih Prestasi Juga IPK Tinggi
loading...
A
A
A
Yuliana juga sempat mengukir prestasi. Pada Semester 1 2021 lalu, ia menjadi juara II pada lomba resensi buku korupsi yang digelar Pusat Kajian Anti Korupsi dan Good Governance (Parang) Universitas Lambung Mangkurat.
“Alhamdulillah, walaupun aktif di organisasi kampus, saya bisa meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang pada semester I lalu mencapai 3,7, namun turun pada semester II menjadi 3,5,” katanya.
Ditanya soal penggunaan uang bantuan KIP Kuliah, Yuliana menjelaskan, dari bantuan Rp5,7 juta per semesternya, ia alokasikan setiap bulannya sekitar Rp900 ribu-an. “Rp450 ribu untuk biaya kos, Rp300 ribu biaya makan atau belanja, sisanya ditabung untuk keperluan kuliah,” kata Yuliana yang punya cita-cita menjadi guru tersebut.
Bantu Ekonomi Keluarga
Kebermanfaatan bantuan pendidikan KIP Kuliah juga dirasakan Muhammad Zaini Saputra, mahasiswa dari Program Studi Manajemen Informatika Politeknik Negeri Banjarmasin.
Mahasiswa semester lima ini sudah menghadapi perceraian orang tuanya saat masih duduk di kelas 4 sekolah dasar dan Zaini ikut ibunya. Seusai ditinggalkan cerai ayahnya, ibundanya kemudian mencari nafkah dengan berjualan ikan asin di Pasar Subuh Sekumpul, Martapura.
Dengan kondisi seperti itu, Zaini mengakui sangat terbantu dengan adanya KIP Kuliah yang diterimanya 2020 lalu. Uang bantuan KIP Kuliah digunakan Zaini untuk biaya kuliah. Namun diakui, sebagiannya juga digunakan untuk menambah modal usaha ibunya untuk jualan ikan asin.
“Sebagian saya gunakan untuk beli novel yang jadi salah satu hobi saya,” ujarnya.
Zaini pun bersyukur atas bantuan KIP Kuliah tersebut. Dia pun berkomitmen untuk memanfaatkan bantuan KIP Kuliah sebaik-baiknya. Komitmen Zaini itu dibuktikan dengan prestasi akademik dan non akademik yang diraihnya.
Untuk prestasi akademik, pada semester 4 ini, Zaini mampu mencapai IPK 3,85. Sedangkan prestasi non akademik, Zaini menyalurkan hobinya selama ini yakni bermain game dengan mengikuti ajang e-sports. Bahkan 2022 ini, Zaini akan menjadi ketua komunitas e-sports Politeknik Negeri Banjarmasin. Kegiatannya menggelar lomba e-sports antar kelas.
“Alhamdulillah, walaupun aktif di organisasi kampus, saya bisa meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang pada semester I lalu mencapai 3,7, namun turun pada semester II menjadi 3,5,” katanya.
Ditanya soal penggunaan uang bantuan KIP Kuliah, Yuliana menjelaskan, dari bantuan Rp5,7 juta per semesternya, ia alokasikan setiap bulannya sekitar Rp900 ribu-an. “Rp450 ribu untuk biaya kos, Rp300 ribu biaya makan atau belanja, sisanya ditabung untuk keperluan kuliah,” kata Yuliana yang punya cita-cita menjadi guru tersebut.
Bantu Ekonomi Keluarga
Kebermanfaatan bantuan pendidikan KIP Kuliah juga dirasakan Muhammad Zaini Saputra, mahasiswa dari Program Studi Manajemen Informatika Politeknik Negeri Banjarmasin.
Mahasiswa semester lima ini sudah menghadapi perceraian orang tuanya saat masih duduk di kelas 4 sekolah dasar dan Zaini ikut ibunya. Seusai ditinggalkan cerai ayahnya, ibundanya kemudian mencari nafkah dengan berjualan ikan asin di Pasar Subuh Sekumpul, Martapura.
Dengan kondisi seperti itu, Zaini mengakui sangat terbantu dengan adanya KIP Kuliah yang diterimanya 2020 lalu. Uang bantuan KIP Kuliah digunakan Zaini untuk biaya kuliah. Namun diakui, sebagiannya juga digunakan untuk menambah modal usaha ibunya untuk jualan ikan asin.
“Sebagian saya gunakan untuk beli novel yang jadi salah satu hobi saya,” ujarnya.
Zaini pun bersyukur atas bantuan KIP Kuliah tersebut. Dia pun berkomitmen untuk memanfaatkan bantuan KIP Kuliah sebaik-baiknya. Komitmen Zaini itu dibuktikan dengan prestasi akademik dan non akademik yang diraihnya.
Untuk prestasi akademik, pada semester 4 ini, Zaini mampu mencapai IPK 3,85. Sedangkan prestasi non akademik, Zaini menyalurkan hobinya selama ini yakni bermain game dengan mengikuti ajang e-sports. Bahkan 2022 ini, Zaini akan menjadi ketua komunitas e-sports Politeknik Negeri Banjarmasin. Kegiatannya menggelar lomba e-sports antar kelas.