Implementasi Polmas di Indonesia Masih Butuh Pembenahan

Rabu, 31 Agustus 2022 - 17:16 WIB
loading...
Implementasi Polmas di Indonesia Masih Butuh Pembenahan
Simposium Pemolisian Komunitas di Indonesia dan di Jepang yang digelar Departemen Kriminologi FISIP UI. Foto/Wiendy Hapsari.
A A A
JAKARTA - Dalam rangka menyambut HUT ke-60, Departemen Kriminologi FISIP UI menggelar acara simposium Pemolisian Komunitas di Indonesia dan di Jepang pada Rabu, (31/8/2022). Program diisi dengan serangkaian diskusi panel yang menghadirkan panelis dari berbagai stakeholders.

Pihak kepolisian Indonesia, akademisi, kedutaan besar Jepang serta pihak kepolisian Jepang hadir dalam simposium ini. Salah satu diskusi panel yang digelar mengangkat tema mengenai bagaimana pengaruh pemolisian Jepang terhadap pemolisian Indonesia dan sebaliknya?

Baca juga: BuddyKu Goes to Campus UDINUS, Strategi Bikin Konten Menarik

Dalam diskusi panel tersebut, ditegaskan bahwa hubungan kerja sama antara kepolisian Indonesia dan Jepang telah terjalin untuk waktu yang lama. Salah satu bentuk kerja sama adalah upaya untuk mendorong praktik pemolisian masyarakat (Polmas) di Indonesia.

Polmas atau pemolisian komunitas (community policing) sendiri merupakan salah satu bentuk pemolisian yang dikedepankan oleh kepolisian RI saat ini. Praktik ini mengedepankan keterlibatan masyarakat untuk mengurangi angka kejahatan dan ketakutan terhadap kejahatan.

Koordinator program JICA Anzai Toshiya menyatakan, tentunya Jepang sangat berharap adanya peningkatan kualitas implementasi pemolisian masyarakat di Indonesia melalui kerja sama antara kedua negara ini. Namun Anzai juga menegaskan perlunya penekanan terhadap beberapa hal dalam implementasi Polmas di Indonesia, salah satunya evaluasi.

“Evaluasi terhadap kegiatan petugas di lapangan mempengaruhi motivasi yang bersangkutan, lalu itu terkait langsung dengan kualitas kinerja kerjanya,” ujar Anzai.

Baca juga: Melalui Modul Nusantara, ITS Ajak Mahasiswa PMM Kenal Budaya Majapahit

Sementara itu, Guru Besar Kriminologi UI Adrianus Meliala menyatakan, banyak hal yang perlu diperbaiki dari implementasi Polmas di Indonesia. Minimnya anggaran, SDM hingga peralatan dalam setiap program-program Polmas di Indonesia, merupakan hambatan-hambatan yang memerlukan solusi segera.

Terkait dengan implementasi Polmas ini Yundini Husni, dosen Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian RI juga mengatakan, kepolisian RI seyogianya bisa memanfaatkan peluang kerja sama Jepang ini dengan sebaik-baiknya.

Yundini juga berharap agar program yang baik ini tidak hanya direspons di awal, tapi juga bisa terus berlanjut dan dilakukan secara serius dan konsisten. Dari pihak kepolisian yang diwakili oleh Wakapolres Jakarta Barat Bismo Teguh Prakoso, dinyatakan bahwa implementasi Polmas sudah berjalan baik di wilayahnya.

Melalui kombinasi implementasi community policing serta problem oriented policing, Bismo meyakini cara ini bisa efektif dalam mengurangi angka kejahatan dan ketakutan akan kejahatan. Bismo juga mengatakan, untuk mengatasi angka kejahatan, pihaknya melakukan pendekatan berbasis nilai-nilai budaya. Hal ini penting dilakukan terlebih saat harus menghadapi masyarakat yang sifatnya heterogen.
(nnz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1664 seconds (0.1#10.140)