Tim Bayangan Nadiem Jadi Sorotan, Begini Penjelasan Kemendikbdudristek
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim mengaku memiliki 400 orang yang tergabung dalam tim bayangan yang tidak masuk dalam struktur birokrasi namun melekat dengan Kemendikbudristek . Tim yang disebut setara dengan Direktorat Jenderal (Dirjen) di Kemendikbudristek ini sontak menjadi sorotan.
Pernyataan Nadiem mengenai tim bayangan 400 orang ini awalnya diunggah di Instagram resminya @nadiemmakarim ketika dia sedang menghadiri United Nations Transforming Education Summit di Markas Besar PBB. Postingan tersebut diunggah Rabu (21/9/2022).
"Kami sekarang memiliki 400 product manager, software engineer, data scientist yang bekerja sebagai tim yang melekat untuk kementerian," katanya yang dikutip dari postingan Instagramnya.
Baca juga: Mekanisme Seleksi PPPK Guru, Pendaftaran hingga Penetapan Nomor Induk
Mantan petinggi Gojek ini menuturkan, tim yang beranggotakan 400 orang ini bukanlah vendor untuk kementerian. Dan setiap product manager dan ketua tim, katanya, posisinya hampir setara dengan Direktur Jenderal (Dirjen) di Kemendikbudristek.
"Mereka diposisikan sebagai rekan bertukar pikiran dalam mendesain produk kami. Jadi kementerian akan menyampaikan arahan kepada mereka dan tim produk akan mengatakan, sebentar kami akan cek dulu ke para guru dan melakukan survei untuk memvalidasi yang kami kerjakan," ucapnya.
"Kami merancang paradigma baru terkait desain yang berpusat pada pengguna seperti yang dipelajari pada sektor teknologi," pungkasnya.
Menanggapi hal ini, Kepala Pusat Data dan Teknologi dan Informasi (Pusdatin) Kemendikbudristek Muhammad Hasan Chabibie menyampaikan, tim yang disebut Nadiem itu adalah tim teknologi yang terdiri dari para ahli di bidang teknologi, data, dan aplikasi.
Tim ini, jelasnya, terlibat dalam merancang dan mengembangkan berbagai platform teknologi untuk sektor pendidikan. "Mereka berkolaborasi intensif dengan Pusdatin Kemendikbudristek serta unit-unit teknis terkait dengan menjunjung prinsip kesetaraan dan gotong royong," jelasnya ketika dihubungi, Sabtu (24/9/2022).
Kapusdatin menjelaskan, kolaborasi ini terjadi dalam pelaksanaan riset, pematangan konsep, pengembangan produk teknologi, dan optimalisasi pemanfaatan layanan digital tersebut. Hingga akhirnya kolaborasi tim bayangan dengan para ASN di Kemendikbudristek ini akan menghasilkan layanan teknologi pendidikan yang handal dan memenuhi ekspektasi pengguna.
Mengenai apakah pembentukan tim bayangan di Kemendikbudristek ini menyalahi aturan, Kapusdatin menjawab, proses pembentukan tim teknologi ini menggunakan mekanisme yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Baca juga: Berusia 19 Tahun, Shafiy Jadi Wisudawan Termuda ITS
Dia menyampaikan, melalui transformasi digital kolaborasi dengan tim teknologi telah menghasilkan berbagai platform pendidikan yang sudah bisa dirasakan langsung. Antara lain, lebih dari 1,6 juta guru telah menggunakan Platform Merdeka Mengajar yang membuka akses pada pengembangan diri secara lebih mandiri dan sesuai kondisi.
"Terbentuknya lebih dari 3.500 komunitas belajar para guru, terkumpulnya lebih dari 55 ribu konten belajar mandiri, lebih dari 92 ribu konten pembelajaran diunggah oleh guru untuk menginspirasi sejawatnya," katanya.
Selanjutnya, terfasilitasinya pengembangan diri lebih dari 724 ribu mahasiswa melalui program Kampus Merdeka. Dan juga bergabungnya lebih dari 2.700 mitra industri ke dalam Kampus Merdeka. Kemudian bergabungnya lebih dari 43 ribu praktisi ke dalam program Praktisi Mengajar.
"Selain itu, lebih dari 51 triliun potensi anggaran fungsi pendidikan tahun anggaran 2022 dikelola secara lebih transparan dan akuntabel transparan dengan dukungan platform ARKAS, SIPLah, dan TanyaBOS," pungkasnya.
Pernyataan Nadiem mengenai tim bayangan 400 orang ini awalnya diunggah di Instagram resminya @nadiemmakarim ketika dia sedang menghadiri United Nations Transforming Education Summit di Markas Besar PBB. Postingan tersebut diunggah Rabu (21/9/2022).
"Kami sekarang memiliki 400 product manager, software engineer, data scientist yang bekerja sebagai tim yang melekat untuk kementerian," katanya yang dikutip dari postingan Instagramnya.
Baca juga: Mekanisme Seleksi PPPK Guru, Pendaftaran hingga Penetapan Nomor Induk
Mantan petinggi Gojek ini menuturkan, tim yang beranggotakan 400 orang ini bukanlah vendor untuk kementerian. Dan setiap product manager dan ketua tim, katanya, posisinya hampir setara dengan Direktur Jenderal (Dirjen) di Kemendikbudristek.
"Mereka diposisikan sebagai rekan bertukar pikiran dalam mendesain produk kami. Jadi kementerian akan menyampaikan arahan kepada mereka dan tim produk akan mengatakan, sebentar kami akan cek dulu ke para guru dan melakukan survei untuk memvalidasi yang kami kerjakan," ucapnya.
"Kami merancang paradigma baru terkait desain yang berpusat pada pengguna seperti yang dipelajari pada sektor teknologi," pungkasnya.
Menanggapi hal ini, Kepala Pusat Data dan Teknologi dan Informasi (Pusdatin) Kemendikbudristek Muhammad Hasan Chabibie menyampaikan, tim yang disebut Nadiem itu adalah tim teknologi yang terdiri dari para ahli di bidang teknologi, data, dan aplikasi.
Tim ini, jelasnya, terlibat dalam merancang dan mengembangkan berbagai platform teknologi untuk sektor pendidikan. "Mereka berkolaborasi intensif dengan Pusdatin Kemendikbudristek serta unit-unit teknis terkait dengan menjunjung prinsip kesetaraan dan gotong royong," jelasnya ketika dihubungi, Sabtu (24/9/2022).
Kapusdatin menjelaskan, kolaborasi ini terjadi dalam pelaksanaan riset, pematangan konsep, pengembangan produk teknologi, dan optimalisasi pemanfaatan layanan digital tersebut. Hingga akhirnya kolaborasi tim bayangan dengan para ASN di Kemendikbudristek ini akan menghasilkan layanan teknologi pendidikan yang handal dan memenuhi ekspektasi pengguna.
Mengenai apakah pembentukan tim bayangan di Kemendikbudristek ini menyalahi aturan, Kapusdatin menjawab, proses pembentukan tim teknologi ini menggunakan mekanisme yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Baca juga: Berusia 19 Tahun, Shafiy Jadi Wisudawan Termuda ITS
Dia menyampaikan, melalui transformasi digital kolaborasi dengan tim teknologi telah menghasilkan berbagai platform pendidikan yang sudah bisa dirasakan langsung. Antara lain, lebih dari 1,6 juta guru telah menggunakan Platform Merdeka Mengajar yang membuka akses pada pengembangan diri secara lebih mandiri dan sesuai kondisi.
"Terbentuknya lebih dari 3.500 komunitas belajar para guru, terkumpulnya lebih dari 55 ribu konten belajar mandiri, lebih dari 92 ribu konten pembelajaran diunggah oleh guru untuk menginspirasi sejawatnya," katanya.
Selanjutnya, terfasilitasinya pengembangan diri lebih dari 724 ribu mahasiswa melalui program Kampus Merdeka. Dan juga bergabungnya lebih dari 2.700 mitra industri ke dalam Kampus Merdeka. Kemudian bergabungnya lebih dari 43 ribu praktisi ke dalam program Praktisi Mengajar.
"Selain itu, lebih dari 51 triliun potensi anggaran fungsi pendidikan tahun anggaran 2022 dikelola secara lebih transparan dan akuntabel transparan dengan dukungan platform ARKAS, SIPLah, dan TanyaBOS," pungkasnya.
(nnz)