Cegah Kenakalan Remaja dan Bullying, MTsN 1 Kota Malang Bentuk Klinik Karakter
loading...
A
A
A
KOTA MALANG - Madrasah Tsanawiyah Negeri ( MtsN ) 1 Kota Malang membentuk klinik karakter untuk mencegah kenakalan remaja dan bullying.
Kepala MTsN 1 Kota Malang, Samsudin mengatkan hal ini sebagai bentuk praktik nyata dalam mencegah kasus bullying atau perundungan dan kekerasan yang sempat terjadi di lembaga pendidikan di Indonesia dalam waktu terakhir ini.
“Saya bersyukur hal itu tidak terjadi di lembaga yang kami pimpin,” ungkap Samsudin saat ditemui di Malang, Kamis (29/9/2022).
Samsudin menerangkan, pembentukan klinik karakter ini sebagai upaya preventif sebagai pencegahan peristiwa perundungan yang bisa terjadi di mana saja.
“Karenanya, tetap harus terus dilakukan agar setiap persoalan yang dihadapi anak didiknya bisa segera ditangani,” tegasnya.
Menurut Samsudin, penanganan klinik karakter ini dilakukan kepada siswa yang membutuhkan treatment khusus, yakni klinik sebagai penguat karakter siswa. Pendekatan yang dilakukan adalah hikmah.
Artinya, setiap persoalan didekati dengan keteladanan dan menyentuh aspek kesadaran siswa, tanpa harus melakukan tindakan yang mempermalukan.
“Langkah penanganan dilakukan dengan smart, tidak memberi hukuman berlebih tapi efektif,” tuturnya.
Kepala MTsN 1 Kota Malang, Samsudin mengatkan hal ini sebagai bentuk praktik nyata dalam mencegah kasus bullying atau perundungan dan kekerasan yang sempat terjadi di lembaga pendidikan di Indonesia dalam waktu terakhir ini.
“Saya bersyukur hal itu tidak terjadi di lembaga yang kami pimpin,” ungkap Samsudin saat ditemui di Malang, Kamis (29/9/2022).
Samsudin menerangkan, pembentukan klinik karakter ini sebagai upaya preventif sebagai pencegahan peristiwa perundungan yang bisa terjadi di mana saja.
“Karenanya, tetap harus terus dilakukan agar setiap persoalan yang dihadapi anak didiknya bisa segera ditangani,” tegasnya.
Menurut Samsudin, penanganan klinik karakter ini dilakukan kepada siswa yang membutuhkan treatment khusus, yakni klinik sebagai penguat karakter siswa. Pendekatan yang dilakukan adalah hikmah.
Artinya, setiap persoalan didekati dengan keteladanan dan menyentuh aspek kesadaran siswa, tanpa harus melakukan tindakan yang mempermalukan.
“Langkah penanganan dilakukan dengan smart, tidak memberi hukuman berlebih tapi efektif,” tuturnya.